HOSPITAL Playdate

HOSPITAL Playdate

By:  neitha08  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
42Chapters
7.1Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

"Aku bekerja di rumah sakit untuk mencari jodoh! " Kanita seorang bidan yang pintar dan cantik tapi dia tidak pernah beruntung di kehidupan cintanya dan berharap dia bisa menemukan jodohnya di rumah sakit tempatnya bekerja. Tidak perlu mencari laki- laki yang sempurna, dia hanya cukup mencari dokter muda, keren dan kaya raya...

View More

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
42 Chapters

Kanita Meet First love

Kanita berjalan menyusuri koridor rumah sakit dengan langkahnya yang sangat lesu malam ini.Dia bidan jaga yang baru saja menyelesaikan tugas dinas siangnya, merasa dunia bahagianya telah suram ketika bertemu kembali dengan seseorang di masa lalunya tadi.Yang paling membuatnya terkejut adalah dia mengantar seorang pasien yang akan bersalin."nita.. " suara seorang pria memanggil dari belakang nita.Suara yang tidak asing ditelinga nita, dia sengaja tidak cepat-cepat menoleh. Karena kali ini tiba-tiba jantungnya berdetak kencang"kamu nita kan? " suara dibelakang itu mempertegas kembali seseorang yang dipanggilnya itu.Dia berjalan ke arah depan nita, seketika mereka berhadapan dan benar saja yang nita pikirkan sosok pemilik suara itu."Masih ingat aku kan? " cowo dihadapan nita itu memastikan dia masih mengingatnya."Wildan teman smp dulu.. " lalu dia memberitahukannya pada nita.Nita lalu berpura- pura terkejut kali in
Read more

Buku Diary

Nita telah sampai di rumahnya dan dia lalu duduk di meja belajarnya, tidak sengaja menemukan sebuah buku diary usang miliknya dulu ketika sekolah dasar pertama kali bersahabat dengan wildan."Ini masih lucu " ucap nita sambil membuka buku itu dan membacanya.Hanya karena nita malam ini sedang terlalu senang karena telah bertemu kembali dengan seseorang yang menjadi cinta pertamanya.Dia tersenyum malu karena itu mengingatkan dia pada kisah cerita masa sekolahnya yang sangat menyenangkan dulu. Dia kembali memutar memorinya pada kejadian di sekolah bersama dengan temannya dulu...Nita senang sekali karena hari ini adalah hari terakhir pelaksanaan tes hasil belajar di kelasnya, walaupun sedikit membuat kepalanya pusing tapi nita bisa mengerjakannya karena wildan selalu mengajaknya untuk belajar."Kelas wildan belum selesai " ucap nita sambil menoleh ke arah kelas wildan yang masih tertutup rapat.Karena hari ini hanya dua mata pelajaran, kelas
Read more

LDR

Nita berhenti di sebuah telpon rumah,  dia mendekatinya dan memastikan tidak ada orang yang melihatnya malam ini. Dia ingin mencoba menghubungi seseorang yang nomor teleponnya sangat dia hapal.'Ini masih jam sembilan ' nita melihat ke arah jam di dinding ruang tamu, lalu dia menekan tombol-tombol angka di telepon tersebut. Telepon di rumahnya tidak memakai kunci jadi dia dengan bebas bisa menelpon siapapun.'Dua,,, tiga,,, tujuh,,, empat,,, tiga,,, empat,,, ' nita bisa mengingat nomor telepon itu dan berharap dia dapat mendengar suara wildan malam ini.Kemudian terdengar sebuah nada sambung, menunggu pemilik nomor telepon yang nita hubungi menerima panggilan darinya.Dia harus menunggunya lebih lama untuk bisa mendengar suara dari telepon, dan terasa begitu lama.'Apa mungkin semua orang sudah tidur? ' nita lalu melihat ke arah jam di dinding yang menunjukkan pukul sembilan malam.Lalu nita menyadari bahwa dia sangat tidak sopan menghu
Read more

