Share

[8]

Penulis: qeynov
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-09 22:17:17

Tin.. Tin!!

Secara brutal Niel menekan klakson mobilnya. Kebarbarannya itu membuat beberapa satpam yang berjaga berlarian keluar meninggalkan pos jaga mereka.

Niel melongokkan kepala di antara kaca mobil yang ia turunkan. “Ngapain pake keluar semua? Bukain gerbangnya!” titahnya, berteriak.

Di samping pemuda itu, Zeusyu memilih memperhatikan dalam diam. Pemandangan dimana Niel menjadikan orang lain sebagai pelampiasan amarahnya bukanlah tontonan yang baru terjadi sekali ini saja. Memang seperti itulah tabiat pemuda yang dicintainya. Tak peduli salah atau tidak, ketika dirinya marah, semua orang akan terkena imbas kemarahannya.

“Silahkan, Mas Niel!” 

Setelah pintu gerbang rumahnya terbuka, Niel kembali menginjak pedal gas. Ia memarkirkan mobilnya tepat disamping milik mamanya. Niel tak langsung menuruni tunggangannya. Di dalam mobilnya, ia mengamati pergerakan mamanya yang tengah berbincang dengan Handoko di pekarangan rumah mereka.

“Tunggu Mama pergi aja!” Ujar Niel melarang Zeusyu untuk turun. Ia sedang malas berdebat dengan wanita yang melahirkannya. Wanita itu pasti akan banyak tanya nantinya.

“Zeu!” Geramnya karena Zeusyu tak menurut. Gadis yang sejak kemarin membuatnya uring-uringan itu mengabaikan perintahnya. Mau tak mau, ia pun ikut turun mengikuti langkah Zeusyu yang sepertinya akan menghampiri sang mama.

“Loh, heh! Kalian kok udah pulang aja?!” tanya Amel, heran. Pasalnya jarum jam yang melingkar ditangannya baru menunjukan pukul delapan pagi. Sekolah punya nenek moyang siapa yang memulangkan siswanya satu jam setelah bel masuk? Belum lagi jarak Bumi Pena dengan rumahnya sangatlah jauh. 

Fix anak gue madol nih!’ batin Amel, yakin jika putra yang tidak dirinya banggakan membolos sekolah. 

“Kamu ngajarin Zeu nakal ya, Dek?! Wah, parah kamu!” Tuduh Amel tepat sasaran. Sangat tidak mungkin sekali jika Zeusyu yang memiliki segudang prestasi memprakarsai agenda bolos mereka. Setiap ada jadwal shooting iklan saja, menantu idamannya itu memilih jam diluar kegiatan bersekolahnya.

“Mama nggak usah banyak tanya deh! Niel pusing. Urus nih menantu kesayangan Mama. Belum resmi pisahan aja, udah rela dicium sama cowok lain!” Curhat Niel colongan, terkesan seperti dirinya tengah mengadu pada sang mama.

Really? Ya ampun. Dicium siapa, Sayang? Ganteng nggak anaknya?” 

Rahang Niel pun terbuka. Pria muda bergelar pangeran mahkota kerajaan bisnis Tirto itu menganga lebar usai mendengar respon tidak manusiawi mamanya. Seharusnya Bu Amel ini marah seperti dirinya, bukan malah girang seolah putri tunggalnya yang jomblo berhasil menggaet gandengan. 

Tampaknya, keluarganya memang sudah benar-benar tidak waras. Mereka bersekongkol ingin membuatnya mati muda karena masalah perjodohan dengan gadis kesayangan mereka ini.

“Ih! Zeu jawab Mama dong, Sayang. Siapa anak yang berani cium mantu kesayangan Mama ini?” 

“Niel, Niel!! Bocorin dong ke Mama?! Kamu kenal orangnya nggak?!” Amelia Tirto mengalihkan atensinya kepada sang putra. Ia ingin tahu siapa laki-laki yang sepertinya menaruh hati pada diri Zeusyu. Siapa tahu anak itu dapat diajak kerjasama untuk memanas-manasi Niel supaya putranya semakin kebakaran jenggot.   

“Berisik!!” lontar Niel, menyentak. Ia menarik lengan Zeusyu dan membawa gadis itu memasuki rumahnya untuk meninggalkan mamanya yang sangat cerewet.

