Share

LDR

Author: neitha08
last update Last Updated: 2021-08-03 00:34:06

Nita berhenti di sebuah telpon rumah,  dia mendekatinya dan memastikan tidak ada orang yang melihatnya malam ini. Dia ingin mencoba menghubungi seseorang yang nomor teleponnya sangat dia hapal.

'Ini masih jam sembilan ' nita melihat ke arah jam di dinding ruang tamu, lalu dia menekan tombol-tombol angka di telepon tersebut. Telepon di rumahnya tidak memakai kunci jadi dia dengan bebas bisa menelpon siapapun.

'Dua,,, tiga,,, tujuh,,, empat,,, tiga,,, empat,,, ' nita bisa mengingat nomor telepon itu dan berharap dia dapat mendengar suara wildan malam ini.

Kemudian terdengar sebuah nada sambung, menunggu pemilik nomor telepon yang nita hubungi menerima panggilan darinya.

Dia harus menunggunya lebih lama untuk bisa mendengar suara dari telepon, dan terasa begitu lama.

'Apa mungkin semua orang sudah tidur? ' nita lalu melihat ke arah jam di dinding yang menunjukkan pukul sembilan malam.

Lalu nita menyadari bahwa dia sangat tidak sopan menghubungi wildan di waktu istirahat, akhinya di memutuskan untuk tidak melanjutkan sambungan telepon.

"Hallo " terdengar suara dari kejauhan ketika nita hampir saja akan menutup teleponnya.

Dia lalu kembali menyimpan gagang telepon itu di telinganya, memastikan ada suara seseorang yang di dengarnya.

"Hallo " lagi-lagi suara itu terdengar di telinga nita. Suara seorang perempuan yang sedikit serak dan nita meyakininya bahwa itu adalah suara saudari perempuannya.

"Hallo,,, " nita menjawabnya dengan ragu dan jantungnnya yang bekerja lebih cepat dari normalnya.

"Apa saya boleh bicara dengan wildan " lalu nita memberanikan diri untuk bicara, dia sebenarnya takut jika harus bicara seperti itu di waktu yang sudah larut. Tapi karena teleponnya sudah tersambung dia akan melanjutkannya dan berharap anneth dapat bicara dengannya.

"Tunggu sebentar " jawaban terakhir sebelum akhirnya di telinga nita terdengar suasana sunyi tanpa suara sedikit pun, sampai kai bisa mendengar bunyi yang dikeluarkan oleh nafasnya yang tidak beraturan.

Karena kali ini perasaannya bercampur aduk, dia senang karena hari ini akhirnya dia dapat mendengar suara wildan setelah sekian lama.

"Hallo " tidak lama kemudian terdengar suara oleh nita.

Senyuman nita mengembang, dia begitu tahu suara yang sedang bicara di telpon kali ini. 

Itu suara wildan, dia seperti sedang berada di dalam mimpi karena akhirnya dapat mendengar suara wildan walaupun tanpa melihat wajahnya.

"Hallo??? " nada suara wildan kali sepertinya terdengar keras, sepertinya dia marah karena tidak ada jawaban apapun ketika dia menerima telpon.

"Halloo?? " dan sekarang nita mendengar wildan yang sedang marah.

"Wildan " lalu nita mengeluarkan suaranya setelah dia berhasil membuatnya kesal walaupun hanya mendengar suaranya.

"Nita? " lalu dia bertanya untuk memastikan bahwa suara yang di dengarnya adalah sahabat yang selalu dia ingat setiap hari.

"Apa ini benar nita? " dia kembali bertanya, karena sepertinya dia tidak percaya malam ini dapat mendengar suara nita.

"Iya " jawab nita, dia tersenyum tetapi sebenarnya dia merasakan kesedihan. Karena dia tidak dapat melihat wajah wildan ketika sedang berbicara berdua dengannya malam ini.

"Nita, kamu kemana saja? " tanyanya, "kamu tahu aku mencarimu di sekolahmu tapi kamu tidak ada! "

"Kenapa baru menelponku? " serentetan pertanyaan di lemparkan pada nita, "kamu sudah lupa denganku? "

Nita tersenyum, dia senang mendengarkan suara wildan yang cerewet dengan berbagai pertanyaannya.

