Share

TERIKAT PERJODOHAN
TERIKAT PERJODOHAN
Penulis: qeynov

[1]

Penulis: qeynov
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-06 08:53:13

“Niel, jangan lupa tungguin Zeu! Kata Mamanya dia udah siap.” Amelia Tirto— Mama Niel, memberitahukan jika Zuesyu sudah siap untuk dijemput.

Nathaniel Rahardian Restian Tirto atau yang kerap disapa oleh orang terdekatnya dengan panggilan Niel itu mendengus keras. Kesenangannya selalu lenyap ketika pagi menyapa. 

S-E-L-A-L-U— tanpa pernah terjeda.

“Maa.. Dia kan punya mobil sendiri!” Protes Niel. Setiap pagi Niel akan melakukan konfrontasi dan hasilnya tentu saja sama seperti hari-hari sebelumnya.

Gagal!

“Jangan buat Mama marah, Dek! Zeu tanggung jawab kamu! Apa susahnya  sih nungguin?! Rumahnya juga ada di depan sana. Nggak akan lama sama sekali!” Balas Amel tak mau kalah.

“Mel udah. Kasihan Niel kamu marahin terus!” Hanggono Tirto membelai punggung Amel. Istrinya terlalu sering naik darah akhir-akhir ini. “Niel, turutin apa kata Mama kamu. Jangan sampai Papa sita mobil sama kartu kredit kamu!” Ancam Hanggono agar kemauan istrinya dituruti.

Sudahlah! Ia memang tidak akan pernah menang melawan Nyonya dan Tuan Besar Tirto. Hidupnya sebagai remaja bebas telah direnggut bahkan sejak ia masih menggunakan diapers. Ia dipaksa bertanggung jawab atas apa yang bukan menjadi pilihannya.

Semesta memang sekejam itu padanya. Sejak kapan memang ada anak menang melawan orang tuanya?! Malin saja akhirnya menjadi batu.

“Oke, fine!” Sentak Niel sebelum kembali melanjutkan langkah untuk keluar dari rumah.

Amel pun mengerang. “Astaga Mas, anak kamu! Kecilnya gemesin banget kenapa gedenya amit-amit gini!” Kesal Amel menghadapi kelakuan satu-satunya anak lelaki mereka.

Niel benar-benar arogan, berbeda dengan dua kakaknya yang selalu bersikap manis di masa muda mereka. Kepribadian pemuda itu sungguh sangat bertolak belakang meski penyumbang benihnya masih laki-laki yang sama.

Hang ber-hus, “Yang! Nggak boleh kayak gitu. Anak kamu begitu juga. Nanti juga dia ngerti, Yang. Jangan diambil hati ya.” Ujar Hanggono mencoba memberi pengertian pada Amel.

Wajar saja. Niel masih terlalu belia untuk menerima keadaannya. Disaat dia masih mencari jati diri, pemuda itu dihadapkan pada perjodohan masa kecilnya. Seperti kata Hang, rasa cinta mungkin bisa luntur kapan saja. Terlebih apa yang Niel dan Zeusyu alami merupakan bentuk kisah-kasih monyet belaka. Hang sanksi jika keduanya memahami apa yang mereka lakukan dulu ketika keduanya masih piyik

“Tau deh! Pengenku lelepin aja anak kamu. Dasar Buaya Rawa! Beneran jadi crocodile kan dia sekarang!” Amel menghentakkan kaki ke atas lantai. Perempuan yang menikah di usia mudanya hingga melahirkan penerus keluarga Tirto itu membalikkan tubuh, memilih untuk kembali ke ruang makan. Emosi membuatnya kelaparan. Amel lebih baik mengisi tenaga sebanyak-banyaknya dibanding terus memikirkan kelakuan darah daging semata wayangnya.

“Ya suruh siapa masih tiga tahun dikawinin. Gedenya lupa daratan kan!” Decak Hanggono yang kini sudah berkepala lima. Kedua orang tua Niel memang memiliki perbedaan usia yang signifikan. Hang- begitu ia dipanggil, kerap disebut sebagai Opa oleh putranya sendiri. 