Saat ini Niel melupakan keteguhan hatinya  yang kerap menolak keras untuk berdekatan dengan Zeusyu.

“Han, liat tuh, dibawa dong itu istri nggak dianggepnya.” Julid Amel sembari mencebikan bibir menyaksikan tingkah laku putranya. “Dia pasti balik gara-gara emosi tingkat dewa liat Zeu dicium sama cowok lain, Han.”

“Iya, Bu. Ini mata saya lagi ngeliat, Bu. Saya kan nggak buta.” 

Amel memutar bola matanya. Manusia bernama Handoko ini memang paling jago menyurutkan kegembiraan dalam hidupnya. 

Karepmu, Han! Ayo ke kantor. Bapak udah sing a song gara-gara kita nggak nyampe-nyampe!” 

“Bu, apa nggak sebaiknya kita pantau dulu mereka?!” Saran Handoko. “Kalau Mbak Zeu diapa-apain Mas Niel gimana Bu?” 

“Bener juga, Han. Kita buntutin pelan-pelan mereka. Jangan sampai mantu kesayangan saya, hamil sebelum ijab kabul sebenernya!” 

Berkaca dari pengalaman, Amelia pun memutuskan untuk mengorbankan suaminya di kantor. Biar saja tua bangka itu menunggu. Salah siapa Hanggono Tirto memiliki gen mesum yang pastinya bisa menurun pada putra mereka. 

Sedia payung sebelum hujan itu lebih baik, dibanding mereka harus basah-basahan. Kalau masuk angin sembilan bulan kan gaswat urusannya. 

.

.

“Niel lepasin!” Zeusyu meronta. “Aku mau dibawa kemana, Niel?” tanya-nya karena Niel tak melepaskan genggaman tangannya, bahkan ketika anak tangga teratas telah mereka lalui. 

“Nggak usah banyak bacot! Ikutin aja gue!” 

Tarikan Niel yang jauh lebih kuat dibandingkan pertahanan dirinya membuat tubuh Zeusyu tertarik mengekori pemuda itu. Tubuhnya terseret maju meski ia mencoba menahan bobot dirinya. 

“Niel, No. Please! Aku mau pulang ke rumah.” 

Nathaniel Rahardian Restian Tirto menulikan telinganya. Ia tidak akan melepaskan Zeusyu dengan mudah. Karena gadis ini, hari-nya memburuk bahkan sejak matahari terbit di timur. Ia kesal setengah mati. Apalagi ketika mengetahui Zeusyu baik-baik saja usai pipinya dijamah oleh bibir Gamalael— musuh abadinya.

“Ngapain kita ke kamar kamu, Niel?” 

Zeusyu panik. Tangannya yang bebas berpegangan pada kusen pintu supaya Niel tak berhasil memasukkannya ke dalam kamar pria itu. 

“Nggak mau! Kita bukan muhrim, Niel!” Ucapnya ketakutan. Meski mencintai Niel, sebagai seorang wanita ia selalu menjaga harkat dan martabatnya. 

“Lo kan istri gue jadi muhrim lah! Gue apa-apain juga nggak bakalan ada yang ngamuk. Happy malah mereka mau dapet cucu.” Jawab si lelaki enteng. Ia mengenal seberapa gila keluarganya. Tak akan ada manusia yang memarahi mereka. 

“Nggak-Nggak!!” Keringat dingin mulai membasahi seragam Zeusyu. Tubuhnya gemetar, efek berpikir yang tidak-tidak. Ini merupakan kali pertama Niel membawanya ke ruang pribadi anak itu. Andai saja Niel tidak menciumnya tadi, mungkin ia tak akan berprasangka yang tidak-tidak. 

“Lepas! Lepasin aku!”

“Oke.” Tanpa aba-aba, Niel melepaskan genggaman tangannya. Membuat tubuh Zeusyu terjatuh. “Udah kan?!” tanya-nya, seolah tak memiliki dosa.

“Jahat!” Lirih Zeusyu merasakan sakit di pantatnya. Gadis itu menangis sembari menatap Niel. Di dunia ini, ia ingin membenci Niel dengan seluruh hatinya. Namun keinginannya itu tak dapat ia lakukan karena rasa cintanya yang terlalu besar. 