Lebih banyak bertanya adalah sebuah ciri khas dari wildan, nita sangat bahagia sekali malam ini dia telinganya telah dibuat sakit dengan suara wildan yang memarahinya.

"Aku baru bisa menghubungimu maafkan " ucap nita dengan nada penuh kesabaran menghadapi wildan, dan dari banyaknya pertanyaan wildan dia hanya menjawab dengan satu kalimat saja.

"Aku tidak tahu kamu ikut ke acara reunian sekolah smp kita " ucap nita, setelah begitu lama dia tidak berkomunikasi dengan wildan kali ini dia merasa canggung untuk mengatakan apapun.

"Aku ke sekolah, mengambil sesuatu karena ayah memintaku pindah kembali bersekolah di kota " 

"Tapi,,, " wildan tidak melanjutkan pembicaraannya, dia terdiam membuat suasana hening seketika.

Nita pun terdiam, dia tidak berani menanyakan kelanjutan pembicaraan yang akan dia katakan tapi tidak dilanjutkannya. Sepertinya dia tahu itu adalah hal yang akan sedikit menyakitkan bagi wildan.

"Tapi, ada hal yang berbeda di sekolah sekarang " lalu wildan kembali berucap.

Nita tersenyum dan menebak- nebak jika wildan pasti kesepian karena tidak ada lagi orang yang selalu memarahinya ketika dia terus di dekati oleh adik kelas atau kakak kelas.

"Aku baru mengetahuinya " ucap nita, "kalau kamu sudah berkencan dengan adik kelasmu sekarang "

"Kamu tahu " jawab wildan, "tapi aku tidak tahu siapa yang sudah memberitahumu "

"Lagipula sebenarnya aku melakukan itu karena merasa kasihan karena nuri itu lemah dan dia bilang menyukaiku " sambung wildan.

Nita lalu tersenyum lebar, dulu juga dia dan wildan menjalin sebuah hubungan karena dia yang lebih dulu menyatakan perasaannya setelah lama berteman.

Walaupun nita tahu dia menerima pernyataan cintanya karena rasa kasihannya juga pada nita, tapi dia tidak berpura- pura seolah wildan menyukainya dengan segenap hatinya.

"Bagaimana kondisi ayahmu? " tanya wildan,  dia begitu penasaran dengan keadaannya. Dia pernah bertemu dengan oki teman dekat nita dan menceritakan kondisi ayah nita. Selama ini wildan selalu mendoakan untuk kesembuhan ayah nita agar dia bisa berkumpul kembali dengan nita yang selalu menyayanginya setelah kepergian ibunya.

"Ayab " ucap anneth pelan, "dia,,, "

Wildan hanya mendengar jawaban nita yang terpotong-potong, dia sepertinya begitu berat untuk menceritakannya pada wildan.

"Apa ayah sudah sembuh? " lalu wildan kembali bertanya.

"Ayah sudah pergi, wil " lalu nita kembali terdiam, yang saat ini terdengar adalah sebuah isak tangis seseorang dari saluran telepon wildan.

Wildan tertegun, dia mematung seolah mendapatkan berita yang lebih menyakitkan dari apapun hal yang pernah dialaminya. Dia tidak percaya ketika tahu ayah nita telah meninggalkannya untuk selamanya, dan mereka berbicara terakhir ketika menemaninya sedang mendapatkan perawatan dari rumah sakit.

"Kamu berbohongkan? " wildan memastikan apa yang dikatakan nita adalah sebuah candaan karena mereka sudah begitu lama tidak bertemu.

"Seminggu yang lalu ayah sudah pergi " ucap nita dengan nada pelan, "dan sekarang aku hanya punya nenek dan keluarga paman yang selalu menyayangiku dan menganggapku seperti anak mereka "

Kedua mata wildan mulai berkaca, dia tidak dapat menahan kesedihannya karena setelah dia kehilangan semua orang yang sangat baik padanya, diapun harus kehilangan ayah nita. Dia sedikit kecewa karena tuhan tidak memdengar doanya untuk sekarang ini, dia merasakan marah dan sedih menjadi satu membuat air matanya meleleh dan jatuh membasahi pipinya.

"Maafkan aku nita " wildan bicara sangat pelan pada nita, dia menutupi tangisannya agar tidak membuat nita semakin sedih.