**

Niel menekan klaksonnya berulang kali. Keributan akan selalu terjadi. Ia tak pernah mau repot untuk masuk ke dalam rumah yang dulunya ditempati oleh Omanya. Bangunan itu kini sudah diberikan untuk Zeusyu dan keluarganya. ‘Hadiah pernikahan mereka,’ begitu kata Sukmana- sang Oma. 

“Pernikahan apaan! Nggak sah woi!” Ia mulai mencak-mencak sendiri dengan kasus yang sama setiap paginya. “Ngeselin banget nih cewek! Mana sih batang hidungnya.” Niel pun kembali menekan klakson Sahara miliknya. 

Niel memukul roda kemudi ketika bukan Zeusyu sosok yang terlihat mendekati Jeep hitamnya, tapi justru ayah gadis itu. Alex— orang kepercayaan sang papa.

Pria yang ia panggil Om sejak kecil itu mengetuk kaca mobilnya.

“Niel.. Kamu duluan aja. Pagi ini Zeu katanya pengen Om yang anter.” Ucap Alex sembari menguatkan senyum. Laki-laki dewasa yang Niel kenali pernah menaruh hati pada kakak tertuanya itu masih terlihat sangat tampan. Berbeda dengan sang papa yang sudah beruban. 

Ya iyalah! Umurnya aja jauh banget! Dia seumuran Kak Rara! Si Zeu kan juga anak tiri! 

Decakan lalu mengudara dari mulut Niel.

“Mana bisa Om!” Niel menggerutu. Hilang sudah kelucuan yang selalu anak itu tampakan kala batita. Niel si anak menggemaskan telah berubah menjadi pribadi yang cepat sekali naik pitam setelah cinta pertamanya kandas.

“Om kan nanti sama Papa! yang ada aku kena damprat! Udah suruh keluar aja itu si Zeunha. Bisa telat kita nanti!”

Melihat objek kekesalannya, Niel langsung mencondongkan tubuh keluar dari jendela. Alex tentu saja langsung memundurkan langkah. Bukan hal baru memang. Keadaan seperti ini sudah kerap terjadi.

“Woii Zeu! Cepetan!” teriak Niel penuh emosi.

“Gue bareng Papa aja. Lo dul…”

“Bisa nggak sih lo tuh bikin idup gue tenang?!” Hardiknya keras membuat Zeu langsung mendekap lengan sang papa. Gadis itu ketakutan. Seminggu ini Niel berubah menjadi lebih kasar. Entah apa sebabnya. Zeu sendiri juga tidak tahu. Ia tak merasa pernah melakukan kesalahan.

“Masuk!”

“Sayang ikut Niel ya. Nanti biar Pak Darmanto yang jemput Zeu pulang sekolah.”

Yeah! Supir keluarga gue kasihan banget yak harus kerja double!” Celetuk Niel berani. Bibirnya memang tak pernah memiliki filter. Apa saja yang ingin dirinya luapkan, akan Niel katakan secara terang-terangan. Tak peduli jika kalimatnya mungkin menyakiti perasaan orang lain. 

“Cepetan Zeu! Lelet amat lo jadi manusia!”

“Papa, Zeu berangkat dulu ya..” Zeu mengalah. Pada akhirnya yang bisa dirinya lakukan adalah ikut dengan Niel. Zeu menarik telapak tangan Alex, mencium punggung tangan sang papa.

“Hati-hati ya, Nak. Kabarin Papa kalau udah sampai.” 

Zeu menganggukan kepalanya sebelum berjalan menuju sisi kiri mobil Niel. Ia masuk, mendudukkan diri disamping pria yang katanya suaminya itu. 

“Sabuk pengaman, Egeb!” 

Masih saja. Dimata Niel, Zeu memang selalu salah. “Sorry gue lupa.” Lirih Zeu. Ia memasang sabuk pengaman lalu memilih berkutat dengan ponselnya. Sebisa mungkin Zeu menghindari interaksi berlebih. Niel pernah menghardiknya keras karena dianggap sok kenal. 

Padahal mereka memang sedekat itu dulu… 

Niel pun melajukan mobilnya. Melalui walky talky, penerus utama Tirto tersebut memerintahkan para satpam untuk membuka gerbang. Hidup dipenuhi kasih sayang dan materi membuat Niel tumbuh sangat arogan. Apa saja bisa Niel dapatkan dalam sekali kedip. Tentu saja selain memutuskan hubungannya dengan Zeu. 

