Sebuah tali yang kini dianggap terlalu dipaksakan mengantarkan Niel pada kebencian terdalamnya kepada Zeusyu, istri settingan pilihan keluarga besarnya. Namun apa jadinya jika kebenciannya itu ternyata mengantarkan Niel pada dalamnya jurang penyesalan? Ketika Zeusyu berbalik pergi dan menarik ketulusannya, dapatkah Niel memperbaiki segala kesalahan yang telah ia perbuat? “Demi Tuhan. Kepada seseorang yang dengan bodohnya mempertaruhkan seluruh kebahagiaannya. Apa yang sebenarnya telah ia lakukan?”
View More“Dek— Yuk,” panggil Xavier, akhirnya memperbolehkan Aurelia dan Viera turun dari mobil. Ia sudah mengosongkan salah satu kedai, memesan secara eksklusif untuk dua jam kedepan dengan pembelian yang tidak main-main. Seratus item Xavier borong demi keamanan mental beserta fisiknya.Kali ini Xavier belajar dari pengalaman. Pengunjung lain dirinya minta untuk melakukan pembelian melalui jalur khusus agar tidak mengganggu Queennya.“Selamat datang, ingin memesan apa, Kak?”“Sebentar ya, Mbak,” jawab Aurelia. Gadis itu melihat kepada papan menu yang tergantung.Satu menit,Dua menit,Hingga tiga menit berlalu…“Aurel mau pesen..” Jarinya yang membentuk tanda ceklis mulai bertengger di bawah dagunya. Hal tersebut membuat Xavier dan Viera menahan napas. Suatu tindakan yang memang kerap terjadi.“Em… Ice…”Mulut kakak beradik itu terbuka, sedikit menganga, ingin mengatakan ‘yes,’ secara bersamaan. Namun ketika menyadari Aurelia menggantung kalimatnya, rahang mereka tidak menutup seakan waktu ten
Xavier bersyukur dirinya nakal. Ia tidak jarang mengikuti balapan. Entah itu secara liar atau mengikuti ajang resmi di sirkuit balap. Urusan ugal-ugalan di jalanan, dirinyalah pemenangnya. Siapa sangka keahlian tersebut berguna untuk hal-hal penting seperti sekarang.“Abang! Incess scary, bisa lebih pelan nggak bawa mobilnya?!!”“Wait, Cess.. Abang mepetin dulu. Nanti keburu ilang Kakak Ipar, kamu!”“Takut nabrak, Abang!” Viera berpegangan pada hand grip. Dua tangannya mencengkram erat pegangan tersebut.“Aman, Abang jago kebut-kebutan. Incess tutup mata aja. Abang mau nge-T ini.” Dua menit kemudian, Viera menjerit karena merasakan mobil yang melaju kencang tiba-tiba saja berhenti.“Om Rega, Incess mau mati. Padahal belum dilamar sama Om..”Xavier mendengus. Jika dirinya terjebak pada adek-adek-an zone, adiknya jauh lebih parah. Anak itu tergila-gila kepada sahabat papanya yang bangkotan. Definisi cinta buta itu menerjang keluarga mereka.Pertama, mamanya buta karena mau menikah dengan
Sudah waktunya menjemput ciwi-ciwi kesayangan. Jam dipergelangan tangannya menunjukkan waktu setengah dua siang. Itu tandanya ada sekitar 30 menit lagi waktu yang tersisa untuk dirinya gunakan dalam berkendara.“Cabut?!”Leonardo Wijaya— Pemuda itu merupakan salah satu sahabat Xavier. Mereka dekat ketika keduanya baru mengenakan seragam putih abu-abu. Selain Leo, Xavier masih memiliki satu sahabat lagi. Fransisca Gemintang namanya. Gadis berzodiak gemini itu adalah sahabat kecil Leo yang mau tidak mau, masuk ke dalam lingkaran pertemanan mereka.“Yoi.. Cewek gue bentar lagi balik sekolah.”Leo terbahak. “Emang udah diterima?” tanyanya, menggoda. Siapa yang tidak mengetahui perjuangan Xavier. Pemuda itu menolak berpacaran dengan gadis lain, selagi menanti pujaan hatinya peka terhadap perasaannya.“Sialan lo!” Umpat Xavier, meninju pundak Leo. Ia mulai merapikan buku-buku yang dirinya bawa untuk kerja kelompok. “Vier mau balik? Gue nebeng, boleh ya?!”“Sorry, Gem. Kita nggak searah. Gu
