Share

[16]

Penulis: qeynov
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-13 08:33:43
Teriakan berasal dari kamar yang ditempati Niel saat ini, membuat Amel berlari cepat meninggalkan pekerjaannya di ruang ruang kerjanya. Usai perdebatannya dengan sang putra, wanita itu memutuskan untuk tinggal di rumah. Benar saja firasatnya, Niel pasti akan kembali menyiksa Zeusyu karena keadaannya sekarang.

“Gue benci sama lo, Zeu! Gue harap lo mati dan busuk di neraka!” Sumpah serapah itu terlontar bebas dari mulut Niel. Ia mantap Zeusyu dengan segenap amarah yang dirinya miliki.

“NATHANIEL TIRTO!!” Jerit Amel, murka. Ia tak habis pikir dengan kelakuan putranya.

Bergegas, wanita kecintaan seluruh keluarga Tirto itu mendekati sang putra. Emosi mengantarkan tangannya pada pipi sang putra.

Plak!!

“Jaga mulut kamu, Nathaniel!” Seru Amel, berteriak. Dadanya bergerak naik turun seiring dengan napasnya yang memburu.

“Mah!” Zeusyu memeluk satu kaki Amel. Kepalanya menggeleng, meminta wanita yang menyayanginya itu untuk tak melanjutkan kemarahannya.

“Jangan terus kamu bela laki-laki ini, S
qeynov

Waktu bikin ini cerita Qey baca bismillah nggak ya? Bisa-bisanya Qey bikin karakter minta disambit pake bom gini.

| 3
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Manty Manullang
benar Thor, emosi jiwa ngeliat sifatnya Niel.........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • TERIKAT PERJODOHAN    [17]

    “Gue belom minum obat. Panggilin Zeu.” Pinta Niel, tak lama usai dirinya melihat Raksa menggandeng Zeusyu keluar dari kamar yang ditempatinya. Ada gemuruh yang tak bisa dirinya jelaskan hingga tak ingin membiarkan keponakannya memiliki waktu bersama Zeusyu.“Gue pang..”“Mana obatnya? Aku aja ya yang bantuin. Kan ada aku, eung?!” Tawar Meyselin, memotong Jeno yang hendak memanggilkan Zeusyu untuk sahabatnya.Jeno melirik ketiga teman-temannya yang lain. Sepertinya ada ketidakrelaan dari Meyselin, sehingga gadis itu menyodorkan dirinya. Perilaku aneh ini membuat Jeno teringat pada penolakan Meyselin saat mereka mengajak kekasih sahabatnya itu untuk datang menjenguk.Meyselin sempat menyatakan rasa tak enak hatinya kepada Zeusyu, tapi apa yang dilihatnya sekarang berbanding terbalik dengan ucapan gadis itu di indekosnya. Meyselin kini justru terlihat seolah ingin menguasai Niel untuk dirinya seorang. Rasa cemburu sepertinya mulai tumbuh dihatinya mengetahui sang kekasih hati bergantung

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-13
  • TERIKAT PERJODOHAN    [18]

    “Zikruy?” tanya Alvian sembari menerima es teh gratisan dari kafe Jeno. Di antara teman-teman Niel lainnya, memang hanya Alvian saja yang memiliki tingkat kesadaran diri yang tinggi. Dia tidak aji mumpung meski sudah ditawari ini-itu. Berbeda sekali dengan Rega. Hampir semua menu sudah dicoba lidahnya tanpa merogoh satupun rupiah dari dalam dompetnya.“On the way sambil ngata-ngatain kita,” papar Rega keluar dari bilik dapur sembari membawa salmon mentai ditangannya.“Kenapa tadi nggak kita suruh naik ojol aja sih? Kasihan egok si Zikri. Bolak-Balik jadinya dia demi rapat rahasia kita.”“Sungkan sama lakinya, Nyet!”Apa yang Jeno katakan tidak salah. Selama ini mereka memang menaruh sungkan pada Niel jika berurusan dengan Meyselin. Mereka jelas menghargai pilihan sahabatnya meski jika menyangkut soal selera, Zeusyu tetap menjadi gadis idaman mereka semua.“Ngemeng-Ngemeng, usul siapa Njing yang bikin kita bawa Meyse?” Sentak Rega penuh emosi. “Asli bikin hareudang aja! Dewinya Bumi Pen

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-14
  • TERIKAT PERJODOHAN    [19]

    “Gusti Pangeran Urang. Niel! Apa yang kamu lakuin ke calon mantu orang?!” Berang Amel melihat tindakan mesum putranya. Ia sengaja menekankan kalimat jika Zeusyu sudah tak lagi memiliki hubungan istimewa dengan keluarga kecil mereka.Niel kontan melepaskan tautan bibirnya. Ia membiarkan Zeusyu bangkit lalu memasang tampang tak berdosa. Anak itu sangat yakin jika dibalik punggungnya, sang mama pasti seperti sedang kebakaran jenggot.Berbeda dengan Niel yang bersikap biasa-biasa saja, keponakannya justru berpamit untuk undur diri. Ia tak lagi sanggup melihat gadis yang dirinya sukai berada disekitar pamannya. “Oma, Raksa ke atas dulu.” “Aca, maafin Om kamu ya. Kamu boleh kutuk dia,” Amel meringis. Ia tahu jika cucunya tengah mengalami momen patah hati terhebat. Laki-Laki mana coba yang akan menerima cem-ceman-nya dicium oleh pemuda lain. Apalagi pemuda itu merupakan pamannya sendiri. Setelah kepergian sang cucu, Amelia melangkahkan kakinya memasuki kamar Niel. Wanita itu memukul temp

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-14
  • TERIKAT PERJODOHAN    [20]

    Niel membuka mata. Ia terjaga dari lelap yang sempat dapat ia rasakan. Sudah lama sekak dirinya terbangun usai operasi, ia hampir tak pernah mendapatkan ketenangan dalam tidurnya. Ia pasti selalu terbangun. Persis seperti malam ini. Pada ketidaksadaran tidurnya, seorang wanita datang menghampiri dirinya. Wanita itu mengungkapkan kekecewaannya. Dia selalu menagih kapan tepatnya ia akan membahagiakan Zeusyu. Entah siapa dia, Niel tak mengenalnya. Dia selalu meneteskan air mata ketika menemuinya."Ck! Punya hubungan apa lo sama dia? Kenapa dia selalu gangguin gue?!" Ucap Niel pelan sembari menatap Zeusyu yang terlelap di sampingnya. Seperti Zeusyu, ia juga ingin beristirahat dengan tenang. Namun apa yang Niel pikirkan nyatanya tak sesuai dengan apa yang baru saja dirinya lihat. Dalam beberapa detik, Zeusyu menggeliat. Gadis itu merintih dalam tidurnya. Memanggil-Manggil namanya berulang kali sembari mengatakan kata-kata yang membuat dirinya terhenyak hebat."Niel jangan! Aku nggak mau!

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-14
  • TERIKAT PERJODOHAN    [21]

    “Sarah, sini, Sar,” sambut Amel ketika melihat Sarah datang dengan paper bag ditangannya. Pagi sekali wanita itu berkunjung. Meski rumah mereka hanya beberapa jengkal, Amel sangat senang dengan kehadiran sang asisten di rumahnya.“Bawain seragam Zeu, ya?” tanya Amel, menebak apa yang Sarah bawa.“Iya Bu. Takut Zeu telat.”“Pada sarapan di sini aja ya? Sini-Sini biar aku yang kasih. Mereka kayaknya masih pada tidur, Sar. Sur!” Kali ini Amel memanggil ART andalannya, “tolong kamu panggilin Pak Alex ya di depan. Bilangin kita sarapan bareng-bareng aja gitu.”“Siap, Nyah!” Surti paling menyukai momen kebersamaan antara majikan dengan calon besannya. Kedua wanita cantik yang usianya hampir berdekatan itu, terlihat sangat cocok jika bersama.“Ibu lagi bikinin sarapan buat anak kamu di dapur. Susul aja gih. Saya ke kamar anak-anak dulu,” pamit Amel usai memberitahukan keberadaan ibu mertuanya. Sejak membuka mata, wanita paruh baya itu lah yang paling sibuk sendiri. Mengetahui cucu perempuann

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-14
  • TERIKAT PERJODOHAN    [22]

    “Nyet! Lo ngapain, Anjing?” Zikri memandang aneh Rega. Pemuda yang baru tiba di sekolahnya itu menyerngit, melihat tingkah aneh sang sahabat. “Ngapain lo jinjit-jinjit nggak jelas gini?!” tanya-nya sekali lagi.“Bangsat, Zik!! Si Bos beneran masuk sekolah!”“Hah? Masa?!” Tak yakin dengan apa yang diucapkan oleh Rega, Zikri mengikuti tingkah anak itu. Ia berjinjit sembari ngintip ruang kelasnya dari kaca jendela. “Ih iya, Njir! Kok dia ada di sini? Kan masih sakit dia.”Panas dingin menyergap diri Rega. Ia pikir Niel tak serius dengan ancamannya semalam. Tapi apa yang matanya lihat detik ini membuat Rega ingin bolos sekolah saja.“Ayo kita sambut Bos biar dia nambah semangat!” Zikri menarik kerah Rega. Anak itu tidak tahu jika Rega sebenarnya ingin menghindari bos mereka. “Zik! Zik! Bangsat lepasin gue!!” Rontanya semakin ketakutan saat melewati pintu kelas. “Zikruy Anjing! Gorilla! Babi Ngepet!!!!” Semua margasatwa yang dikenalnya disebutkan kecuali binatang terakhir yang merupakan

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-15
  • TERIKAT PERJODOHAN    [23]

    “Zeu mana?” “Perpus. Balikin buku dulu katanya,” ujar Raksa, memberitahu sang paman.Bel tanda pulang sekolah baru berbunyi lima menit lalu dan sekarang Niel sudah menghadang layaknya preman sekolah yang melakukan pelabrakan pada anak kelas lain. Kedatangan tiba-tiba itu sempat membuat Raksa terlonjak hingga mengambil langkah mundur sebab kursi roda sang paman yang berada tepat ditengah-tengah pintu kelasnya.“Gimana hasilnya? Nenek lo yang rempong itu balesin apa?” todong Niel, tanpa basa-basi. Selain berniat menjemput Zeusyu, Niel juga ingin menanyakan hasil kerja Raksa.Ia memberikan mandat penting agar dilakukan oleh keponakannya itu. Ditengah ketidakberdayaannya mengoperasikan alat komunikasi dengan satu tangan, ia meminta Raksa untuk menghubungi mamanya terkait pemotretan Zeusyu bersama si begundal Caesar.“Nggak bisa katanya.”“What the hell! Kenapa nggak bisa? Lo ada bilang kan, kalau gue yang nyuruh ganti model? Lagian masih banyak model cowok yang kerjasama sama kita. Ngapai

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-16
  • TERIKAT PERJODOHAN    [24]

    Niel tampaknya harus menggelar syukuran. Rencananya dalam membatalkan pemotretan Zeusyu siang ini berhasil meski tanpa disengaja. Mengetahui dirinya pingsan, sang mama kontan menggantikan Zeusyu dengan model lain. Benar-Benar diluar ekspektasi. Mungkinkah ini yang dinamakan keberuntungan setelah datangnya musibah?! Sepertinya benar demikian. Kemalangannya tadi berbuah menjadi sesuatu yang apik. Tapi bukan Niel namanya jika tak marah atas apa yang menimpa dirinya walau berhasil menggagalkan pertemuan Zeusyu dengan Gamalael. “Kalau gue nggak dalam keadaan begini, gue pastiin batang leher lo misah sama kepala!” Rega kembali menangkupkan kedua tangan di depan dada. “Sorry, Bos. Gue beneran lupa kalau lo takut sama kecoa!” Pintanya lagi. Ia mengenal Niel. Pentolan grupnya itu merupakan sosok yang pendendam. Jadi daripada mobilnya dibakar ditengah jalan oleh orang suruhan Pak Ketua, ia harus sesegera mungkin membuka pintu maaf Niel. “Nonsense! Lo emang niat, Sat!” “Iya! Iya! Bagian itu