“Ya Ampun, Mas Niel! Makin kesini kenapa makin mirip Grandong sih? Wah, perlu dibawa ke dukun ini!” Celetuk Darmanto membuat Alex yang berdiri tak jauh darinya menggelengkan kepala. Ada-ada saja memang manusia yang satu ini. Sesatnya nggak pernah berubah.

“Mobilnya Bapak Dar.. Jangan sampai lupa dipanasin!” Peringat Alex memastikan kebutuhan Hanggono telah disiapkan dengan baik.

“Siap, Asisten Pertama!”

Di dalam mobil, keheningan terjadi. Biasanya Niel akan menyalakan musik, tapi tidak kali ini. Pasalnya ia sedang sibuk meredakan lahar panas ditubuhnya. 

Niel akui, Zeu memang sangat cantik. Gadis itu bahkan tak hanya ayu dalam rupa. Zeu menawan disegala aspek. Dia pintar dan terlihat berkelas. Di usianya yang baru menginjak delapan belas tahun, Zeu bahkan telah mengepakkan sayap di dunia hiburan Indonesia. Wajahnya sering menghiasi layar kaca sebagai bintang iklan. Sialnya, Zeu juga menjadi brand ambassador untuk

produk mamanya. 

Sayangnya, cantik saja tak cukup untuk Niel. Gadis yang tumbuh bersama dengan dirinya itu tak sanggup membuat jantungnya berdetak seperti Meyselin. Karena Zeu, hatinya harus patah. Ia bahkan menyakiti Meyselin begitu dalam. Orang tuanya menolak mentah-mentah hingga melakukan segala cara untuk menyingkirkan Meyselin dari hidupnya.

Niel membenci Zeu. Gadis itu telah membuat Meyselin kehilangan satu-satunya sandaran hidup. Si cantik itu telah berbuat kejam pada anak yatim piatu. Sosok yang ia cintai sangat dalam tanpa cacat.

Dan karena kejahatannya itu, Niel akan menghadirkan neraka agar Zeu sendirilah yang memutuskan perjodohan mereka.

qeynov

Hai, Hai, Semua. Terikat Perjodohan adalah satu dari sekian karya yang akhirnya Qey udarakan di GoodNovel. Semoga teman-teman suka.Terus dukung cerita ini dengan meramaikan kolom komentar & memberikan review untuk membantu Qey menarik pembaca lain ya. Terima kasih atas dukungan kalian.

| Sukai
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • TERIKAT PERJODOHAN    [2]

    “Lo pindah ke belakang!” Pinta Niel dengan nada yang tak bisa dikatakan baik. “Buruan!!” Ia membentak karena tak sabar.Sadar Niel tidak dalam mood yang bagus pagi ini, Zeusyu memilih menurut. Tak ada penolakan darinya karena ia tak ingin menambah daftar panjang keributannya dengan Niel. Tanpa banyak kata, ia lepaskan sabuk pengaman yang membungkus tubuhnya. Tangannya membuka pintu mobil dan memilih turun.Menghela napasnya, Zeusyu memandang bangunan rumah berlantai dua di hadapannya. Saat ini mereka berada tepat di depan pagar sebuah indekos. Ia tahu benar siapa sosok yang berdiam di dalamnya.Mesyelin..Gadis cantik yang dulu menjadi kakak senior mereka di sekolah. Mayse— begitu sang gadis sering dipanggil, kini tengah menduduki bangku perkuliahan. Satu tahun Meyse menghilang tanpa kabar. Ia kembali setelah Niel mencarinya ke seluruh penjuru Indonesia. Teringat alasan mengenai pulangnya Meyse, Zeusyu pun tersenyum getir.Brak!!Tubuh Zeuyu tersentak kala pintu mobil dihempaskan hing

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-06
  • TERIKAT PERJODOHAN    [3]

