Share

[5]

Penulis: qeynov
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-06 11:02:21

“Maksud Oma apa?!” tanya Niel tergagap.

Ia tidak salah dengar kan?! Wanita yang paling bersikeras dengan perjodohannya, mendadak memberikan restu untuk terputusnya tali yang mengekangnya selama ini?!

Ini pasti lelucon! Ya, Niel yakin itu!

“Oma, jawab Niel! Maksud ini semua apa, Oma?!”

“Awas!” Zeusyu menarik lengan Niel ketika pemuda itu hendak melangkahkan kakinya maju.

“Kaki kamu bisa kena kaca!” Ucap gadis itu yang entah kapan mengangkat tubuhnya dari kursi. Keterkejutan Niel tampaknya membuat dirinya tak menyadari pergerakan Zeusyu. Terlebih setelahnya Zeusyu merunduk, memunguti pecahan gelas yang dirinya jatuhkan tadi.

Zeusyu menahan ringisannya. Sayangnya, luka ditangannya tak dapat ia sembunyikan. Niel yang sedari tadi memperhatikan tindakan Zeusyu menyentak gadis itu. “Lo goblok apa gimana?! Lo yang ingetin gue!” Sentaknya lalu menyeret Zeusyu memasuki dapur.

“P3K!” Teriak Niel menggegerkan seisi dapur yang juga tengah dihuni oleh asisten rumah tangga. Mereka sedang makan malam, sama persis seperti para majikan mereka. “Lo semua tuli apa gimana?! Gue butuh obat sama plester!” Niel kembali mengamuk tanpa sebab yang pasti. Pria itu membuat Zeusyu terdiam dengan tingkahnya.

“Niel!”

“Cepetaan!!” Niel tak menggubris panggilan Zeusyu. Otaknya sedang kacau sekarang. Hal ini jauh lebih buruk dibandingkan dirinya yang mencium Meyselin tiba-tiba.

“Niel! Lepasin tangan aku!”

Zeusyu menyentak tangannya, melepaskan secara paksa tautan jemari Niel pada lengannya. “Tolong jangan buat aku bingung!” Ucapnya lirih. Perilaku Niel yang seperti ini sungguh menyiksa batinnya.

“Aku takut berharap lebih.” Timpalnya dengan menahan tangis yang coba dirinya tahan sedari tadi.

“Aku nggak apa-apa..”

Napas Niel memburu. Jelas-jelas matanya menangkap luka dijari-jari Zeusyu. Dirinya belum buta dan gadis itu malah semakin membuat dirinya kesal.

“Nggak usah percaya diri. Lo luka karena bantuin gue beresin barang!” Niel lalu meninggalkan Zeusyu sendirian. Beruntung ada sayatan ditelapak tangannya sehingga ia bisa menjadikan luka tersebut sebagai alasan untuk menangis.

“Mbak Zeu..”

“Saya nggak apa-apa, Mbak. Cuman agak perih aja.” Setelah menerima pengobatan, Zeusyu mengikuti langkah Niel. Pria itu kembali duduk di meja makan, namun dengan kursi yang berbeda.

Zeusyu tak tahu mengapa Niel tidak langsung kembali ke kamarnya. Biasanya pria itu akan naik ke atas meninggalkan pertemuan yang membuat dirinya muak.

“Zeu, duduk lagi, Sayang.” Titah Sukma, lembut.

“Oma, Zeu kurang enak..”

“Oma gue bilang duduk Zeu!” Bentakan Niel tak hanya membuat Zeusyu mengepalkan tangannya, tapi juga Alex dan Sarah. Kedua orang tua angkat Zeusyu itu ingin segera menarik anaknya pulang. Andai saja Sukmana Tirto tidak bersikeras menahan mereka, mungkin saat ini mereka tak lagi menempati ruang makan yang menyesakkan dada ini.

“Sayang. Duduk lagi ya.” Pinta Sarah sembari memegangi lengan putrinya. “Setelah ini Zeu bisa istirahat di rumah.”

Sungguh malang nasib gadis yang dititipkan padanya. Di usia yang begitu belia, Zeusyu telah ditinggalkan oleh orang tuanya. Karena keserakahan ibu kandungnya, Zeusyu lah yang menjadi korban. Lihatlah, sampai sejauh ini orang-orang tercintanya bahkan terus menyiksanya. 