Kencan Pertama

"Hallo " lalu wildan mendengar suara setelah dia harus menunggu nada sambung yang begitu panjang.Dia tersenyum mendengar suara nita yang sangat dia kenal."Wildan, aku bicara pelan karena disini ada paman dan nenek " lalu nita kembali berucap, "disini juga ada ivan, dia selalu usil kalau tahu aku bicara dengan laki-laki di telepon " Wildan tertawa kecil mendengar suara nita yang kaku hanya karena ada keluarganya yang sedang menonton televisi."Kamu jawab saja iya dan dengarkan aku bicara " ucap wildan, "supaya kamu tidak di ganggu oleh adik sepupumu ""Iya " nita menjawab sesuai dengan apa yang telah di instruksikan oleh wildan padanya."Kamu sudah mempersiapkan untuk pertemuan besok? " tanya wildan, "aku sudah tidak sabar ingin segera bertemu dengan kamu besok ""Iya,  aku juga " lalu nita menjawab dengan kata yang sama."Kemarin malam aku tidak bisa tidur setelah bilang sayang pada padamu, dan sepertinya malam ini
Read more

Kecupan Pertama

"Maaf lama " ucap nita ketika dia sampai di tempat wildan menunggunya.Mereka sengaja membuat janji di sekolah smp dulu."Tidak apa-apa " jawab wildan, "yang terpenting kan kamu datang "Wildan memandangi wajah nita yang masih sama seperti minggu yang lalu dia bertemu, sangat bercahaya dan aura kecantikannya muncul ketika dia tersenyum.Nita duduk di kursi yang sama dengan wildan, dia lalu terdiam dengan wajah yang sedikit tidak bersemangat. Senyumannya di wajahnya terlihat lemah walaupun dia masih terlihat cantik dimata wildan."Kamu kenapa? " tanya wildan, "tidak senang aku minta datang kesini karena mengganggu hari liburmu? " lalu wildan menundukkan pandangannya, dia membenarkan topi berwarna hitam yang dipakainya."Bukan begitu " nita melihat ke arah wildan sekarang."Aku sedang tidak bagus mood " sambung nita, dia memegangi satu tangan wildan. Tangannya terasa dingin sekali oleh wildan, dia terus memeganginya sampai akhirnya wild
Read more

Konsulen Menyebalkan

Ponsel nita bergetar dari dalam saku seragamnya siang ini, dia sedang menjadi asisten dokter konsulennya sekarang. Beruntung dia tidak lupa untuk tidak mengaktifkan nada deringnya.Dahi nita berkerut sambil menatap ketakutan orang disampingnya yang tengah serius memegang Cup vakum yg sudah ditempel tepat dikepala bayi. "kalo ini gagal gara-gara kamu yang tidak konsentrasi, kamu yang operasi! " ancamnya. "Ii.. iya.. dokter " nita mengumpulkan konsentrasinya menjadi asisten dokter Yoga yang sedang melakukan tindakan vakum ekstraksi.Dia yang terganggu oleh suara getaran ponsel nita yang sama sekali tidak berhenti bergetar dari awal nita menjadi asisten tindakan sampai akhirnya selesai."Wildan,,, " ucap nita pelan.Dia baru saja selesai mencuci tangannya setelah tindakan dengan cepat merogoh saku seragamnya untuk mengambil ponselnya.Nita jadi merasa risih ketika sudah menjadi dekat dengan wildan
Read more

Kali Kedua

'Aku akan tunggu sampai pekerjaanmu selesai ' tiba-tiba muncul sebuah pesan singkat di ponselnya. Awan mendung di wajah nita berubah menjadi semburat pelangi indah, setelah membaca balasan pesan dari Wildan. "Ayah " axel beranjak dari duduknya dan menghampiri sosok ayahnya yang baru saja keluar dari ruang kerjanya. "Bibi nita wajahnya cantik, tapi dia tidak genit " axel mengatakan itu seraya menunjuk ke  arah nita yang sedang terduduk dan membaca pesan singjat di ponselnya. Wajah nita seketika memerah mendengar axel yang membicarakannya, ditambah kedua juniornya pun terlihat tidak dapat menahan tawa-tawa kecil mereka karena ucapan seorang anak kecil. "Polos maksudnya? " senyuman sinis terlihat Di wajah dokter yoga, ketika melirik ke arah nita yang terlihat sangat malu. "Kamu pasti kasihan kalau dekat dengan bibi satu itu! " ucapannya sedikit meledek nita. Kedua mata nita terbelalak ketika dokter yoga mengatakan hal yang me
Read more