    “Oma come on,” Niel menatap layar ponsel dalam genggamnya. Sudah lima belas menit ia mencoba menghubungi Sukmana Tirto namun tak satu pun tulisan dering berubah menjadi angka-angka pengukur lamanya sebuah panggilan.Semesta tampaknya sedang mempersulit dirinya. Seluruh alam sedang berkonspirasi menghukum kejahatannya pagi ini pada Zeusyu.Katakan dirinya jahat,Benar.. Niel tak akan menampik sebutan itu. Ia adalah bajingan tengik yang khawatir setengah mati setelah menyakiti hati seorang gadis yang sialnya merupakan istri settingannya. Niel mengacak rambutnya— merasa frustasi karena tak menemukan sedikitpun kabar mengenai tempat dirawatnya Zeusyu. Ia menatap aspal jalanan yang berdebu, memukul roda kemudinya sebelum berteriak memaki dirinya sendiri.“Anjing!” Umpatnya teramat kasar. Untuk dirinya sendiri, bukan orang lain, terlebih Zeusyu yang sangat dirinya khawatirkan sekarang ini.“Siapa lagi yang bisa gue mintain info?!” Racaunya, kebingungan.Niel takut— Jujur saja, Niel merasa b

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-06
  • TERIKAT PERJODOHAN    [4]

    Niel memarkirkan mobilnya dengan asal setelah ia sampai di pelataran rumahnya. Anak itu melemparkan kunci mobil pada salah satu tukang kebun yang berada di sana, lalu melangkah tergesa masuk ke dalam kediaman orang tuanya.Pakaiannya masih sama seperti ketika dirinya meninggalkan rumah. Seragam sekolah yang dirinya kenakan belum berubah meski ia telah berkeliling kota Jakarta.“Mas Niel, ini diapain mobilnya?!” Sang Tukang Kebun mengikuti Niel dari belakang. Ia mengekor karena tak tahu harus melakukan apa terhadap mobil mewah tunggangan tuan mudanya.“BAKAR!” Si tukang kebun pun tercengang setelah mendengar perintah anak majikannya. Melihat kode dari sang Nyonya Rumah, pria setengah baya itu membungkuk lantas pergi keluar. Ia tak mungkin ikut menimbrung pada perdebatan kesekian kali yang dilakukan oleh para bosnya.“Nathaniel Tirto!”Niel sendiri terus melangkah menaiki tangga rumah, mengabaikan seruan tinggi sang mama di ruang keluarga. Ia lelah. Kamar adalah tujuan utamanya untuk me

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-06
  • TERIKAT PERJODOHAN    [5]

    “Maksud Oma apa?!” tanya Niel tergagap. Ia tidak salah dengar kan?! Wanita yang paling bersikeras dengan perjodohannya, mendadak memberikan restu untuk terputusnya tali yang mengekangnya selama ini?!Ini pasti lelucon! Ya, Niel yakin itu!“Oma, jawab Niel! Maksud ini semua apa, Oma?!”“Awas!” Zeusyu menarik lengan Niel ketika pemuda itu hendak melangkahkan kakinya maju. “Kaki kamu bisa kena kaca!” Ucap gadis itu yang entah kapan mengangkat tubuhnya dari kursi. Keterkejutan Niel tampaknya membuat dirinya tak menyadari pergerakan Zeusyu. Terlebih setelahnya Zeusyu merunduk, memunguti pecahan gelas yang dirinya jatuhkan tadi.Zeusyu menahan ringisannya. Sayangnya, luka ditangannya tak dapat ia sembunyikan. Niel yang sedari tadi memperhatikan tindakan Zeusyu menyentak gadis itu. “Lo goblok apa gimana?! Lo yang ingetin gue!” Sentaknya lalu menyeret Zeusyu memasuki dapur.“P3K!” Teriak Niel menggegerkan seisi dapur yang juga tengah dihuni oleh asisten rumah tangga. Mereka sedang makan mal

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-06
  • TERIKAT PERJODOHAN    [6]

    Niel menekan klakson mobilnya berulang kali. Ia sudah menunggu selama lima lamanya dan gadis yang ia tunggu-tunggu tak juga kunjung menampakkan batang hidungnya.Tiiin!!Masih tak ada perubahan. Tak ayal hal itu membuat Niel mengeluarkan erangan. Sungguh menyebalkan! Tak mungkin sekali jika Zeu memiliki kotoran ditelinganya hingga membuatnya diserang oleh penyakit tuli dadakan. Niel yakin Zeu sengaja. Gadis itu pasti ingin membuat dirinya marah untuk kesekian kalinya.“Nih cewek mana sih?! Dua puluh menit lagi gerbang ditutup. Tau macet nggak sih si Zeu?!” Gerutu Niel sembari menuruni mobilnya. “Han!!” Niel berteriak, mengagetkan Handoko yang juga sedang menanti kehadiran Darmanto di pekarangan rumah.“Mas Niel. Apa yang bisa Handoko bantu, Mas?!” Seperti biasa— Pengabdi setia Niel itu akan melakukan apapun yang Tuannya inginkan. Ia merupakan pengikut paling wahid. Tak seperti Darmanto yang kerap membelot demi mengikuti kata hatinya, Handoko selalu berada dibelakang Niel. Ia merupa