“Mama janji semuanya akan selesai.”

Zeusyu menurut. Ia sangat menyayangi mamanya— kemauan wanita itu adalah hal yang tidak mungkin Zeusyu tolak. Ia hanya harus mengulur air di matanya agar tak keluar. Selama ini dirinya mampu, begitu juga dengan sekarang.

‘Tahan Zeu.. Kamu bisa nangis nanti di kamar.’ Ratapan hati Zeusyu terdengar begitu memilukan ditelinga Sukma dan Sarah. Wanita yang selalu menjadi garda terdepan untuk melindungi Zeusyu tersebut sampai menatap gadis yang mencoba menguatkan dirinya sendiri itu.

“Jadi setelah Niel siapa yang akan Oma jadiin tumbal buat nikahin Zeu?!” Niel sangat mengerti jalan pikiran Omanya. Setelah melepaskan dirinya, wanita itu tentu akan mencari sosok baru di keluarga mereka. Intuisinya mengatakan jika sang keponakanlah yang akan menjadi target keegoisan selanjutnya.

“Oma nggak numbalin siapa-siapa. Dia sendiri yang ngajuin nama ke Oma. Kamu pikir Zeusyu sejelek itu sampai nggak ada yang mau nikahin?!”

Rahang Niel mengeras. Meski kerap menyakiti Zeusyu, ia tidak pernah mengatakan Zeusyu buruk rupa. Merendahkan Zeusyu dengan menggunakan fisiknya pun tidak pernah terbesit dalam benaknya.

“Siapa orang itu?!” Tuntut Niel. Sebagian hatinya mengatakan tidak rela, tapi sebagian yang lain merasa bahagia. Sebentar lagi ia akan dapat membangun hubungan bersama Meyselin tanpa gangguan.

“Raden Mas Mangkuhartianto Djoko Raksa Diningrat. Pemuda itu sudah meminta pada Oma untuk membatalkan perjodohan kalian sejak lama. Cicitku siap bertanggung jawab atas janji Oma pada Tante Sarah. Kamu tidak lupa kan, Niel?! Sejak kalian kecil, Raksa juga selalu menempel pada Zeusyu.”

Benar dugaan Niel— Hal yang tidak ia sangka hanya kesediaan Raksa yang tanpa paksaan. Keponakan yang memiliki usia serupa dengannya itu bahkan meminta secara langsung. Betapa lucunya dunia ini. Raksa ternyata masih bersikeras mendapatkan hati Zeusyu. 

Niel kontan terkekeh. Ia tidak akan membiarkannya menjadi mudah disaat hidupnya telah dihancurkan. “Oma pikir Niel akan setuju perjodohan ini dibatalkan?!” Sengitnya, terkesan menantang.

“Kenapa tidak? Kamu yang sering meminta kok. Harusnya kamu berpesta karena keputusan kami. Bukan begitu Mel?!”

“Amel siap support dana, Mah.” Melihat gelagat tak tenang putranya, Amel sungguh sangat bahagia. Bocah itu mendapatkan lawan yang sepadan. Hanya Omanya yang mampu mengendalikan Niel secara penuh. 

‘Bangunin macan tidur kan kamu?! Syukurin! Bangkit dari kubur Omamu!’ batin Anel langsung membuat Sukma menggigit bibirnya. Oma Niel itu ingin sekali memukul mulut menantu kesayangannya. Enak saja! Dipikir ia sudah mati sampai-sampai bangkit dari alam kematian.

‘Anak ini masih aja slebor mulutnya!’ Rutuk Sukma mengomentari bibir tanpa rem Amel. “Oma bisa pesenin gedung juga, Niel. Kamu tenang aja. Masalah Zeusyu nggak akan disangkut pautin sama kamu lagi. Dua hari lagi Raden Mas juga pulang ke sini. Neneknya dia nggak jadi meninggal.” Ujar Sukma enteng. Ia masih sensi dengan keluarga dari besan anaknya.

“Oma selalu egois!”

Sukma melempar sendok ditangannya ke depan meja Niel. Pergerakan wanita itu masih selalu tepat, tak pernah meleset. “Di sini yang egois kamu atau Oma?! Kamu tahu benar apa yang keluarga kita rencanakan dan hanya karena cinta yang belum kamu ketahui kebenarannya, kamu mengorbankan Zeusyu yang selama ini selalu setia bersama kamu?!”