He is Xavier— lengkapnya Xavier Tirto, anak pertama dari penerus Tirto Grup. Tahun ini usianya menginjak angka ke 22. Seperti papa dan salah satu mendiang opanya, Xavier diberkahi wajah tampan hingga meneruskan bakat sebagai idola para kaum hawa. Sayangnya, ia telah jatuh cinta kepada seorang gadis.Xavier menyebutnya sebagai My Loli. Jika kalian berpikir gadis itu merupakan anak TK atau sosok dewasa yang terkurung dalam tubuh kecil seperti pada serial-serial anime, maka kalian salah besar.Dia gadis yang normal. Tingginya melebihi dagu Xavier, hanya saja dia memang bocil alias bocah cilik. Penamaan tersebut Xavier sematkan karena dirinya jatuh hati tepat ketika si gadis baru berusia setengah hari.Ya! Di usianya yang ke 6, Xavier jatuh cinta— kepada si bayi merah anak sahabat papanya. Kedua orang tuanya menggadang-gadang bahwa perasaannya akan luntur seiring berjalannya waktu, tapi perhitungan mereka meleset. Mereka tidak tahu saja jika dirinya sudah membubuhkan stempel cinta, mengkl
Annyeong temen-temen. Seperti kata Qey dalam unggahan terakhir, Qey akan melanjutkan spin off dari terikat perjodohan langsung disini. Jadi untuk kedepannya, sub judul akan dituliskan seperti ini ya S2 - LS [1] Judul dari chapter yang akan tayang.Untuk itu, teman-teman bisa baca blurbnya dulu dan kasih Qey masukan. Please komen apakah cerita ini betternya dibikin judul sendiri atau gabung aja di cerita Niel and Zeusyu.Bantu Qey ya teman-teman. Terima kasih atas seluruh dukungannya.[Blurb]Xavier Tirto— Pemuda yang menduduki bangku perkuliahan itu tidak tahu alasan mengapa dirinya bisa masuk ke dalam kategori pria penyuka adek-adekan. Gadis yang dirinya taksir bahkan berusia 2 tahun lebih muda dari adik perempuannya. Kala itu Xavier baru berusia 6 tahun ketika kedua orang tuanya mengajak dirinya menjenguk bayi mungil, hasil pernikahan salah satu sahabat papanya. Bagi Xavier kecil hanya ada 4 wanita cantik, yaitu mamanya, adik kesayangannya, dan kedua omanya. Ia ingin memastikan sen
“XAVIEEERRR!!!”Zeusyu yang tengah membuang air kecil di kamar mandi bergegas menyelesaikan hajatnya. Perempuan cantik itu tak berlama-lama ketika mendengar teriakan maha dahsyat suaminya.“Kenap.. Abang XAVI!” Pekik Zeusyu setengah berteriak. Mata membola sebesar dunia. Perasaan ia baru beberapa menit menitipkan si kecil Viera ke tangan kakaknya, tapi anak ke duanya itu sudah tak lagi berbentuk normal, seperti terakhir kali dirinya tinggal.“Cil, Bocil! Buyut kamu di surga nangis darah ini pasti!” Gerutu Niel sembari melepaskan ikatan scarf milik istrinya dari tangan dan kaki anak keduanya. Memang benar-benar minta dipesantrenin kelakuan si bocil kematiannya. Adiknya sendiri dianiaya coba.“Api mau culik Viera, Papa.”Hah,Permainan apa lagi ini coba?!Setelah wajah adiknya dilukis menggunakan cat air, sekarang dia ber-cosplay menjadi penculik bayaran?!“Diajak nonton apalagi kamu sama Om Rega?!”“Film action!” kata Xavier, tidak berbohong. Di usianya yang masih 6 tahunan, otaknya mas
Beloved Wife Papa.. Abang Xavier kebangun. Dia nanyain papa.Hanya dengan sebaris pesan singkat yang Zeusyu kirimkan, Niel mengangkat pantatnya yang sejak dua jam lalu menempel pada kursi di café milik Jeno. Anak kebanggan Niel itu ternyata menyadari kepergiannya.“Balik?” tanya Rega, melihat pergerakan Niel.“Bocil kematian melek, padahal pas gue tinggal pules banget,” jawab Niel sembari terkekeh. Sebelum nongkrong, Niel sudah memastikan jika bayi besarnya terlelap. Andaikan saja ajakan main teman-temannya tidak berlangsung di atas pukul tujuh malam, ia pasti memboyong Niel ikut serta. Sapi keramatnya itu harus tidur agar keesokan harinya tak rewel.“Cabut dulu gue. Thanks traktirannya.” Tukas Niel lalu bersalaman ala bro-bro jaman sekarang.Ponsel digenggaman pria itu bergetar. Saat membuka layar kunci, potret keluarga bahagianya bersama Zeusyu terpampang.“Ck, ini pasti Sapi ngerengek-rengek minta video call. Nggak sabaran banget bocah.” Sembari tak menghentikan langkah kakinya menu