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-16

Bab terbaru

  • TERIKAT PERJODOHAN    [77]

    “Hai, Jeng Amel.”Amel merubah ekspresinya. Mama Niel itu memang bukan orang yang bisa mengenakan topeng pada mukanya. Ketika ia tidak menyukai seseorang, raut wajahnya akan sangat kentara terlihat.“Ya, Jeng Lulu,” sahutnya dengan malas-malasan. Sepertinya ia terlalu pagi menghadiri pertemuan arisan kali ini. “Sayang,” Amel melongokan kepalanya masuk ke dalam mobil, “yuk turun,” ajaknya kepada menantu kesayangannya.Amel sangat senang kala Zeusyu tak menolak permintaannya. Semalam Niel sudah berkonsultasi. Mengatakan jika ada teman kampusnya yang mengganggu Zeusyu.Seperti biasa— kalau itu menyangkut diri Zeusyu, Amel akan turun tangan. Secepat yang dirinya bisa. Putranya turut menginformasikan identitas diri si pengganggu. Rupanya gadis itu merupakan anak dari teman arisannya.“Loh, Jeng Amel bukannya anaknya laki-laki?”Bola mata Amel berputar. Wanita yang menghampirinya ke parkiran pasti berpikir jika dirinya akan membawa Niel. Hohoho!! Mimpi saja! Tanpa Zeusyu ikut pun, Niel tak a

  • TERIKAT PERJODOHAN    [76]

    Sejak hari dimana Niel pulang dalam keadaan mabuk, Amelia Tirto tidak lagi berani mengusik ketenangan jiwa sang putra. Wanita itu menahan dirinya, sekuat yang bisa bisa untuk tak mengganggu anak kesayangan suaminya.Berkat kejahilannya selama ini, dua kartu kredit andalan mama Niel itu disita. Dia tak lagi bisa berbelanja sesuka hati untuk menghambur-hamburkan hasil jerih payah Hanggono Tirto. Amel harus rela berhemat dengan lima juta setiap minggunya. Mengikat tangan-tangannya supaya tak khilaf membuka e-commerce atau dirinya tak akan bisa hangout bersama teman-teman sosialita manjanya.Berbeda dengan sang mama yang menjadi sangat menderita usai ketahuan papanya, hidup Niel justru berjalan damai. Istri cantiknya kembali pada mode normal— selayaknya normalnya manusia biasa. Mungkin ini disebabkan oleh bertaubatnya jin laknat yang selalu membisiki telinga istrinya.Ngidamnya pun tak pernah lagi aneh-aneh, sehingga dengan mudah Niel bisa mendapatkannya. Zeusyu juga tak bertingkah menyeba

  • TERIKAT PERJODOHAN    [75]

    “Ck! tuh bocahnya!” decak Rega, akhirnya melihat kemunculan batang hidung sahabatnya. “Cepetan card akses-nya, woi!” “Sorry!” “Tiada maaf bagimu, Ntong!” jawab Zikri sembari mengibaskan poni panjangnya. Merasa tidak enak dengan sahabat-sahabatnya yang telah menunggu lama, Niel segera menempelkan kartu aksesnya ke sensor. Ia lalu memasukan kombinasi angka yang menjadi password unit apartemennya. “Assalamualaikum ya ahli kubur!” Celetuk Zikri membuat semuanya bergidik. “Bahasa lo, Nyet!” sosot Alvian sembari menoyor si asal Zikri. “Lo kenapa manggil kita ke sini?” tanya-nya setelah mendudukan diri di sofa. “Bentar gue ngambil minuman,” ucap Niel. Langkah kakinya menyasar pada kulkas super besar miliknya untuk mengeluarkan beberapa botol kaleng bir. “Kadaluarsa nggak itu?” secara mereka sudah lama sekali tidak menyambangi apartemen Niel. Bisa saja makanan-makanan di kulkas sudah mengalami masa tak layak konsumsi. “Aman, baru ini. Gue minta Handoko mampir pas dia balik kantor,” uja

  • TERIKAT PERJODOHAN    [74]

    “Mbak, kalau aku ngeracun Aca, kira-kira kepalaku dipenggal nggak ya sama bapaknya?” Bapak yang Niel maksud merupakan kakak iparnya yang bernama Bumi— Pangeran sebuah kerajaan di Jawa yang melengserkan kursi keemasannya langsung kepada sang keponakan. Tak tanggung-tanggung, Bumi melakukannya khusus untuk mempertahankan cintanya kepada kakak pertamanya. Tak perlu lagi diragukan seberapa besar cinta bapak Raksa itu. Tahtanya saja rela dilepaskan asal tak berpisah dengan istri dan anaknya. Yah, pengorbanannya mirip-mirip dengan Zeusyu. Hanya saja di hati Niel, tetap Zeusyu pemenang nominasi cinta paling tulus sejagat raya. Tenang saja. Niel tak berencana KKN kok. Tak ada kolusi, nepotisme. Korupsi apalagi. Semua ini Niel ambil berdasarkan track record bersih Zeusyu. Maklum suami kakaknya itu pernah brengsek pada masanya. Kembali pada Niel yang menghabiskan paginya di rumah sang kakak pertama, pemuda itu mengepalkan telapak tangannya di atas meja. Kehamilan Zeusyu dan kepulangan Raks

  • TERIKAT PERJODOHAN    [73]

    “Zeu, Sayang. Kamu nggak ngidam lagi?” tanya Amel sehari hampir tiga kali, seperti orang sedang masa pemulihan yang meminum obatnya. Amel mengerjapkan matanya, menanti jawaban dari pertanyaannya. Antena kejahilan di atas kepalanya sedang terjulur, meminta asupan nutrisi penderitaan putranya. Sumpah demi Tuhan, Amel sangat senang menantu kesayangannya menyulitkan sang putra. Mama Niel itu seakan ingin berteriak, ‘ya kayak gitu dulu pas Mama hamil kamu, Bocah,” ke telinga anaknya, sekeras-kerasnya supaya anak itu tahu betapa menderitanya dirinya dan Hanggono Tirto saat mengandungnya. Anggap saja ini ajang balas dendam yang tertunda. Anaknya masih sangat beruntung karena tak diminta terbang ke Bandung demi semangkuk seblak. “Nggak lagi pengen sesuatu, Mah. Zeu kenyang,” ucap Zeusyu, membelai perutnya. Usia janinnya kini berjalan memasuki pada minggu ke 12. Perutnya yang rata sekarang memiliki tonjolan, yang setiap malamnya membuat Niel gemas bukan kepalang. “Ih, kok gitu sih! Ngidam

  • TERIKAT PERJODOHAN    [72]

    Akibat kebaikannya yang tidak ingin mengganggu waktu istirahat sang istri tempo hari, kini Niel menjadi mengerti akan rules menghadapi ibu hamil. Diantaranya sebagai berikut: Pertama, jangan pernah berani-beraninya menghilang tanpa sebuah pemberitahuan. Jika para lelaki berani melakukan hal tersebut, dipastikan dua hari mendatang hidup kalian akan serasa berada di neraka jahanam. Ke-dua, jangan pernah abaikan istri meski mereka terlihat seperti orang ngambek, yang tidak ingin didekati. Percayalah! Jika kalian berpikir menjauh sejenak merupakan hal yang mereka inginkan— jawabannya salah besar. Tet-Tot! Menarik diri dan membiarkan mereka menyendiri dengan kemarahannya, hanya akan membuat telinga kalian panas sampai beberapa hari mendatang. Trust Niel! Pemuda itu telah merasakan dampak dari dua tindakan di atas. Jangan dekat-dekat berarti sama dengan ‘kamu usaha dong,’ dan aku benci kamu artinya ‘buat aku nggak ngambek lagi,’ itu kuncinya. “Sumpah, kayak gitu, Bos?” Niel mengangguk

  • TERIKAT PERJODOHAN    [71]