“Niel cinta Meyse Oma!” Bantah Niel berani.

“Benarkah?!” Wajah Sukma terlihat sangat mengesalkan sekarang. Kedua matanya melebar dengan alis-alis yang terangkat ke atas. “Bagaimana kalau Zeu Oma ungsikan ke tempat yang kamu nggak tahu?!”

“OMA!” Niel bangkit berdiri. Ia belum memakan apapun dan kesabarannya selalu diuji. “Dengerin ini! Niel nggak akan lepasin Zeusyu sebelum Meyse mau nerima Niel lagi. Setelah dia buat keributan, dia juga harus tanggung jawab dulu Oma! Nggak ada pembatalan pernikahan! Zeu masih istri sah Niel!” Ucapnya menggebu.

Amel bersorak— menyoraki putranya dengan teriakan. “Kapan nikahnya?! Kata kamu masih piyik juga nggak sah nikahnya, Mas! Seger ya minum air liur sendiri?! Cap kuda apa Banteng Mas Niel?!” Ejeknya menjadi pihak paling bersemangat.

“Kalian semua gila!” Niel meninggalkan ruang makan. Anak itu menjadi topik yang hangat untuk dibicarakan keluarganya sendiri.

“Anak itu keras kepala!” Komentar Hanggono yang sedari tadi hanya menyimak saja.

“Bu, lalu bagaimana?! Kami nggak bisa membiarkan putri kami terus disakiti?!” tanya Alex. Sudah waktunya ia ikut bersuara mengenai anaknya.

“Kamu lihat sendiri kan Alex?!” Tangan Sukma mengudara. “Anak itu nggak mau lepasin Zeusyu. Kita bisa apa?! Udah Zeu, anggep aja Niel nggak ada. Kamu bebas buat cari pacar baru. Sama itu bantuin dia balikan sama si Meyselin.. Kamu pasti bisa idup seneng abis itu.”

Dibalik tembok Niel mengumpat. Keluarganya memang sialan. Bagaimana bisa mereka merekomendasikan perselingkuhan secara terang-terangan begitu.

“Keluarga macem apa sih ini?! Mana ada mertua malah nyuruh mantunya buat selingkuh?! Nggak waras, Bangsat!"

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • TERIKAT PERJODOHAN    [6]

    Niel menekan klakson mobilnya berulang kali. Ia sudah menunggu selama lima lamanya dan gadis yang ia tunggu-tunggu tak juga kunjung menampakkan batang hidungnya.Tiiin!!Masih tak ada perubahan. Tak ayal hal itu membuat Niel mengeluarkan erangan. Sungguh menyebalkan! Tak mungkin sekali jika Zeu memiliki kotoran ditelinganya hingga membuatnya diserang oleh penyakit tuli dadakan. Niel yakin Zeu sengaja. Gadis itu pasti ingin membuat dirinya marah untuk kesekian kalinya.“Nih cewek mana sih?! Dua puluh menit lagi gerbang ditutup. Tau macet nggak sih si Zeu?!” Gerutu Niel sembari menuruni mobilnya. “Han!!” Niel berteriak, mengagetkan Handoko yang juga sedang menanti kehadiran Darmanto di pekarangan rumah.“Mas Niel. Apa yang bisa Handoko bantu, Mas?!” Seperti biasa— Pengabdi setia Niel itu akan melakukan apapun yang Tuannya inginkan. Ia merupakan pengikut paling wahid. Tak seperti Darmanto yang kerap membelot demi mengikuti kata hatinya, Handoko selalu berada dibelakang Niel. Ia merupa

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-07
  • TERIKAT PERJODOHAN    [7]