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-07
  • TERIKAT PERJODOHAN    [7]

    Tepat saat dirinya menginjakkan kaki pada area kantin sekolah, sepasang mata Niel menyala merah bersama dengan jari-jari tangannya yang ia kepal erat disisi tubuhnya.Napasnya yang tersengal terdengar semakin tak beraturan, sebab ia yang mencoba untuk menahan letupan amarah didadanya.Rega benar. Pemuda itu tidak salah melapor, apalagi menambahkan tamburan bumbu penyedap ke dalam laporannya. Saat ini Zeusyu memang tengah diganggu oleh cicit dari pemilik Yayasan tempat mereka mengenyam pendidikan.Menghentakkan langkah, Niel pun siap memasang kuda-kudanya. Ia berjalan cepat menghampiri Zeusyu dan sang pengganggu.Tanpa babibu, menarik kerah seragam Gamalael. Membuat anak yang paling disegani se-Bumi Pena itu terhuyung hingga menuruni meja tempatnya berdiam.“Apa-apaan lo, Tirto?”Mereka memang terbiasa memanggil menggunakan nama belakang satu sama lain. Kebiasaan mengucapkan nama keluarga itu berawal dari pertengkaran pertama mereka di bangku kelas satu. Siapapun sudah mengetahui kebia

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-08
  • TERIKAT PERJODOHAN    [8]

    Tin.. Tin!!Secara brutal Niel menekan klakson mobilnya. Kebarbarannya itu membuat beberapa satpam yang berjaga berlarian keluar meninggalkan pos jaga mereka.Niel melongokkan kepala di antara kaca mobil yang ia turunkan. “Ngapain pake keluar semua? Bukain gerbangnya!” titahnya, berteriak.Di samping pemuda itu, Zeusyu memilih memperhatikan dalam diam. Pemandangan dimana Niel menjadikan orang lain sebagai pelampiasan amarahnya bukanlah tontonan yang baru terjadi sekali ini saja. Memang seperti itulah tabiat pemuda yang dicintainya. Tak peduli salah atau tidak, ketika dirinya marah, semua orang akan terkena imbas kemarahannya.“Silahkan, Mas Niel!” Setelah pintu gerbang rumahnya terbuka, Niel kembali menginjak pedal gas. Ia memarkirkan mobilnya tepat disamping milik mamanya. Niel tak langsung menuruni tunggangannya. Di dalam mobilnya, ia mengamati pergerakan mamanya yang tengah berbincang dengan Handoko di pekarangan rumah mereka.“Tunggu Mama pergi aja!” Ujar Niel melarang Zeusyu untu

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-09
  • TERIKAT PERJODOHAN    [9]

    Dulu sekali, Niel sangat menggilai Zeusyu. Tak ada satu hari pun dalam hitungan kalender yang tak dirinya habiskan untuk memikirkan Zeu-nya. Siang dan malamnya penuh dengan pikiran tentang Zeu-nya seorang.Walau aroma playboy menguar dari keringatnya sejak usia tiga tahunan, Zeusyu akan tetap menjadi urutan nomor satu pada list nama-nama kekasihnya.Ia bahkan dengan bangga memperkenalkan Zeusyu ke seantero dunia. Selalu meminta restu Zeusyu ketika matanya melirik gadis cilik lain, selayaknya Zeusyu adalah istri sah pertamanya.Namun siapa sangka jika pada pergantian waktu, nama yang selalu mendominasi kehidupan Niel itu dapat tergeser oleh gadis lain. Perkembangan membuatnya berubah seiring waktu yang berlalu.Kini tak ada lagi Zeusyu yang melekat di dalam hatinya, sosok kecintaan Niel kecil itu benar-benar sudah menghilang dan tergantikan oleh kehadiran Meyselin.Di balkon kamarnya, Niel menghabiskan senja yang menurutnya kelabu. Sore harinya ditemani oleh secangkir es kopi yang diri

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-10

Bab terbaru

  • TERIKAT PERJODOHAN    S2 - LS [22] Unbelievable!