"Kamu harus bisa kuat dan melanjutkan hidupmu " ucap wildan "wujudkan cita-cita yang diinginkan ayahmu "

"Aku sendirian sekarang wildan " ucapnya mereka kali ini bicara dengan suara yang sama-sama pelan, bahkan hampir terdengar berbisik.

"Aku ingin kembali ke masa dimana ayahku masih sangat sehat " sambungnya, "kamu tidak lagi bisa mendengar ceritaku setiap hari seperti dulu "

"Ketika kam pergi, tuhan juga telah membuat ayahku pergi untuk selamanya " ucap nita karena dia merasa sangat kesepian sekarang ini setelah wildan pindah sekolah dan rumah.

"Dimana kai tinggal sekarang? " lalu nita bertanya pada wildan.

"Aku tinggal di perumahan intan, kamu pernah membicarakan tentang air mancur besar di tengah-tengah jalan besar itukan? " ucap wildan, "rumah ayah dan ibu melewati itu "

Nita lalu memikirkan sebuah tempat yang dulu pernah dia ceritakan pada wildan dimana semua orang- orang level atas tinggal disana dan nita berkhayal bisa tinggal disana juga jika sudah menikah nanti.

"Itu sangat jauh dari tempatku " tanggap nit, "apa kamu senang tinggal di tempat barumu itu? "

Wildan terdiam sejenak, dia begitu sulit untuk mengucapkan jawabannya karena tidak mau mendengar lagi nita yang iri pada kehidupannya. Jika dia berkuasa dan bisa merubahnya sendiri, dia akan meminta tuhan untuk menukar kebahagiaannya dengan kesedihan yang nita miliki saat ini.

"Apa kamu sekarang bahagia? " wildan balik bertanya.

"Kenapa bertanya seperti itu padaku " jawab nita, "tentu saja aku sedih karena aku sudah tidak memiliki ayah "

"Dan aku juga sedih karena kamu juga pergi meninggalkanku " lalu nita kembali berucap, dia memang sangat tahu seperti apa rasanya telah ditinggalkan oleh orang yang paling disayangi.

"Kalau aku sedih, bagaimana? " nita meminta wildan untuk menanggapi ucapannya kali ini.

"Aku juga akan menjawab perasaanku sedih " jawab wildan.

"Kalau aku bahagia? "

"Tentu saja aku akan menjawab yang sama denganmu, kalau aku juga bahagia " jawab wildan, dia ingin memperlihatkan pada anneth bahwa apa yang sedang nita rasakan diapun bisa merasakannya.

"Karena sahabat itu, pasti selalu tahu apa yang sedang dirasakan oleh setiap sahabatnya " lalu wildan berucap.

Dan seperti itulah mereka berbicara di telpon, tanpa mereka sadari sudah beberapa lama berbicara di telepon.

"Ternyata sudah jam sebelas malam " ucap nita, "besok aku telepon lagi di jam yang sama "

"Iya " jawab wildan, "selamat malam nit "

"Selamat malam " wildan lalu mengakhiri pembicaraannya di telepon dengan nita. 

Dia akhirnya mendapatkan cara yang lebih mudah untuk bisa berkomunikasi dengan wildan walaupun tidak dapat bertemu dengannya langsung karena nitamerasa belum berani untuk pergi terlalu jauh dari rumahnya.

Setiap malam di jam sama yang mereka terus menerus melakukan komunikasi di telepon, setiap harinya menghabiskan malam berbicara dengan sahabat kecilnya bertahun-tahun. Sampai akhirnya nita dan wildan masuk ke sekolah menengah atas,  mereka tidak berhenti berkomunikasi walaupun dipisahkan oleh jarak diantara mereka.

"Kamu sudah berani pergi ke tempat jauh? " tanya wildan, ketika malam ini mereka berkomunikasi kembali melalui telepon.

"Lumayan berani dan sudah mendapatkan ijin dari nenek dan paman " jawab nita, "apa kamu mau bertemu denganku? "

"Iya, tapi rumahku terlalu jauh. Nanti kamu malah tersesat " ucap wildan, dia lalu berpikir beberapa waktu untuk mencari jalan tengah.