    Tepat saat dirinya menginjakkan kaki pada area kantin sekolah, sepasang mata Niel menyala merah bersama dengan jari-jari tangannya yang ia kepal erat disisi tubuhnya.Napasnya yang tersengal terdengar semakin tak beraturan, sebab ia yang mencoba untuk menahan letupan amarah didadanya.Rega benar. Pemuda itu tidak salah melapor, apalagi menambahkan tamburan bumbu penyedap ke dalam laporannya. Saat ini Zeusyu memang tengah diganggu oleh cicit dari pemilik Yayasan tempat mereka mengenyam pendidikan.Menghentakkan langkah, Niel pun siap memasang kuda-kudanya. Ia berjalan cepat menghampiri Zeusyu dan sang pengganggu.Tanpa babibu, menarik kerah seragam Gamalael. Membuat anak yang paling disegani se-Bumi Pena itu terhuyung hingga menuruni meja tempatnya berdiam.“Apa-apaan lo, Tirto?”Mereka memang terbiasa memanggil menggunakan nama belakang satu sama lain. Kebiasaan mengucapkan nama keluarga itu berawal dari pertengkaran pertama mereka di bangku kelas satu. Siapapun sudah mengetahui kebia

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-08
  • TERIKAT PERJODOHAN    [8]

    Tin.. Tin!!Secara brutal Niel menekan klakson mobilnya. Kebarbarannya itu membuat beberapa satpam yang berjaga berlarian keluar meninggalkan pos jaga mereka.Niel melongokkan kepala di antara kaca mobil yang ia turunkan. “Ngapain pake keluar semua? Bukain gerbangnya!” titahnya, berteriak.Di samping pemuda itu, Zeusyu memilih memperhatikan dalam diam. Pemandangan dimana Niel menjadikan orang lain sebagai pelampiasan amarahnya bukanlah tontonan yang baru terjadi sekali ini saja. Memang seperti itulah tabiat pemuda yang dicintainya. Tak peduli salah atau tidak, ketika dirinya marah, semua orang akan terkena imbas kemarahannya.“Silahkan, Mas Niel!” Setelah pintu gerbang rumahnya terbuka, Niel kembali menginjak pedal gas. Ia memarkirkan mobilnya tepat disamping milik mamanya. Niel tak langsung menuruni tunggangannya. Di dalam mobilnya, ia mengamati pergerakan mamanya yang tengah berbincang dengan Handoko di pekarangan rumah mereka.“Tunggu Mama pergi aja!” Ujar Niel melarang Zeusyu untu

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-09
  • TERIKAT PERJODOHAN    [9]

    Dulu sekali, Niel sangat menggilai Zeusyu. Tak ada satu hari pun dalam hitungan kalender yang tak dirinya habiskan untuk memikirkan Zeu-nya. Siang dan malamnya penuh dengan pikiran tentang Zeu-nya seorang.Walau aroma playboy menguar dari keringatnya sejak usia tiga tahunan, Zeusyu akan tetap menjadi urutan nomor satu pada list nama-nama kekasihnya.Ia bahkan dengan bangga memperkenalkan Zeusyu ke seantero dunia. Selalu meminta restu Zeusyu ketika matanya melirik gadis cilik lain, selayaknya Zeusyu adalah istri sah pertamanya.Namun siapa sangka jika pada pergantian waktu, nama yang selalu mendominasi kehidupan Niel itu dapat tergeser oleh gadis lain. Perkembangan membuatnya berubah seiring waktu yang berlalu.Kini tak ada lagi Zeusyu yang melekat di dalam hatinya, sosok kecintaan Niel kecil itu benar-benar sudah menghilang dan tergantikan oleh kehadiran Meyselin.Di balkon kamarnya, Niel menghabiskan senja yang menurutnya kelabu. Sore harinya ditemani oleh secangkir es kopi yang diri

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-10
  • TERIKAT PERJODOHAN    [10]

    “Goblok! Begok! Tolol!!”Niel tak henti-hentinya mengumpati dirinya sendiri. Ia berguling-guling di atas ranjang king size-nya. Bergerak ke sana-ke mari sembari merutuki kebodohan mulutnya yang sepertinya tidak tersinkronisasi dengan otak. Bodoh sekali dirinya! Ia saja malu setelah menyadari kelakuannya tadi.“Ngapain pake bilang hamil segala! Nyium aja baru pertama kali. Dodol-Dodol! Diketawain orang serumah kan jadinya.”Omanya yang galak benar-benar murka mendengar celotehan tak bermutunya. Wanita tua itu langsung memberikan ultimatum, melarang dirinya untuk berdekatan dengan Zeusyu. Selain karena Zeusyu sudah berpindah tangan, ke tangan keponakannya, Sukmana Tirto rupanya takut jika ia akan melakukan tindakan tak bermoral demi mempertahakan ego setinggi langitnya.“Siapa juga sih yang mau hamilin dia. Kalau gue sampe punya anak, itu jelas sama Meyse lah! Ngapain sama orang yang nggak gue cinta.” Decak Niel. Salahnya memang terlalu terbawa emosi. Padahal ia mempertahankan hubunganny

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-10
  • TERIKAT PERJODOHAN    [11]

    Melewati gerbang megah kediaman Tirto, Niel dengan sengaja memperlambat laju mobil yang ia kendarai. Ada tiga bangunan dengan kemewahan hampir serupa berdiri di depan matanya. Tentu saja bangunan ke-3 yang dibangun paling akhir, tak sebanding dengan dua bangunan sebelumnya. Rumah yang berada di tengah-tengah milik papa dan omanya itu terlihat mengotori istana-istana megah mereka.Terkutuklah Darmanto bin Joko Dadarman bersama sahabat karibnya Handoko. Karena pengabdian mereka, kedua pria itu sampai mendapatkan kado istimewa dari omanya. Sampai keduanya mati, mereka akan tergabung dalam satu keluarga yang sama. Enak sekali para asisten serbaguna papanya itu. Kerjanya hanya membuat onar, tapi bayarannya ditanggung sampai bertemu malaikat pencabut nyawa.Ah! Mengingat peranan dua pengikut setianya, Niel teringat akan alasannya pulang sore ini. Kedua orang tuanya sedang lembur di kantor, itu berarti seluruh antek-antek-nya pun akan pulang terlambat. Ia pun bisa melancarkan serangan kepada

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-11
  • TERIKAT PERJODOHAN    [12]

    “Mbak! Bu Sukma. Apa Ibu ada di rumah?”“Diah kamu kenapa? Kayak habis liat apa aja kamu sampe ngos-ngosan gini.” Asisten rumah tangga yang ada di rumah Amel mencoba menenangkan Diah dengan membelai punggungnya. “Kenapa nyaari Nyonya Besar? Beliau di taman kolam ikan.”“Saya emang abis liat sesuatu, Mbak Sur. Mbak tolong panggilin Bu Sukma. Saya udah nggak kuat lagi, Mbak. Rasanya mau pingsan saya liatnya.” Diah menggapai-gapai lengan Surti. Kaki-Kakinya yang lemah terlipat, saking tak adanya lagi tenaga yang ia miliki. Semua sudah terkuras habis ketika menyaksikan majikannya dirudapaksa.“Tunggu sini. Aku panggilin dulu. Kayaknya masalah penting ini.” Surti kontan berlari cepat. Wanita itu berteriak sembari memacu langkahnya. “Ibu! Bu Sukmaaaa!!” Sama seperti halnya Diah tadi, Surti pun berlari hingga terengah.“ART rumahnya Mbak Zeu, Bu. Dia dateng ke sini, mau ketem..” Surti diam. Ia tak berani lagi bersuara ketika melihat Nyonya Besarnya memejamkan mata dalam posisi duduknya. Tanga

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-11
  • TERIKAT PERJODOHAN    [13]

    “Nggak! Gue nggak bisa biarin ini semua terjadi. Gimana kalau gue sampe punya anak sama si Zeu?!” Di dalam kamarnya, Niel terus melangkahkan kaki. Ia memutari seluruh sudut ruangan pribadinya dengan kegelisahan yang tak kunjung mereda.Demi Meyselin yang teramat dirinya cintai, semua yang terjadi hari ini merupakan bentuk ketidak-sengajaan. Ia terlalu terbawa emosi atas rencana yang Zeusyu susun hingga berakhir meniduri gadis itu. Setan-Setan disekitar mereka-lah yang menjadi saksi, dimana sebelumnya ia sudah berniat untuk mengurungkan niat.“Argh!” Kesal Niel, pusing sendiri.Dulu ia sungguh menantikan hari ini. Hari dimana dirinya dapat melihat kehancuran gadis yang membuat hidupnya sengsara. Ia pikir dengan kehancuran itu, ia dapat meraih ketenangan yang selama ini dirinya cari. Tapi yang terjadi justru sebaliknya. Beban pikirannya malah semakin bertambah. Bayang-Bayang Zeusyu hamil kini melayang-layang di otak tumpulnya.“Rega Anjing!” Ia tak mau disalahkan. Baginya kesalahan itu t

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-12

Bab terbaru

  • TERIKAT PERJODOHAN    S2 - LS [22] Unbelievable!