“Lo yang minta sendiri ya, Bocil! Jangan salahin gue! Diem nggak lo! Ntar dipikir gue ngapa-ngapain lo!” Amuk Niel, menghardik. Tangisan Zeusyu terdengar menyebalkan ditelinganya. Seharusnya gadis itu menangis ketika Gamalael menciumnya, bukan sekarang. 

“Hais!” Desah Niel. 

Niel berjongkok. “Diem, Bego!” Tangannya menoyor kepala Zeusyu yang justru membuat sang gadis semakin kencang menangis. 

“Gue cium lo lama-lama..” 

Dan..

Haps! Layaknya sebuah mantra, bibir Zeusyu terlipat ke dalam. Tangisnya berhenti dengan mata mengerjap berulang kali demi untuk menjatuhkan air mata yang tersisa didalam matanya.

“Oh, jadi gitu. Lo kalau gue yang cium, nggak mau makanya berhenti nangis?!” 

Kenapa rasanya sangat menyebalkan ya?! Sebegitu tidak inginkah Zeusyu merasakan ciumannya? Katanya cinta, kok begini?!— pikir Niel dongkol sendiri pada akhirnya.

Pada anak tangga, dua orang dewasa mengintip layaknya Pak RT dan warga yang ingin menyatroni rumah salah satu janda kembang. Keduanya celingak-celinguk, menunggu momen paling pas untuk keluar kandang. Seolah keduanya akan melakukan penggerebekan tindakan asusila yang dilakukan secara terang-terangan ketika pagi hari.

“Kapan nih adegan ena-enanya?” Gumam Amel tak sabaran. 

“Ibu nunggu?” 

“Heem! Eh, nggak Han, enggak!!” Amel cepat-cepat merevisi jawabannya.

“MAS NIEL! IBU NUNGGU ADEGAN ENA-ENA! KAPAN MAU PROSESNYA?!!” 

“HANDOKO!!” Teriak Amel kencang. Bisa-Bisanya anak buahnya malah meminta Niel untuk segera melakukan eksekusi. Mereka kan masih dibawah umur, belum boleh melakukan yang iya-iya. Kalau colong-colongan, lain lagi perkaranya. 

Eh?!

Iya, begitu pokoknya!!

qeynov

Mianhae baru update, Qey baru bisa bangun dari kasur soalnya.

| 3
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • TERIKAT PERJODOHAN    [9]

    Dulu sekali, Niel sangat menggilai Zeusyu. Tak ada satu hari pun dalam hitungan kalender yang tak dirinya habiskan untuk memikirkan Zeu-nya. Siang dan malamnya penuh dengan pikiran tentang Zeu-nya seorang.Walau aroma playboy menguar dari keringatnya sejak usia tiga tahunan, Zeusyu akan tetap menjadi urutan nomor satu pada list nama-nama kekasihnya.Ia bahkan dengan bangga memperkenalkan Zeusyu ke seantero dunia. Selalu meminta restu Zeusyu ketika matanya melirik gadis cilik lain, selayaknya Zeusyu adalah istri sah pertamanya.Namun siapa sangka jika pada pergantian waktu, nama yang selalu mendominasi kehidupan Niel itu dapat tergeser oleh gadis lain. Perkembangan membuatnya berubah seiring waktu yang berlalu.Kini tak ada lagi Zeusyu yang melekat di dalam hatinya, sosok kecintaan Niel kecil itu benar-benar sudah menghilang dan tergantikan oleh kehadiran Meyselin.Di balkon kamarnya, Niel menghabiskan senja yang menurutnya kelabu. Sore harinya ditemani oleh secangkir es kopi yang diri

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-10
  • TERIKAT PERJODOHAN    [10]

    “Goblok! Begok! Tolol!!”Niel tak henti-hentinya mengumpati dirinya sendiri. Ia berguling-guling di atas ranjang king size-nya. Bergerak ke sana-ke mari sembari merutuki kebodohan mulutnya yang sepertinya tidak tersinkronisasi dengan otak. Bodoh sekali dirinya! Ia saja malu setelah menyadari kelakuannya tadi.“Ngapain pake bilang hamil segala! Nyium aja baru pertama kali. Dodol-Dodol! Diketawain orang serumah kan jadinya.”Omanya yang galak benar-benar murka mendengar celotehan tak bermutunya. Wanita tua itu langsung memberikan ultimatum, melarang dirinya untuk berdekatan dengan Zeusyu. Selain karena Zeusyu sudah berpindah tangan, ke tangan keponakannya, Sukmana Tirto rupanya takut jika ia akan melakukan tindakan tak bermoral demi mempertahakan ego setinggi langitnya.“Siapa juga sih yang mau hamilin dia. Kalau gue sampe punya anak, itu jelas sama Meyse lah! Ngapain sama orang yang nggak gue cinta.” Decak Niel. Salahnya memang terlalu terbawa emosi. Padahal ia mempertahankan hubunganny

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-10
  • TERIKAT PERJODOHAN    [11]

    Melewati gerbang megah kediaman Tirto, Niel dengan sengaja memperlambat laju mobil yang ia kendarai. Ada tiga bangunan dengan kemewahan hampir serupa berdiri di depan matanya. Tentu saja bangunan ke-3 yang dibangun paling akhir, tak sebanding dengan dua bangunan sebelumnya. Rumah yang berada di tengah-tengah milik papa dan omanya itu terlihat mengotori istana-istana megah mereka.Terkutuklah Darmanto bin Joko Dadarman bersama sahabat karibnya Handoko. Karena pengabdian mereka, kedua pria itu sampai mendapatkan kado istimewa dari omanya. Sampai keduanya mati, mereka akan tergabung dalam satu keluarga yang sama. Enak sekali para asisten serbaguna papanya itu. Kerjanya hanya membuat onar, tapi bayarannya ditanggung sampai bertemu malaikat pencabut nyawa.Ah! Mengingat peranan dua pengikut setianya, Niel teringat akan alasannya pulang sore ini. Kedua orang tuanya sedang lembur di kantor, itu berarti seluruh antek-antek-nya pun akan pulang terlambat. Ia pun bisa melancarkan serangan kepada

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-11
  • TERIKAT PERJODOHAN    [12]

    “Mbak! Bu Sukma. Apa Ibu ada di rumah?”“Diah kamu kenapa? Kayak habis liat apa aja kamu sampe ngos-ngosan gini.” Asisten rumah tangga yang ada di rumah Amel mencoba menenangkan Diah dengan membelai punggungnya. “Kenapa nyaari Nyonya Besar? Beliau di taman kolam ikan.”“Saya emang abis liat sesuatu, Mbak Sur. Mbak tolong panggilin Bu Sukma. Saya udah nggak kuat lagi, Mbak. Rasanya mau pingsan saya liatnya.” Diah menggapai-gapai lengan Surti. Kaki-Kakinya yang lemah terlipat, saking tak adanya lagi tenaga yang ia miliki. Semua sudah terkuras habis ketika menyaksikan majikannya dirudapaksa.“Tunggu sini. Aku panggilin dulu. Kayaknya masalah penting ini.” Surti kontan berlari cepat. Wanita itu berteriak sembari memacu langkahnya. “Ibu! Bu Sukmaaaa!!” Sama seperti halnya Diah tadi, Surti pun berlari hingga terengah.“ART rumahnya Mbak Zeu, Bu. Dia dateng ke sini, mau ketem..” Surti diam. Ia tak berani lagi bersuara ketika melihat Nyonya Besarnya memejamkan mata dalam posisi duduknya. Tanga

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-11
  • TERIKAT PERJODOHAN    [13]

    “Nggak! Gue nggak bisa biarin ini semua terjadi. Gimana kalau gue sampe punya anak sama si Zeu?!” Di dalam kamarnya, Niel terus melangkahkan kaki. Ia memutari seluruh sudut ruangan pribadinya dengan kegelisahan yang tak kunjung mereda.Demi Meyselin yang teramat dirinya cintai, semua yang terjadi hari ini merupakan bentuk ketidak-sengajaan. Ia terlalu terbawa emosi atas rencana yang Zeusyu susun hingga berakhir meniduri gadis itu. Setan-Setan disekitar mereka-lah yang menjadi saksi, dimana sebelumnya ia sudah berniat untuk mengurungkan niat.“Argh!” Kesal Niel, pusing sendiri.Dulu ia sungguh menantikan hari ini. Hari dimana dirinya dapat melihat kehancuran gadis yang membuat hidupnya sengsara. Ia pikir dengan kehancuran itu, ia dapat meraih ketenangan yang selama ini dirinya cari. Tapi yang terjadi justru sebaliknya. Beban pikirannya malah semakin bertambah. Bayang-Bayang Zeusyu hamil kini melayang-layang di otak tumpulnya.“Rega Anjing!” Ia tak mau disalahkan. Baginya kesalahan itu t

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-12
  • TERIKAT PERJODOHAN    [14]

    Zeusyu berlari cepat meninggalkan tempatnya. Untuk kesekian kalinya ia kalah pada rasa cintanya. Pria bernama Nathaniel Rahardian Restian Tirto itu, sekali lagi bisa mengubah keteguhan hati yang susah payah dirinya bangun.“Niel!!” “Niel bangun!!” Zeusyu bersimpuh disamping tubuh sang pujaan hati. Ia tak memperdulikan keadaan di sekitarnya. Seluruh atensinya hanya tertuju pada laki-laki yang ia cintai. “Nathaniel, bangun!” Pintanya menepuk-nepuk pipi Niel yang memejamkan matanya. “Jangan buat aku takut, Niel! Ayo buka mata kamu!” “Nieeeel!” Zeusyu bergetar hebat. Ia mengguncang-guncangkan tubuh yang terkapar berlumur darah itu, berharap Niel membuka kelopak matanya yang terpejam.Sungguh, Zeusyu tak akan memaafkan dirinya sendiri jika hal buruk menimpa Niel-nya. Ia mungkin tak akan mampu bernapas lagi dan memilih untuk menyusul Niel kemanapun pria itu pergi. Meski di alam baka sekalipun pria itu menjauhinya— tak apa. Asal bersama Niel, seluruh derita mampu ia tanggung.Lima belas m

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-12
  • TERIKAT PERJODOHAN    [15]

    Prang!!Amel menghembuskan napas. Sudah dua kali Niel menghempaskan napan berisikan makanan dan obat yang dirinya bawa ke dalam kamar sang putra. Anak itu memang sangat terlalu. Bahkan dengan cedera parah pada tangan serta kakinya, Niel masih bisa-bisanya berulah.Jangan katakan jika Amel kejam. Seandainya sakit yang menimpa anaknya merupakan musibah, ia pasti merajakan Niel layaknya pengikut Firaun di zamannya. Masalahnya, anak itu mengalami cedera tulang juga karena kebodohannya sendiri. Dia yang mencari-cari bala hingga berakhir menjadi penghuni kursi roda.Meluaskan lautan sabar di dadanya, Amel mengacakkan lengan dipinggang. “Mau sampai kapan kamu kayak begini? Sebentar lagi ujian sekolah. Kamu mau nggak lulus? Mau berhenti sekolah aja terus jadi pengemis di lampu merah?” tanya Amel dengan kejamnya.Amel sudah berusaha sangat keras untuk menahan kebarbarannya. Demi merawat putranya, ia tinggalkan segudang pekerjaannya. Ia jadikan Niel sebagai prioritas utama dan anak itu malah ber

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-13
  • TERIKAT PERJODOHAN    [16]

    Teriakan berasal dari kamar yang ditempati Niel saat ini, membuat Amel berlari cepat meninggalkan pekerjaannya di ruang ruang kerjanya. Usai perdebatannya dengan sang putra, wanita itu memutuskan untuk tinggal di rumah. Benar saja firasatnya, Niel pasti akan kembali menyiksa Zeusyu karena keadaannya sekarang.“Gue benci sama lo, Zeu! Gue harap lo mati dan busuk di neraka!” Sumpah serapah itu terlontar bebas dari mulut Niel. Ia mantap Zeusyu dengan segenap amarah yang dirinya miliki.“NATHANIEL TIRTO!!” Jerit Amel, murka. Ia tak habis pikir dengan kelakuan putranya. Bergegas, wanita kecintaan seluruh keluarga Tirto itu mendekati sang putra. Emosi mengantarkan tangannya pada pipi sang putra.Plak!!“Jaga mulut kamu, Nathaniel!” Seru Amel, berteriak. Dadanya bergerak naik turun seiring dengan napasnya yang memburu. “Mah!” Zeusyu memeluk satu kaki Amel. Kepalanya menggeleng, meminta wanita yang menyayanginya itu untuk tak melanjutkan kemarahannya.“Jangan terus kamu bela laki-laki ini, S

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-13

Bab terbaru

  • TERIKAT PERJODOHAN    S2 - LS [22] Unbelievable!

    “Jadi Adek harus ngajarin Aurel buat jadi nakutin?”Xavier menganggukkan kepalanya. Hanya adiknya yang sesama wanita-lah, yang mampu diandalkan dalam perubahan sang istri. Mereka dekat bahkan sudah seperti kakak dan adik.“Polosnya Aurel jadi boomerang, Dek. Kalau itu ke Abang sama Om Jeno, nggak masalah. Masalahnya dia sampe nggak sadar dimanfaatin sama Mokondo!”Xaviera tahu betapa khawatirnya sang kakak. Aurelia memang terlalu baik dalam dunia sosial. Sejujurnya, kepolosan anak itu mendekati bodoh. Ia hanya tidak berani saja mengungkapkan kebenaran itu didepan pria yang sangat mencintai Aurelia. Bisa-bisa kepalanya akan hilang. Meski berstatuskan adik kandung, cinta kakaknya pada Aurelia tidak terhingga luasnya. Seluruh lautan di bumi saja mungkin kalah.“Kalau nanti Aurel jadi kayak Adek, Abang marah nggak?” tanya Xaviera, memastikan jika perbantuannya tak akan menimbulkan masalah untuk dirinya sendiri.“Abang kayaknya malah ngerasa tertantang deh.” Kekeh Xavier.Siapa di dunia in

  • TERIKAT PERJODOHAN    S2 - LS [21] Repotnya Jadi Suami Aurelia

    “Selamat pagi Abang..”Xavier mengerjapkan matanya. Mungkin kah saat ini dirinya masih berada di dalam mimpi, hingga dapat melihat wajah cantik Aurelia menyambut kali pertama dirinya memulai hari.“Abang, morning..”Bukan mimpi. Keberadaan Aurelia di kamar yang dirinya huni nyata. Eksistensinya bahkan dapat dirinya raba.Senyum pun mengembang dari wajah khas babgyntudur Xavier. “Pagi Queen-nya, Abang,” lembut ia membalas ucapan selamat pagi yang telah 2X istri kecilnya lontarkan. Jari-jarinya tak bosan membelai pipi tembam Aurelia.“Cantiknya,” gumam Xavier, pelan. Meski tak memakai riasan, Aurelia terlihat begitu cantik, terlebih ketika dilihat pada pagi hari.Bini bocil gue emang nggak ada duanya.“Abang bangun ya, terus mandi, gosok gigi yang bersih. Papi sama Mami udah nunggu di bawah buat sarapan.”Xavier tidak lupa tempat dimana dirinya menginap semalam. Ia berada di rumah orang tua istri kecilnya. Ia tidak menyangka jika orang yang membangunkan dirinya adalah sang istri sendiri.

  • TERIKAT PERJODOHAN    S2 - LS [20] Sapinya Papa Niel, Sudah Besar

    “Nggak mau! Aurel mau disini aja, nggak mau pulang ke rumah Abang, huhuhu!”Setelah pesta pernikahan yang hanya didatangi oleh segelintir orang, momen inilah yang sejak beberapa hari lalu diangkat menjadi topik utama pertemuan keluarga.Jeno selaku papi sudah menduganya. Aurelia yang belum matang dari segi usia, tak akan mungkin bisa menerima perubahan dengan cepat.Sejauh ini, gadis itu bahkan masih mengira jika pesta yang dibuat hanyalah perayaan biasa.“Sayang, Aurel, Cantiknya Papi.”Berat! Jeno sendiri tak rela melepas putri kesayangannya. Hanya saja, ia tak mempunyai pilihan lain untuk melindungi putrinya yang polos. Toh, cepat atau lambat, ia memang harus menikahkan Aurelia dengan Xavier.“Dengerin Papi ya, Cantik.” Jeno membelai wajah putrinya. Rasanya air mata yang sudah susah payah ia hentikan kembali ingin mengalir turun.Aurelia menutup kedua lubang telinganya. Kepalanya terus bergerak, menolak untuk diajak berbicara.“Om, nggak usah dipaksa. Aurel kayaknya emang belom sia