    “Jadi Adek harus ngajarin Aurel buat jadi nakutin?”Xavier menganggukkan kepalanya. Hanya adiknya yang sesama wanita-lah, yang mampu diandalkan dalam perubahan sang istri. Mereka dekat bahkan sudah seperti kakak dan adik.“Polosnya Aurel jadi boomerang, Dek. Kalau itu ke Abang sama Om Jeno, nggak masalah. Masalahnya dia sampe nggak sadar dimanfaatin sama Mokondo!”Xaviera tahu betapa khawatirnya sang kakak. Aurelia memang terlalu baik dalam dunia sosial. Sejujurnya, kepolosan anak itu mendekati bodoh. Ia hanya tidak berani saja mengungkapkan kebenaran itu didepan pria yang sangat mencintai Aurelia. Bisa-bisa kepalanya akan hilang. Meski berstatuskan adik kandung, cinta kakaknya pada Aurelia tidak terhingga luasnya. Seluruh lautan di bumi saja mungkin kalah.“Kalau nanti Aurel jadi kayak Adek, Abang marah nggak?” tanya Xaviera, memastikan jika perbantuannya tak akan menimbulkan masalah untuk dirinya sendiri.“Abang kayaknya malah ngerasa tertantang deh.” Kekeh Xavier.Siapa di dunia in

  • TERIKAT PERJODOHAN    S2 - LS [21] Repotnya Jadi Suami Aurelia

    “Selamat pagi Abang..”Xavier mengerjapkan matanya. Mungkin kah saat ini dirinya masih berada di dalam mimpi, hingga dapat melihat wajah cantik Aurelia menyambut kali pertama dirinya memulai hari.“Abang, morning..”Bukan mimpi. Keberadaan Aurelia di kamar yang dirinya huni nyata. Eksistensinya bahkan dapat dirinya raba.Senyum pun mengembang dari wajah khas babgyntudur Xavier. “Pagi Queen-nya, Abang,” lembut ia membalas ucapan selamat pagi yang telah 2X istri kecilnya lontarkan. Jari-jarinya tak bosan membelai pipi tembam Aurelia.“Cantiknya,” gumam Xavier, pelan. Meski tak memakai riasan, Aurelia terlihat begitu cantik, terlebih ketika dilihat pada pagi hari.Bini bocil gue emang nggak ada duanya.“Abang bangun ya, terus mandi, gosok gigi yang bersih. Papi sama Mami udah nunggu di bawah buat sarapan.”Xavier tidak lupa tempat dimana dirinya menginap semalam. Ia berada di rumah orang tua istri kecilnya. Ia tidak menyangka jika orang yang membangunkan dirinya adalah sang istri sendiri.

  • TERIKAT PERJODOHAN    S2 - LS [20] Sapinya Papa Niel, Sudah Besar

    “Nggak mau! Aurel mau disini aja, nggak mau pulang ke rumah Abang, huhuhu!”Setelah pesta pernikahan yang hanya didatangi oleh segelintir orang, momen inilah yang sejak beberapa hari lalu diangkat menjadi topik utama pertemuan keluarga.Jeno selaku papi sudah menduganya. Aurelia yang belum matang dari segi usia, tak akan mungkin bisa menerima perubahan dengan cepat.Sejauh ini, gadis itu bahkan masih mengira jika pesta yang dibuat hanyalah perayaan biasa.“Sayang, Aurel, Cantiknya Papi.”Berat! Jeno sendiri tak rela melepas putri kesayangannya. Hanya saja, ia tak mempunyai pilihan lain untuk melindungi putrinya yang polos. Toh, cepat atau lambat, ia memang harus menikahkan Aurelia dengan Xavier.“Dengerin Papi ya, Cantik.” Jeno membelai wajah putrinya. Rasanya air mata yang sudah susah payah ia hentikan kembali ingin mengalir turun.Aurelia menutup kedua lubang telinganya. Kepalanya terus bergerak, menolak untuk diajak berbicara.“Om, nggak usah dipaksa. Aurel kayaknya emang belom sia