    “Jadi Adek harus ngajarin Aurel buat jadi nakutin?”Xavier menganggukkan kepalanya. Hanya adiknya yang sesama wanita-lah, yang mampu diandalkan dalam perubahan sang istri. Mereka dekat bahkan sudah seperti kakak dan adik.“Polosnya Aurel jadi boomerang, Dek. Kalau itu ke Abang sama Om Jeno, nggak masalah. Masalahnya dia sampe nggak sadar dimanfaatin sama Mokondo!”Xaviera tahu betapa khawatirnya sang kakak. Aurelia memang terlalu baik dalam dunia sosial. Sejujurnya, kepolosan anak itu mendekati bodoh. Ia hanya tidak berani saja mengungkapkan kebenaran itu didepan pria yang sangat mencintai Aurelia. Bisa-bisa kepalanya akan hilang. Meski berstatuskan adik kandung, cinta kakaknya pada Aurelia tidak terhingga luasnya. Seluruh lautan di bumi saja mungkin kalah.“Kalau nanti Aurel jadi kayak Adek, Abang marah nggak?” tanya Xaviera, memastikan jika perbantuannya tak akan menimbulkan masalah untuk dirinya sendiri.“Abang kayaknya malah ngerasa tertantang deh.” Kekeh Xavier.Siapa di dunia in

  • TERIKAT PERJODOHAN    S2 - LS [21] Repotnya Jadi Suami Aurelia

    “Selamat pagi Abang..”Xavier mengerjapkan matanya. Mungkin kah saat ini dirinya masih berada di dalam mimpi, hingga dapat melihat wajah cantik Aurelia menyambut kali pertama dirinya memulai hari.“Abang, morning..”Bukan mimpi. Keberadaan Aurelia di kamar yang dirinya huni nyata. Eksistensinya bahkan dapat dirinya raba.Senyum pun mengembang dari wajah khas babgyntudur Xavier. “Pagi Queen-nya, Abang,” lembut ia membalas ucapan selamat pagi yang telah 2X istri kecilnya lontarkan. Jari-jarinya tak bosan membelai pipi tembam Aurelia.“Cantiknya,” gumam Xavier, pelan. Meski tak memakai riasan, Aurelia terlihat begitu cantik, terlebih ketika dilihat pada pagi hari.Bini bocil gue emang nggak ada duanya.“Abang bangun ya, terus mandi, gosok gigi yang bersih. Papi sama Mami udah nunggu di bawah buat sarapan.”Xavier tidak lupa tempat dimana dirinya menginap semalam. Ia berada di rumah orang tua istri kecilnya. Ia tidak menyangka jika orang yang membangunkan dirinya adalah sang istri sendiri.

  • TERIKAT PERJODOHAN    S2 - LS [20] Sapinya Papa Niel, Sudah Besar

    “Nggak mau! Aurel mau disini aja, nggak mau pulang ke rumah Abang, huhuhu!”Setelah pesta pernikahan yang hanya didatangi oleh segelintir orang, momen inilah yang sejak beberapa hari lalu diangkat menjadi topik utama pertemuan keluarga.Jeno selaku papi sudah menduganya. Aurelia yang belum matang dari segi usia, tak akan mungkin bisa menerima perubahan dengan cepat.Sejauh ini, gadis itu bahkan masih mengira jika pesta yang dibuat hanyalah perayaan biasa.“Sayang, Aurel, Cantiknya Papi.”Berat! Jeno sendiri tak rela melepas putri kesayangannya. Hanya saja, ia tak mempunyai pilihan lain untuk melindungi putrinya yang polos. Toh, cepat atau lambat, ia memang harus menikahkan Aurelia dengan Xavier.“Dengerin Papi ya, Cantik.” Jeno membelai wajah putrinya. Rasanya air mata yang sudah susah payah ia hentikan kembali ingin mengalir turun.Aurelia menutup kedua lubang telinganya. Kepalanya terus bergerak, menolak untuk diajak berbicara.“Om, nggak usah dipaksa. Aurel kayaknya emang belom sia