  • TERIKAT PERJODOHAN    S2 - LS [19] Dipikir Hanya Permainan Belaka

    “Nggak bisa!” Pekik Xavier. Ia tidak bisa membiarkan kekasihnya yang baik hati dimanfaatkan oleh lelaki lain. Jika dibiarkan terus berlanjut, kerugian pasti tak hanya menyasar pada segi materi semata.Anak bernama Aidan itu sudah sangat keterlaluan. Dia pandai memanipulasi keadaan dan mengubah penampilannya hingga berhasil menarik simpati Aurelia. Seorang pria akan mengenal sesamanya. Walau pun ia bukan kategori buaya darat, tapi instingnya berjalan dengan semestinya.“Beraninya tuh anjing macem-macemin cewek yang bertahun-tahun gue jaga!”Sebagai laki-laki yang mengenal Aurelia, bahkan mengerti seluruh bentuk kekurangannya, tak sekali pun dirinya pernah memanfaatkan keadaan tersebut.“Sekarang malah cowok bangsat laen! Damn!” Umpat Xavier, tak mampu menahan ledakan amarahnya.Tok! Tok! Tok!“Abang, Adek masuk ya..”Pintu kamar pun terbuka dari luar, membuat Xavier mengalihkan tatapannya pada si pembuka.“Abang, dibawah ada Om Jeno. Katanya mau ketemu Abang.”‘Om Jeno?’ batin Xavier. L

  • TERIKAT PERJODOHAN    S2 - LS [18] Buatnya Pake Bismilah Nggak Sih?!

    “Pacar apaan? Pacar kamu cuman Abang ya, Rel!”“Iya, Abang pacar Aurel. Aurel juga udah bilang kok ke Idan. Kata Idan, dia nggak apa-apa. Jadi Aurel punya 2 pacar. Keren kan?”‘Keren Gundulmu!’ Umpat Xavier, dalam hati. Ia tak tega jika harus mengucapkan kata-kata kasar secara langsung dihadapan Aurelia.“Abang, kenalin. Saya Aidan. Pacar ke-2-nya Aurel. Mohon kerjasamanya, Abang.” Aidan mengulurkan tangan, yang secepat kilat ditepis oleh Xavier.“Abang kok gitu? Kan lagi diajakin Idan kenalan. Nggak boleh nakal, Abang. Ayo kenalannya yang bener. Kan sama-sama pacarnya Aurel.”Ya Tuhan! Jika bukan karena terlanjur cinta mati, mungkin Aurelia sudah Xavier mutilasi menjadi ratusan bagian. Mudahnya dia membuka rahang tanpa memperdulikan perasaan Xavier.Menjadi polos tentu saja boleh— Xavier tidak masalah untuk satu hal itu. Hanya saja kepolosan kali ini sungguh berada di luar batas yang sanggup Xavier toleransi.‘Gila! Gue diselingkuhin secara terang-terangan! Mana dikenalin ke selingkuh

  • TERIKAT PERJODOHAN    S2 - LS [17] Time Flies

    Seperti sebuah meteor yang jatuh ke bumi, waktu bergerak begitu cepat. Detik demi detik Xavier hadapi dengan kepayahan. Ia berulang kali hampir gagal, tapi bayangan pada akhir perjuangannya kerap kali datang untuk menyemangati dirinya.Saat ini, Xavier bukan lagi remaja tanggung yang setiap harinya memikirkan cara agar bisa berduaan dengan Aurelia. Ia sudah tumbuh dan berkembang, sesuai permintaan sang calon ayah mertua.Gelar sebagai mahasiswa pun telah Xavier tinggalkan berbulan-bulan lamanya. Hari-harinya kini dipenuhi dengan serangkaian tugas kecil yang papanya berikan, demi untuk memajukan perusahaan keluarga mereka.Meski begitu, tahta bucin belum juga Xavier tinggalkan kursinya. Ia masih tetap menggilai Aurelia sama besarnya seperti dahulu kala. Memprioritaskan si kecil diatas segala-galanya.“Om nggak nyangka kamu ada dititik ini..”Xavier mengulas senyumnya, menunjukkan keramahan terhadap pria yang sebentar lagi benar-benar akan menjadi ayah mertuanya.Jangankan pria itu, ia s

  • TERIKAT PERJODOHAN    S2 - LS [16] Makanya Jangan Aurel Mulu!