Imut

Suasana pagi di sebuah ruang ganti petugas hanya ada nita yang sedang berdiri di depan cermin memandangi wajahnya sendiri."kyaaa.. " Nita berteriak menatap dirinya di cermin, sambil sesekali menepuk- nepuk keningnya karena ada sesuatu yang mengganggu penampilannya hari ini."Bagimana bisa Mata panda ,kulit kusam dan harus ketemu wildan! "Jari- jari nita bermain di wajahnya, berusaha dan berharap akan ada keajaiban yang akan membuat wajahnya glowing dalam waktu sekejap. Nita memutar otaknya, berpikir dari mengambil es Batu untuk mengompres mata pandanya, lalu masker wajah. Satu jam berlalu, setelah mandi dan dandan nita bergegas pergi. "Janjian setelah jaga malam " nita menarik nafasnya dalam- dalam."Semoga sesuai yang diharapkan.. " nita kembali menarik nafas dalam,menghampiri sosok wildan yang sudah menunggunya di pintu utama mall kota. Wildan melempar senyuman ke arah nita yang berjalan ke arahnya. "Kenapa? " tanya ni
Read more

Berpisah Kembali

Mencintai orang yang sama untuk kedua kalinya bagi nita teraa berbeda. Dia seperti menjadi seseorang yang baru sekarang ini.Dan juga tidak bisa dipungkiri bahwa wildan merupakan sebuah obsesi nita sedari dulu yg tidak dapat terhapus, karena di otak nita  sepertinya sudah terukir cinta pertamanya yang sulit dilupakan. Meski demikian nita yang pernah menjalin hubungan bukan dengan Wildan dulu tetapi dia tetap merasa belum sempurna jika belum bersama dengan cinta pertamanya. Menandakan bahwa cinta pertama adalah sesuatu yang rumit dan sulit dilupakan. Tiba-tiba ponsel nita berbunyi, membuyarkan lamunannya. Sebuah notifikasi pesan singkat di ponselnya malam ini. "Selamat malam sayangku yg imut " nampak emotikon cinta diujungnya. Mendadak wajah nita memerah dan merasa kepanasan, bila dijabarkan ini adalah tingkat tinggi keGeeran. "Mimpi indah dan jangan lupa mimpiin aku ya.. " sa
Read more

Permohonan

Rengggg... suara getaran hp muncul dari bawah bantal nita, tangannya bergegas meraba-raba mengambilnya dengan mata yg masih terkantuk-kantuk."Ya, halo.. "matanya masih terpejam sambil mengangkat panggilan."Bibi.. "suara tangis anak kecil, axel. yap, karena cuma axel yg Memanggilnya bibi.Nita terbangun melihat jam di ruangannya menunjukan pukul 10 malam"ada apa axel? belum tidur? ""Bibi.. "suaranya terpatah-patah"aku demam, ayah belum pulang, aku pusing.. bibi harus kerumahku""harus"memang menyebalkan mendengar kata itu yg seperti perintah"kamu bisakan telpon ibumu? ""Aku gak punya nomor hp nya, disini aku cuma menyimpan nomor hp bibi"Nita tertawa tanpa suara dan ketus, apa yg anak kecil ini bilang? cuma menyimpan nomor hp ku? hah, apa-apaan ini.. aku dipermainkan anak kecil. Tapi, tunggu dulu..kapan aku kasih nomor hp nya?. Nita mengepalkan tangannya, baru kali ini dia dipermainkan anak kecil.Nita menari
Read more
DMCA.com Protection Status