  • TERIKAT PERJODOHAN    S2 - LS [19] Dipikir Hanya Permainan Belaka

    “Nggak bisa!” Pekik Xavier. Ia tidak bisa membiarkan kekasihnya yang baik hati dimanfaatkan oleh lelaki lain. Jika dibiarkan terus berlanjut, kerugian pasti tak hanya menyasar pada segi materi semata.Anak bernama Aidan itu sudah sangat keterlaluan. Dia pandai memanipulasi keadaan dan mengubah penampilannya hingga berhasil menarik simpati Aurelia. Seorang pria akan mengenal sesamanya. Walau pun ia bukan kategori buaya darat, tapi instingnya berjalan dengan semestinya.“Beraninya tuh anjing macem-macemin cewek yang bertahun-tahun gue jaga!”Sebagai laki-laki yang mengenal Aurelia, bahkan mengerti seluruh bentuk kekurangannya, tak sekali pun dirinya pernah memanfaatkan keadaan tersebut.“Sekarang malah cowok bangsat laen! Damn!” Umpat Xavier, tak mampu menahan ledakan amarahnya.Tok! Tok! Tok!“Abang, Adek masuk ya..”Pintu kamar pun terbuka dari luar, membuat Xavier mengalihkan tatapannya pada si pembuka.“Abang, dibawah ada Om Jeno. Katanya mau ketemu Abang.”‘Om Jeno?’ batin Xavier. L

  • TERIKAT PERJODOHAN    S2 - LS [18] Buatnya Pake Bismilah Nggak Sih?!

    “Pacar apaan? Pacar kamu cuman Abang ya, Rel!”“Iya, Abang pacar Aurel. Aurel juga udah bilang kok ke Idan. Kata Idan, dia nggak apa-apa. Jadi Aurel punya 2 pacar. Keren kan?”‘Keren Gundulmu!’ Umpat Xavier, dalam hati. Ia tak tega jika harus mengucapkan kata-kata kasar secara langsung dihadapan Aurelia.“Abang, kenalin. Saya Aidan. Pacar ke-2-nya Aurel. Mohon kerjasamanya, Abang.” Aidan mengulurkan tangan, yang secepat kilat ditepis oleh Xavier.“Abang kok gitu? Kan lagi diajakin Idan kenalan. Nggak boleh nakal, Abang. Ayo kenalannya yang bener. Kan sama-sama pacarnya Aurel.”Ya Tuhan! Jika bukan karena terlanjur cinta mati, mungkin Aurelia sudah Xavier mutilasi menjadi ratusan bagian. Mudahnya dia membuka rahang tanpa memperdulikan perasaan Xavier.Menjadi polos tentu saja boleh— Xavier tidak masalah untuk satu hal itu. Hanya saja kepolosan kali ini sungguh berada di luar batas yang sanggup Xavier toleransi.‘Gila! Gue diselingkuhin secara terang-terangan! Mana dikenalin ke selingkuh

  • TERIKAT PERJODOHAN    S2 - LS [17] Time Flies

    Seperti sebuah meteor yang jatuh ke bumi, waktu bergerak begitu cepat. Detik demi detik Xavier hadapi dengan kepayahan. Ia berulang kali hampir gagal, tapi bayangan pada akhir perjuangannya kerap kali datang untuk menyemangati dirinya.Saat ini, Xavier bukan lagi remaja tanggung yang setiap harinya memikirkan cara agar bisa berduaan dengan Aurelia. Ia sudah tumbuh dan berkembang, sesuai permintaan sang calon ayah mertua.Gelar sebagai mahasiswa pun telah Xavier tinggalkan berbulan-bulan lamanya. Hari-harinya kini dipenuhi dengan serangkaian tugas kecil yang papanya berikan, demi untuk memajukan perusahaan keluarga mereka.Meski begitu, tahta bucin belum juga Xavier tinggalkan kursinya. Ia masih tetap menggilai Aurelia sama besarnya seperti dahulu kala. Memprioritaskan si kecil diatas segala-galanya.“Om nggak nyangka kamu ada dititik ini..”Xavier mengulas senyumnya, menunjukkan keramahan terhadap pria yang sebentar lagi benar-benar akan menjadi ayah mertuanya.Jangankan pria itu, ia s

  • TERIKAT PERJODOHAN    S2 - LS [16] Makanya Jangan Aurel Mulu!