“Mama, aaaaakk!!” Xavier menyodorkan sendok berisikan cidukan es krim ke depan mulut Zeusyu. Keluarga kecil kurang bahagia itu sedang tertekan, tapi tidak dengan si anak yang tampak begitu bahagia.‘Ya Allah, ampunilah dosa Mama dan Papa saya,’ batin Niel, kala melihat kelakuan anak pertamanya. Anak pertama mereka itu, benar-benar menyebalkan. Dia membuat Zeusyu harus memakan banyak es krim. Sepertinya jika Niel tak salah hitung, ini sudah cup ke 5 Zeusyu.Xavier mencari mati. Tidak tahukah anak itu slogan, ibu-ibu merupakan ratu dunia?! Bukan hanya mafia jalanan, merekalah pemilik alam semesta versi manusia.Beraninya anaknya merundung mamanya sendiri. Sepertinya Xavier sudah bosan hidup di dunia yang penuh tanda tanya ini. Mungkin anak itu ingin segera berjumpa dengan para sipir neraka jahanam. Bibit-Bibit kedurhakaannya sudah tercium sejak dini. Alamat ramai masa depannya nanti. Ia pasti tidak akan bisa hidup tenang karena segala tingkah laku Xavier.“Xavi udah, ya.. Mama kenyang,
Xavier menangkup kedua pipi gembulnya, menumpukan siku pada empuknya ranjang dengan kepala sedikit mendongak. Senyum dibibir anak itu selalu terpulas, mirip dengan kembarannya dalam versi dewasa, yang juga melakukan hal serupa.“Mirip kamu banget, Yang.” Niel tampaknya patut bersyukur atas berkah yang dirinya dapatkan. Anak kedua mereka lahir dengan rupa menyerupai Zeusyu. Kecantikan mamanya menurun, dan lengkaplah sudah kebahagiaan Niel. Mereka memiliki sepasang yang mengcopy-paste wajah masing-masing.Xaviera Tirto— Nama itu tercetus begitu saja. Kurang kreatif memang, tapi Zeusyu setuju dengan pemberian Niel. Dengan begitu, kedua anak mereka mempunyai nama hampir serupa. Xavi dan Viera. Kelak ketika dewasa, keduanya akan dipanggil demikian.“Api yeh tiss, dek, Mama?” tanya Xavier ingin sekali mencium pipi adik cantiknya. Anak itulah yang paling antusias menyambut kelahiran si bayi. Sejak adiknya diajak pulang ke rumah, sulung Niel tersebut menyanyikan lagu, mengiringi tangis adikny
“Niel, jangan lupa tungguin Zeu! Kata Mamanya dia udah siap.” Amelia Tirto— Mama Niel, memberitahukan jika Zuesyu sudah siap untuk dijemput.Nathaniel Rahardian Restian Tirto atau yang kerap disapa oleh orang terdekatnya dengan panggilan Niel itu mendengus keras. Kesenangannya selalu lenyap ketika pagi menyapa. S-E-L-A-L-U— tanpa pernah terjeda.“Maa.. Dia kan punya mobil sendiri!” Protes Niel. Setiap pagi Niel akan melakukan konfrontasi dan hasilnya tentu saja sama seperti hari-hari sebelumnya.Gagal!“Jangan buat Mama marah, Dek! Zeu tanggung jawab kamu! Apa susahnya sih nungguin?! Rumahnya juga ada di depan sana. Nggak akan lama sama sekali!” Balas Amel tak mau kalah.“Mel udah. Kasihan Niel kamu marahin terus!” Hanggono Tirto membelai punggung Amel. Istrinya terlalu sering naik darah akhir-akhir ini. “Niel, turutin apa kata Mama kamu. Jangan sampai Papa sita mobil sama kartu kredit kamu!” Ancam Hanggono agar kemauan istrinya dituruti.Sudahlah! Ia memang tidak akan pernah menang ...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments