Share

BAB 49

“Kamu lagi belajar banyak gaya buat nyenengin aku, ya?” goda Raizel hingga membuat wajah Gabby memerah bak kepiting rebus.

“Ih, apaan sih. Udah sini, balikin!” gerutu Gabby.

Bisa-bisanya Raizel menemuka buku yang sudah sengaja Gabby sembunyikan di balik bantal saat Raizel berkata di telepon ingin memasuki kamarnya.

“Hehe, kenapa malu? Aku justru bangga kalau kamu mau belajar banyak hal, jadinya wawasanmu luas kalau banyak baca. Tapi, sayangnya malam ini aku bukan mau itu.”

Gabby masih mengerutkan wajahnya, pertanda kesal.

“Apa, sih. Lagian siapa juga yang berharap itu.”

“Ah, masa, sih?” Raizel pun menggelitik pinggang Gabby hingga gadis itu menggelinjang karena merasa geli.

“Ahh, geli, Rai! Stop!”

“Hehe, yaudah, maaf. Sini peluk aja!” Raizel merapatkan tubuhnya untuk memeluk Gabby.

“Jangan godain terus, nanti aku usir kamu!” ancam Gabby.

“Galak amat!” protes Raizel, mencubit hidung Gabby dengan gemas.

“Hmmm, emang kamu kenapa malem-malem ke sini?”tanya Gabby setelah menepi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status