    Xavier kesal. Akhir-akhir ini ia semakin sulit untuk menemui kekasih hatinya. Sahabat sang papa yang juga merupakan calon papi mertuanya itu bertindak di luar batas. Pria itu berulah— menyabotase lahannya sebagai penjaga Aurelia. Dia ada dimana-mana. Sudah mirip hantu mati penasaran yang membayang-bayangi pelaku pembunuhannya sendiri.“Kamu nggak ada kerjaan lain, selain ngintilin Aurel, Xav?!”Xavier merolling bola matanya. “Om kali yang senggang banget, sampe anak diikutin mulu!”“Om! Lama-lama anaknya Xavi hamilin loh!”“Heh!” Jeno memekik. Tangannya melayang, memukul kepala Xavier.“Ya abisnya! Inget Om, Xavi ini calon mantu! Bukan musuhnya Om Jeno!”Tidak tahu saja Xavier jika setiap menantu lelaki memanglah musuh abadi seorang ayah. Dikarenakan menemukan cinta baru, anak gadis yang dicintai dengan sepenuh jiwa hilang selama-lamanya. Ibarat sebuah pelaku kejahatan, menantu laki-laki merupakan pencuri berdarah dingin. Menggantikan seluruh tetes keringat menggunakan satu kalimat pan

  • TERIKAT PERJODOHAN    S2 - LS [15] Bocil Wants a Baby Tiger

    “Where else are we, Beautifuls?” tanya Xavier. Hari ini ia akan menyenangkan pujaan hatinya. Hal tersebut tentu saja juga berlaku untuk sang adik tercinta.“Shopping?” Xavier mencoba memberikan opsi. Kekasihnya paling sulit berpikir, jadi ia akan membantu sebisanya. “Kebetulan Viera pengen beli sesuatu. Kamu ada yang mau dibeli juga nggak?”“Ice cream.” Sahut Aurelia.Xaviera terkekeh. Calon kakak iparnya memang berbeda. Mungkin jika itu gadis lain, mereka akan memanfaatkan kakak kesayangannya sampai semua keinginannya terpenuhi dalam satu waktu.“Minta yang lebih mahal dong!” Ujar Xavier sembari mengacak rambut Aurelia. “Duit Abang banyak loh.”Aurelia menggeleng-gelengkan kepalanya, membuat dua orang yang bersamanya gemas karena ekspresi lucu gadis itu.“Abang udah beliin Aurel iPad, kata Papi nggak boleh minta-minta sesuatu lagi selain makanan. Nanti Abang Xavi nggak punya duit lagi.”Huh!— Raut wajah Xavier menggelap. Pria tua itu meremehkan pemuda seperti dirinya. Jangankan satu i

  • TERIKAT PERJODOHAN    S2 - LS [14] Bocil

    Dilema menyerang diri Xavier. Rencana yang omanya usulkan memang menarik. Tak bisa dipungkiri pula, rencana itu juga menguntungkan dirinya jika berhasil.Tapi, bagaimana jika Aurelia malah membenci dirinya?Ia jelas tidak akan sanggup menerima kebencian gadis yang dirinya cintai.“Apa gue sabar-sabarin aja kali ya? Tapi sampe kapan, Anjing!” lirih Xavier sembari menatap langit-langit kamarnya.Sudah beribu sabar ia lambungkan. Bukan hanya satu dua tahun dirinya menekuri jalan kesabaran. Jika diriwayatkan dalam sebuah perlombaan, mungkin dirinya bisa menyabet gelar manusia tersabar di seluruh alam jagat raya.“Mau kawin aja kok susah banget elah! Perasaan katanya kalau kita lebih kaya, apa aja bisa didapetin.”Realita sungguh tak seindah ekspektasi. Percuma rajin-rajin berkhayal, hasilnya tetap sulit terwujud.“Aurel lagi ngapain yak? Malem minggu nih. Dia kok nggak ada chat gue sih!”Menjadi pihak yang paling menyukai tidaklah enak. Terkadang ia juga ingin dikejar, seperti apa yang dil

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status