    “Hoeekk!!” Niel berpegangan pada pinggiran closet. Sejak bangun tidur, kamar mandi menjadi tempat berdiamnya. Ia tak mengerti dengan kondisi tubuhnya. Saat membuka mata, kepalanya terasa berputar dan perutnya seperti diaduk-aduk oleh seseorang. “Niel kamu beneran nggak usah ke dokter?” Niel melambaikan tangannya, “no, nggak perlu!” tolaknya. Sepertinya ia hanya perlu menguras seluruh isi perutnya akibat menjadi Sultan Andara satu hari. Tampaknya lambungnya sedang melancarkan amarahnya hari ini. “Hoek!!” Zeusyu berdiri diambang pintu kamar mandi. Wanita hamil itu tak berani masuk, takut jika muntah-muntah Niel akan menular. “Gara-gara aku kemarin ya ini?” tanay Zeusyu. Suaranya melirih, bersiap meledakan tangis dari bibirnya yang bergetar. Niel yang menyadari perubahan suara istrinya lantas mendudukan diri di lantai. Sekuat tenaga membalikan tubuhnya agar bisa berhadapan. “Nggak, Sayang. Bukan gara-gara kamu,” ucapnya agar Zeusyu tidak merasa bersalah. Kepalanya akan semak

  • TERIKAT PERJODOHAN    [70]

    Zeusyu menganga melihat banyak-nya pedagang yang memarkirkan gerobak dagangannya di pelataran rumah. Wanita itu mengusap perutnya ratanya. “Mah, ini apa?” tanya Zeusyu kepada Amel. Ibu mertua wanita cantik itu pun tak kalah kaget. Dari gerbang rumahnya, beberapa pedagang makanan masih datang silih berganti. “Mama juga nggak tau, coba tanya suami kamu Zeu. Kali aja ini kerjaan dia.” Zeusyu mengangguk. Ia mengeluarkan ponselnya. “Niel,” sapanya setelah sambungan teleponnya diterima. ‘Halo, Sayang. Gimana? Tukang jajannya udah pada dateng kan?’ Oh.. Jadi benar ini semua ulah Nathaniel. “Ud-Udah,” jawab Zeusyu terbata. “Kenapa banyak banget?” ‘Katanya pengen jajan, hem?’ Ya nggak sebanyak ini— pikir Zeusyu. Setengah jam yang lalu ia memang berkomunikasi dengan Niel. Menyampaikan keinginan tiba-tibanya yang ingin jajan. Berhubung pria itu sedang kuliah, Niel berkata jika dirinya baru bisa pulang sore nanti. ‘Tadi aku minta bantuan Manto. Biar kamu nggak lama nunggu. Jajan

  • TERIKAT PERJODOHAN    [69]

    [Mah, bisa ke Semarang sekarang? Zeu masuk rumah sakit. Di Columbia, deket Bandara Ahmad Yani] Demikian isi pesan yang Niel kirimkan. Tak sampai dua jam lamanya, Amelia Tirto benar-benar datang bersama bala-bala gengs wanita itu. Papa Niel, Oma, mertua dan Darmanto diboyong ikut serta meramaikan ruang perawatan Zeusyu. Satu per satu dari mereka berjalan memasuki ruangan. “Mah,” panggil Niel ingin mengadu. Kaki-Kakinya melangkah, mendekati sang mama, dan…. Buagh!! Niel meringis ketika sebuah hantaman mengenai kepalanya. Tas mahal sang mama mampir tanpa permisi, sehingga ia tak sempat memasang kuda-kuda untuk menghindar. Padahal ia sudah melihat wanita itu mengayunkan tangannya. Responnya rupanya kalah cepat oleh gerakan ibu-ibu jaman now. “Kamu apain mantu kesayangan Mama?! Nggak ada sehari kamu ajak keluar, dia udah masuk rumah sakit!! Gimana kalau seminggu?!” “Masuk liang lahat yang ada!!” Buagh! Buagh! Buagh!! “Mah, sakit Mah! Dengerin penjelasan Niel dulu!!” “Haisyaaah!! D

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status