Dia sedang memikirkan titik yang bisa mudah di jangkau oleh nita dan juga dirinya sendiri.

"Oh,  iya " nita telah mendapatkan ide yang sangat bagus, "kamu tahu kan halte yang melewati air mancur besar kota? "

"Iya " jawab wildan.

"Bagaimana kalau kita bertemu disana setelah nanti pembagian rapot kenaikan kelas " nita mengatakan idenya pada wildan,  "ketika kamu naik ke kelas dua, kita akan bertemu "

"Tempat itu tidak terlalu jauh dari sekolahmu kan? " tanya wildan, dia justru mengkhawatirkan nita jika dia harus menempuh perjalanan jauh menggunakan angkutan umum.

"Tidak, tenang saja " jawab nita, "aku kan tadi bilang tempat ini berada di tengah-tengah "

"Deal? " tanya nita

Wildan tersenyum tipis, "deal "

"Aku tidak sabar ingin bertemu dengan kamu yang sudah dewasa " nita terdengar berteriak di teleponnya.

"Dulu kamu sangat keren, pasti sekarang lebih keren! " pekik nita.

"Kamu ini " wildan seketika merasa malu, selama bertahun-tahun pun dia juga sangat ingin melihat nita yang cantik. Mungkin sekarang inipun nita akan semakin cantik, sahabat kecilnya yang sampai saat ini selalu dia sayangi walaupun dia tidak selalu mengatakannya.

"Tidurlah " ucap wildan, "besok aku akan menghubungimu lagi "

"Baiklah, selamat malam wildan " nita mengucapkan salam perpisahan.

"Selamat malam " wildan lalu mengakhiri pembicaraannya dengan nita malam ini.

Suasana malam telah sepi dirumahnya, nita lalu masuk ke dalam kamarnya dan membaringkan tubuhnya diatas tempat tidur seraya menatapi langit-langit kamarnya. 

'Wajah wildan pasti semakin keren, tapi dia tetap saja cerewet ' ucap nita sendiri lalu tawa kecilnya muncul.

'Wajah nita pasti cantik sekali... ' wildan pun mengatakan hal yang sama seperti nita di kamarnya sambil terus memikirkannya.

Suasana gelap dikamarnya tidak menghalangi nita untuk bisa membayangkan wajah wildan sewaktu kecil. Dia begitu tidak bisa menyabarkan dirinya lagi untuk segera bertemu dengan wildan, dia ingin memutar waktu lebih cepat dari normalnya waktu berputar agar dia bisa segera bertemu dengan wildan...

Related chapters

  • HOSPITAL Playdate   Kencan Pertama

    "Hallo " lalu wildan mendengar suara setelah dia harus menunggu nada sambung yang begitu panjang.Dia tersenyum mendengar suara nita yang sangat dia kenal."Wildan, aku bicara pelan karena disini ada paman dan nenek " lalu nita kembali berucap, "disini juga ada ivan, dia selalu usil kalau tahu aku bicara dengan laki-laki di telepon "Wildan tertawa kecil mendengar suara nita yang kaku hanya karena ada keluarganya yang sedang menonton televisi."Kamu jawab saja iya dan dengarkan aku bicara " ucap wildan, "supaya kamu tidak di ganggu oleh adik sepupumu ""Iya " nita menjawab sesuai dengan apa yang telah di instruksikan oleh wildan padanya."Kamu sudah mempersiapkan untuk pertemuan besok? " tanya wildan, "aku sudah tidak sabar ingin segera bertemu dengan kamu besok ""Iya, aku juga " lalu nita menjawab dengan kata yang sama."Kemarin malam aku tidak bisa tidur setelah bilang sayang pada padamu, dan sepertinya malam ini

    Last Updated : 2021-08-03
  • HOSPITAL Playdate   Kecupan Pertama

    "Maaf lama " ucap nita ketika dia sampai di tempat wildan menunggunya.Mereka sengaja membuat janji di sekolah smp dulu."Tidak apa-apa " jawab wildan, "yang terpenting kan kamu datang "Wildan memandangi wajah nita yang masih sama seperti minggu yang lalu dia bertemu, sangat bercahaya dan aura kecantikannya muncul ketika dia tersenyum.Nita duduk di kursi yang sama dengan wildan, dia lalu terdiam dengan wajah yang sedikit tidak bersemangat. Senyumannya di wajahnya terlihat lemah walaupun dia masih terlihat cantik dimata wildan."Kamu kenapa? " tanya wildan, "tidak senang aku minta datang kesini karena mengganggu hari liburmu? " lalu wildan menundukkan pandangannya, dia membenarkan topi berwarna hitam yang dipakainya."Bukan begitu " nita melihat ke arah wildan sekarang."Aku sedang tidak bagus mood " sambung nita, dia memegangi satu tangan wildan. Tangannya terasa dingin sekali oleh wildan, dia terus memeganginya sampai akhirnya wild

    Last Updated : 2021-08-19
  • HOSPITAL Playdate   Konsulen Menyebalkan

    Ponsel nita bergetar dari dalam saku seragamnya siang ini, dia sedang menjadi asisten dokter konsulennya sekarang.Beruntung dia tidak lupa untuk tidak mengaktifkan nada deringnya.Dahi nita berkerut sambil menatap ketakutan orang disampingnya yang tengah serius memegang Cup vakum yg sudah ditempel tepat dikepala bayi."kalo ini gagal gara-gara kamu yang tidak konsentrasi, kamu yang operasi! " ancamnya."Ii.. iya.. dokter " nita mengumpulkan konsentrasinya menjadi asisten dokter Yoga yang sedang melakukan tindakan vakum ekstraksi.Dia yang terganggu oleh suara getaran ponsel nita yang sama sekali tidak berhenti bergetar dari awal nita menjadi asisten tindakan sampai akhirnya selesai."Wildan,,, " ucap nita pelan.Dia baru saja selesai mencuci tangannya setelah tindakan dengan cepat merogoh saku seragamnya untuk mengambil ponselnya.Nita jadi merasa risih ketika sudah menjadi dekat dengan wildan

    Last Updated : 2021-08-21
  • HOSPITAL Playdate   Kali Kedua

    'Aku akan tunggu sampai pekerjaanmu selesai ' tiba-tiba muncul sebuah pesan singkat di ponselnya. Awan mendung di wajah nita berubah menjadi semburat pelangi indah, setelah membaca balasan pesan dari Wildan. "Ayah " axel beranjak dari duduknya dan menghampiri sosok ayahnya yang baru saja keluar dari ruang kerjanya. "Bibi nita wajahnya cantik, tapi dia tidak genit " axel mengatakan itu seraya menunjuk ke arah nita yang sedang terduduk dan membaca pesan singjat di ponselnya. Wajah nita seketika memerah mendengar axel yang membicarakannya, ditambah kedua juniornya pun terlihat tidak dapat menahan tawa-tawa kecil mereka karena ucapan seorang anak kecil. "Polos maksudnya? " senyuman sinis terlihat Di wajah dokter yoga, ketika melirik ke arah nita yang terlihat sangat malu. "Kamu pasti kasihan kalau dekat dengan bibi satu itu! " ucapannya sedikit meledek nita. Kedua mata nita terbelalak ketika dokter yoga mengatakan hal yang me

    Last Updated : 2021-08-21
  • HOSPITAL Playdate   Imut

    Suasana pagi di sebuah ruang ganti petugas hanya ada nita yang sedang berdiri di depan cermin memandangi wajahnya sendiri."kyaaa.. "Nita berteriak menatap dirinya di cermin, sambil sesekali menepuk- nepuk keningnya karena ada sesuatu yang mengganggu penampilannya hari ini."Bagimana bisa Mata panda ,kulit kusam dan harus ketemu wildan! "Jari- jari nita bermain di wajahnya, berusaha dan berharap akan ada keajaiban yang akan membuat wajahnya glowing dalam waktu sekejap. Nita memutar otaknya, berpikir dari mengambil es Batu untuk mengompres mata pandanya, lalu masker wajah. Satu jam berlalu, setelah mandi dan dandan nita bergegas pergi. "Janjian setelah jaga malam " nita menarik nafasnya dalam- dalam."Semoga sesuai yang diharapkan.. " nita kembali menarik nafas dalam,menghampiri sosok wildan yang sudah menunggunya di pintu utama mall kota. Wildan melempar senyuman ke arah nita yang berjalan ke arahnya. "Kenapa? " tanya ni

    Last Updated : 2021-08-25
  • HOSPITAL Playdate   Berpisah Kembali

    Mencintai orang yang sama untuk kedua kalinya bagi nita teraa berbeda. Dia seperti menjadi seseorang yang baru sekarang ini.Dan juga tidak bisa dipungkiri bahwa wildan merupakan sebuah obsesi nita sedari dulu yg tidak dapat terhapus, karena di otak nita sepertinya sudah terukir cinta pertamanya yang sulit dilupakan.Meski demikian nita yang pernah menjalin hubungan bukan dengan Wildan dulu tetapi dia tetap merasa belum sempurna jika belum bersama dengan cinta pertamanya. Menandakan bahwa cinta pertama adalah sesuatu yang rumit dan sulit dilupakan.Tiba-tiba ponsel nita berbunyi, membuyarkan lamunannya. Sebuah notifikasi pesan singkat di ponselnya malam ini."Selamat malam sayangku yg imut " nampak emotikon cinta diujungnya.Mendadak wajah nita memerah dan merasa kepanasan, bila dijabarkan ini adalah tingkat tinggi keGeeran."Mimpi indah dan jangan lupa mimpiin aku ya.. " sa

    Last Updated : 2021-08-25
  • HOSPITAL Playdate   Permohonan

    Rengggg... suara getaran hp muncul dari bawah bantal nita, tangannya bergegas meraba-raba mengambilnya dengan mata yg masih terkantuk-kantuk."Ya, halo.. "matanya masih terpejam sambil mengangkat panggilan."Bibi.. "suara tangis anak kecil, axel. yap, karena cuma axel yg Memanggilnya bibi.Nita terbangun melihat jam di ruangannya menunjukan pukul 10 malam"ada apa axel? belum tidur? ""Bibi.. "suaranya terpatah-patah"aku demam, ayah belum pulang, aku pusing.. bibi harus kerumahku""harus"memang menyebalkan mendengar kata itu yg seperti perintah"kamu bisakan telpon ibumu? ""Aku gak punya nomor hp nya, disini aku cuma menyimpan nomor hp bibi"Nita tertawa tanpa suara dan ketus, apa yg anak kecil ini bilang? cuma menyimpan nomor hp ku? hah, apa-apaan ini.. aku dipermainkan anak kecil. Tapi, tunggu dulu..kapan aku kasih nomor hp nya?. Nita mengepalkan tangannya, baru kali ini dia dipermainkan anak kecil.Nita menari

    Last Updated : 2022-04-24
  • HOSPITAL Playdate   Bekerja Sama

    "Bisa kita bicara berdua? "Nita mengangguk, menuruti permintaan atasannya, dokter yoga. Hari ini pelayanan poliklinik telah selesai, sudah sepi dari pasien.Nita menghampiri sosok berkharisma yg masih duduk di kursi tempat dia memberikan penyuluhan pada pasien.Ini sama seperti ketika interview saat lamaran pekerjaan saling duduk berhadapan.Apa yg mau dia bicarakan?? nita menatap ketakutan wajahnya,padahal dia dan teman-teman lain menobatkan lelaki itu sebagai Kim Bum nya rumah sakit."Apa gara-gara semalam aku ketiduran dirumahnya? waktu jagain axel"lelaki itu tampak menarik nafas dalam sebelum bicara, "maaf kemarin axel sudah menyusahkanmu,dan juga terima kasih".Seperti sengatan listrik, tiupan terompet tahun baru, ledakan bom hiroshima, saat mendengarnya berterima kasih. Itu mengejutkan, dan pertama kalinya terdengar di telinga nita."saya senang bisa membantu,dok" senyuman tergurat diwajah nita, ternyata menjadikan axel sekutunya adalah i

    Last Updated : 2022-04-24

Latest chapter

  • HOSPITAL Playdate   Lemah

    Nita memasuki ruangan dengan berusaha tidak mengeluarkan suara sedikitpun, agar elsa tidak terbangun.Dia terbaring lemah di tempat tidur, dengan berbagai alat medis menempel di tubuhnya. Wajahnya yang cantik,kini terlihat pucat. Transfusi darah masih menempel di selang infusnya."Dia seperti baik-baik saja selama ini "guman nita dalam hati, "bahkan berbakat jika harus menjadi artis, sampai aku saja tertipu oleh aktingnya yang berpura-pura jahat selama ini "Dia meletakan tas dan makanan yang dia bawa dengan hati-hati di meja.Elsa membuka matanya melihat nita yang sedang membereskan makanan."Nita " suaranya lemahNita terkejut dan memutar balikan badannya, "maap, berisik ya? ""Nggak " elsa tersenyum lemah, "sepertinya aku sudah merepotkan semua orang, termasuk suamimu yang harus berjaga semalaman "Nita duduk disamping elsa, tersenyum dan memegang tangannya yang begitu dingin."tadi dokter yoga bilang, ada operasi yang harus dia kerjakan. Jadi aku yang menggantikannya, apa kamu ma

  • HOSPITAL Playdate   Setelah Liburan

    "Nita, masuklah "kak ismi menyambut nita dengan senyuman ketika sampai dirumahnya. Setelah sebelumnya yoga memberitahunya perihal undangan makan siang di rumah kakak iparnya. Nita Segera pergi begitu selesai pelayanan di poliklinik."Apa kabar kak? " seraya memeluknya."Baik, ayo masuk. sepertinya kamu semakin kurus "Nita tertawa kecil, "bukannya sedang trend sekarang ini ya kak, badan kurus... "kak ismi ikut tertawa, "jangan terlalu kurus, nanti kamu susah hamil ""Baiklah, kak " nita teraneh, seharusnya kak ismi tidak perlu khawatir karena adiknya itu seorang dokter kandungan jika memang nita akan sulit hamil seperti yang disebutkannya."Makan siang disini, ya " ajak nya."tadi kakak telpon yoga, katanya dia usahakan datang ikut makan siang juga "Nita menganggukan kepalanya, dan duduk disamping kak ismi."Wildan juga nanti datang makan siang sama-sama, sekalian perkenalan dengan calon istrinya "Nita tersenyum dan pikirannya tidak menginstruksikan untuk mengeluarkan kata-kata.T

  • HOSPITAL Playdate   Kesepakatan Aneh

    Nita dan axel sudah bersiap di halaman depan villa, hari ini axel merengek meminta nita menggambarkan pemandangan pohon pinus di depan halaman villa."Mana bisa bubu kamu itu melukis " ledek yoga yang melihat nita sedang bersiap menggoreskan pensilnya di buku gambar axel, "dia kan bisanya cuma menolong orang yg mau lahiran sama nonton drama korea sampai nangis-nangis "Nita tertawa kecil dan merasa apa yang diucapkannya itu memang benar, "kamu belum tahu aja "Dia bicara pelan sekali."Ayah belum tahu? " axel sama sekali tidak mengerti yang di bicarakan ayahnya."bubu pintar bikin komik"Nita menjulurkan lidahnya ke arah yoga dan melanjutkan fokus pada apa yang akan di gambarnya."kamu selalu punya sekutu yang membelamu " ucap yoga."Tapi memang aku mempunyai bakat menggambar dari ayahku " nita membuat pengakuan."Ayahku dulu sebelum menjadi translator komik asing,dia penulis novel juga. Bertemu dengan ibuku yang seorang guru.Karena itulah aku bisa dibilang multi talent "Yoga tidak

  • HOSPITAL Playdate   Negosiasi

    Jauh dari jangkauan nita dan yoga yang sedang menikmati liburan mereka.Elsa tengah duduk di sebuah cafe, menunggu seseorang yang dengan susah payah dia hubungi tadi pagi.Dia beranjak dari dari duduknya, ketika melihat seseorang yang lama di tunggunya itu muncul. Melemparkan senyumannya dan berjabat tangan."Apa kabar pak aditya ""Baik, ada hal yang pentingkah dokter elsa?? "Elsa tersenyum, "Panggil saja elsa. sebenarnya ini tidak ada hubungannya dengan pekerjaan. Tapi mungkin anda akan sangat tertarik, ini mengenai nita "Aditya mengerutkan dahinya, "kenapa anda berpikir saya akan tertarik? ""Saya kebetulan ada di sana ketika anda menyatakan ketertarikan pada nita " jelasnya."saya juga tahu yoga datang, dan memberitahu anda kalau mereka sudah menikah "Di wajah aditya mulai terlihat ketertarikan ingin mendengarkan semua perkataan elsa"Jadi kamu juga tahu mereka menikah diam-diam? "Ada hal menarik baginya kali ini, seseorang yang dia sukai sedang bersama dengan suaminya dan dia