  • TERIKAT PERJODOHAN    S2 - LS [19] Dipikir Hanya Permainan Belaka

    “Nggak bisa!” Pekik Xavier. Ia tidak bisa membiarkan kekasihnya yang baik hati dimanfaatkan oleh lelaki lain. Jika dibiarkan terus berlanjut, kerugian pasti tak hanya menyasar pada segi materi semata.Anak bernama Aidan itu sudah sangat keterlaluan. Dia pandai memanipulasi keadaan dan mengubah penampilannya hingga berhasil menarik simpati Aurelia. Seorang pria akan mengenal sesamanya. Walau pun ia bukan kategori buaya darat, tapi instingnya berjalan dengan semestinya.“Beraninya tuh anjing macem-macemin cewek yang bertahun-tahun gue jaga!”Sebagai laki-laki yang mengenal Aurelia, bahkan mengerti seluruh bentuk kekurangannya, tak sekali pun dirinya pernah memanfaatkan keadaan tersebut.“Sekarang malah cowok bangsat laen! Damn!” Umpat Xavier, tak mampu menahan ledakan amarahnya.Tok! Tok! Tok!“Abang, Adek masuk ya..”Pintu kamar pun terbuka dari luar, membuat Xavier mengalihkan tatapannya pada si pembuka.“Abang, dibawah ada Om Jeno. Katanya mau ketemu Abang.”‘Om Jeno?’ batin Xavier. L

  • TERIKAT PERJODOHAN    S2 - LS [18] Buatnya Pake Bismilah Nggak Sih?!

    “Pacar apaan? Pacar kamu cuman Abang ya, Rel!”“Iya, Abang pacar Aurel. Aurel juga udah bilang kok ke Idan. Kata Idan, dia nggak apa-apa. Jadi Aurel punya 2 pacar. Keren kan?”‘Keren Gundulmu!’ Umpat Xavier, dalam hati. Ia tak tega jika harus mengucapkan kata-kata kasar secara langsung dihadapan Aurelia.“Abang, kenalin. Saya Aidan. Pacar ke-2-nya Aurel. Mohon kerjasamanya, Abang.” Aidan mengulurkan tangan, yang secepat kilat ditepis oleh Xavier.“Abang kok gitu? Kan lagi diajakin Idan kenalan. Nggak boleh nakal, Abang. Ayo kenalannya yang bener. Kan sama-sama pacarnya Aurel.”Ya Tuhan! Jika bukan karena terlanjur cinta mati, mungkin Aurelia sudah Xavier mutilasi menjadi ratusan bagian. Mudahnya dia membuka rahang tanpa memperdulikan perasaan Xavier.Menjadi polos tentu saja boleh— Xavier tidak masalah untuk satu hal itu. Hanya saja kepolosan kali ini sungguh berada di luar batas yang sanggup Xavier toleransi.‘Gila! Gue diselingkuhin secara terang-terangan! Mana dikenalin ke selingkuh

  • TERIKAT PERJODOHAN    S2 - LS [17] Time Flies

    Seperti sebuah meteor yang jatuh ke bumi, waktu bergerak begitu cepat. Detik demi detik Xavier hadapi dengan kepayahan. Ia berulang kali hampir gagal, tapi bayangan pada akhir perjuangannya kerap kali datang untuk menyemangati dirinya.Saat ini, Xavier bukan lagi remaja tanggung yang setiap harinya memikirkan cara agar bisa berduaan dengan Aurelia. Ia sudah tumbuh dan berkembang, sesuai permintaan sang calon ayah mertua.Gelar sebagai mahasiswa pun telah Xavier tinggalkan berbulan-bulan lamanya. Hari-harinya kini dipenuhi dengan serangkaian tugas kecil yang papanya berikan, demi untuk memajukan perusahaan keluarga mereka.Meski begitu, tahta bucin belum juga Xavier tinggalkan kursinya. Ia masih tetap menggilai Aurelia sama besarnya seperti dahulu kala. Memprioritaskan si kecil diatas segala-galanya.“Om nggak nyangka kamu ada dititik ini..”Xavier mengulas senyumnya, menunjukkan keramahan terhadap pria yang sebentar lagi benar-benar akan menjadi ayah mertuanya.Jangankan pria itu, ia s

  • TERIKAT PERJODOHAN    S2 - LS [16] Makanya Jangan Aurel Mulu!