    Xavier kesal. Akhir-akhir ini ia semakin sulit untuk menemui kekasih hatinya. Sahabat sang papa yang juga merupakan calon papi mertuanya itu bertindak di luar batas. Pria itu berulah— menyabotase lahannya sebagai penjaga Aurelia. Dia ada dimana-mana. Sudah mirip hantu mati penasaran yang membayang-bayangi pelaku pembunuhannya sendiri.“Kamu nggak ada kerjaan lain, selain ngintilin Aurel, Xav?!”Xavier merolling bola matanya. “Om kali yang senggang banget, sampe anak diikutin mulu!”“Om! Lama-lama anaknya Xavi hamilin loh!”“Heh!” Jeno memekik. Tangannya melayang, memukul kepala Xavier.“Ya abisnya! Inget Om, Xavi ini calon mantu! Bukan musuhnya Om Jeno!”Tidak tahu saja Xavier jika setiap menantu lelaki memanglah musuh abadi seorang ayah. Dikarenakan menemukan cinta baru, anak gadis yang dicintai dengan sepenuh jiwa hilang selama-lamanya. Ibarat sebuah pelaku kejahatan, menantu laki-laki merupakan pencuri berdarah dingin. Menggantikan seluruh tetes keringat menggunakan satu kalimat pan

  • TERIKAT PERJODOHAN    S2 - LS [15] Bocil Wants a Baby Tiger

    “Where else are we, Beautifuls?” tanya Xavier. Hari ini ia akan menyenangkan pujaan hatinya. Hal tersebut tentu saja juga berlaku untuk sang adik tercinta.“Shopping?” Xavier mencoba memberikan opsi. Kekasihnya paling sulit berpikir, jadi ia akan membantu sebisanya. “Kebetulan Viera pengen beli sesuatu. Kamu ada yang mau dibeli juga nggak?”“Ice cream.” Sahut Aurelia.Xaviera terkekeh. Calon kakak iparnya memang berbeda. Mungkin jika itu gadis lain, mereka akan memanfaatkan kakak kesayangannya sampai semua keinginannya terpenuhi dalam satu waktu.“Minta yang lebih mahal dong!” Ujar Xavier sembari mengacak rambut Aurelia. “Duit Abang banyak loh.”Aurelia menggeleng-gelengkan kepalanya, membuat dua orang yang bersamanya gemas karena ekspresi lucu gadis itu.“Abang udah beliin Aurel iPad, kata Papi nggak boleh minta-minta sesuatu lagi selain makanan. Nanti Abang Xavi nggak punya duit lagi.”Huh!— Raut wajah Xavier menggelap. Pria tua itu meremehkan pemuda seperti dirinya. Jangankan satu i

  • TERIKAT PERJODOHAN    S2 - LS [14] Bocil

    Dilema menyerang diri Xavier. Rencana yang omanya usulkan memang menarik. Tak bisa dipungkiri pula, rencana itu juga menguntungkan dirinya jika berhasil.Tapi, bagaimana jika Aurelia malah membenci dirinya?Ia jelas tidak akan sanggup menerima kebencian gadis yang dirinya cintai.“Apa gue sabar-sabarin aja kali ya? Tapi sampe kapan, Anjing!” lirih Xavier sembari menatap langit-langit kamarnya.Sudah beribu sabar ia lambungkan. Bukan hanya satu dua tahun dirinya menekuri jalan kesabaran. Jika diriwayatkan dalam sebuah perlombaan, mungkin dirinya bisa menyabet gelar manusia tersabar di seluruh alam jagat raya.“Mau kawin aja kok susah banget elah! Perasaan katanya kalau kita lebih kaya, apa aja bisa didapetin.”Realita sungguh tak seindah ekspektasi. Percuma rajin-rajin berkhayal, hasilnya tetap sulit terwujud.“Aurel lagi ngapain yak? Malem minggu nih. Dia kok nggak ada chat gue sih!”Menjadi pihak yang paling menyukai tidaklah enak. Terkadang ia juga ingin dikejar, seperti apa yang dil

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status