    Xavier kesal. Akhir-akhir ini ia semakin sulit untuk menemui kekasih hatinya. Sahabat sang papa yang juga merupakan calon papi mertuanya itu bertindak di luar batas. Pria itu berulah— menyabotase lahannya sebagai penjaga Aurelia. Dia ada dimana-mana. Sudah mirip hantu mati penasaran yang membayang-bayangi pelaku pembunuhannya sendiri.“Kamu nggak ada kerjaan lain, selain ngintilin Aurel, Xav?!”Xavier merolling bola matanya. “Om kali yang senggang banget, sampe anak diikutin mulu!”“Om! Lama-lama anaknya Xavi hamilin loh!”“Heh!” Jeno memekik. Tangannya melayang, memukul kepala Xavier.“Ya abisnya! Inget Om, Xavi ini calon mantu! Bukan musuhnya Om Jeno!”Tidak tahu saja Xavier jika setiap menantu lelaki memanglah musuh abadi seorang ayah. Dikarenakan menemukan cinta baru, anak gadis yang dicintai dengan sepenuh jiwa hilang selama-lamanya. Ibarat sebuah pelaku kejahatan, menantu laki-laki merupakan pencuri berdarah dingin. Menggantikan seluruh tetes keringat menggunakan satu kalimat pan

  • TERIKAT PERJODOHAN    S2 - LS [15] Bocil Wants a Baby Tiger

    “Where else are we, Beautifuls?” tanya Xavier. Hari ini ia akan menyenangkan pujaan hatinya. Hal tersebut tentu saja juga berlaku untuk sang adik tercinta.“Shopping?” Xavier mencoba memberikan opsi. Kekasihnya paling sulit berpikir, jadi ia akan membantu sebisanya. “Kebetulan Viera pengen beli sesuatu. Kamu ada yang mau dibeli juga nggak?”“Ice cream.” Sahut Aurelia.Xaviera terkekeh. Calon kakak iparnya memang berbeda. Mungkin jika itu gadis lain, mereka akan memanfaatkan kakak kesayangannya sampai semua keinginannya terpenuhi dalam satu waktu.“Minta yang lebih mahal dong!” Ujar Xavier sembari mengacak rambut Aurelia. “Duit Abang banyak loh.”Aurelia menggeleng-gelengkan kepalanya, membuat dua orang yang bersamanya gemas karena ekspresi lucu gadis itu.“Abang udah beliin Aurel iPad, kata Papi nggak boleh minta-minta sesuatu lagi selain makanan. Nanti Abang Xavi nggak punya duit lagi.”Huh!— Raut wajah Xavier menggelap. Pria tua itu meremehkan pemuda seperti dirinya. Jangankan satu i

  • TERIKAT PERJODOHAN    S2 - LS [14] Bocil

    Dilema menyerang diri Xavier. Rencana yang omanya usulkan memang menarik. Tak bisa dipungkiri pula, rencana itu juga menguntungkan dirinya jika berhasil.Tapi, bagaimana jika Aurelia malah membenci dirinya?Ia jelas tidak akan sanggup menerima kebencian gadis yang dirinya cintai.“Apa gue sabar-sabarin aja kali ya? Tapi sampe kapan, Anjing!” lirih Xavier sembari menatap langit-langit kamarnya.Sudah beribu sabar ia lambungkan. Bukan hanya satu dua tahun dirinya menekuri jalan kesabaran. Jika diriwayatkan dalam sebuah perlombaan, mungkin dirinya bisa menyabet gelar manusia tersabar di seluruh alam jagat raya.“Mau kawin aja kok susah banget elah! Perasaan katanya kalau kita lebih kaya, apa aja bisa didapetin.”Realita sungguh tak seindah ekspektasi. Percuma rajin-rajin berkhayal, hasilnya tetap sulit terwujud.“Aurel lagi ngapain yak? Malem minggu nih. Dia kok nggak ada chat gue sih!”Menjadi pihak yang paling menyukai tidaklah enak. Terkadang ia juga ingin dikejar, seperti apa yang dil

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status