  • HOSPITAL Playdate   Liburan Buatan

    Axel tampak kelelahan setelah menempuh perjalanan panjang hari ini.Mereka sampai di sebuah villa berlantai dua, dengan halaman depan villa yg luas.Udaranya begitu sejuk, dihiasi pemandangan pohon-pohon pinus yg menjulang tinggi. Dan berbagai jenis bunga tumbuh indah di setiap sudut jalannyaNita merilekskan badannya setelah dua jam perjalanan.Tiba-tiba saja yoga pagi tadi mengajaknya untuk pergi berlibur ke villa miliknya. Walaupun tergesa-gesa membuat dia harus membawa barang yang diingatnya, semua terbayar dengan pemandangan indah dari perkebunan teh yang udaranya masih sangat sejuk."Bubu aku masuk duluan!! "axel berlari cepatSepertinya dia memang sudah terbiasa dengan setiap sudut ruangannya."Kamu capek?? " yoga memandangi wajah nita sambil melemparkan senyuman.Nita tersenyum aneh, "nggak,tenang saja. Ayo masuk "Ketika nita hendak melangkahkan kakinya, yoga berdiri di depannya, dan membungkukkan badannya."Itu,, " nita menghentikan ucapannya.Sesaat dia begitu tidak percaya

  • HOSPITAL Playdate   Saya Suaminya

    "Ini,ambillah"yoga meletakkan sesuatu berbentuk sebuah kartu di telapak tangannya.Pagi itu suasana poliklinik masih sepi, sahabatnya edna belum juga datang.Nita melihat sebuah kartu atm di tangannya,dan teraneh"Apa ini bayaran aku yg semalam? "Yoga tersenyum sambil mencubit lembut pipi istrinya itu"Kamu terlalu berharga jika dibandingkan kartu itu"Nita tersenyum terangguk-angguk"lalu ini untuk apa? ""Sepulang sekolah axel nanti, pergilah membeli beberapa barang yg di perlukan.Akhir pekan besok, kita pergi berlibur.Hanya kita bertiga"Secara tidak langsung yoga memberi tahukan bahwa hanya dia, nita dan axel yg pergi. Tanpa ada orang lain."Di luar kota? "tanya nitaYoga mengangguk"kurang lebih perjalanan kita dua jam""Kita akan menginap di villa"yoga meneruskan ucapannya"letaknya di pegunungan, pemandangannya cocok buat kamu yg suka selfie"Nita tertawa kecil"aku kan sama seperti wanita yg lain,yg berjiwa muda.Mengabadikan setiap momen indah"Kali ini kedua tanggannya melingkar d

  • HOSPITAL Playdate   Cara Nakal

    "Nita, sini!! " edna cepat-cepat menarik nita mendekat ke arahnya.Nita yang teraneh melihat edna, langkahnya terseret-seret seperti seorang narapidana."Dengar " edna berbisik, "di dalam dokter yoga dan mantan istrinya sedang berbicara berdua, coba kamu pikirkan. mereka di dalam sudah cukup lama! "Pertama nita berusaha tidak kaget, dan kedua dia berusaha tidak peduli. Karena dia takut edna sedang mengujinya dan dia tidak mau keceplosan nantinya."Jangan-jangan kamu nguping ya? " tuduh nita"Tadinya mau " edna terkekeh, "apa mereka memendam kerinduan satu sama lain, karena sudah lama berpisah? "Nita hanya tersenyum kecil, dia merasa tidak harus menjawab pertanyaan edna."Sepertinya dia sudah mulai terang-terangan " cetus nita dalam hati, "baiklah, kita mulai permainan cantik ini! "Edna yang sedari tadi bicara panjang lebarpun tidak digubrisnya, dia hanya mengeluarkan buku dari dalam tasnya.Daripada harus memikirkan apa yang mereka lakukan di dalam, yang hanya akan membuat hatinya

  • HOSPITAL Playdate   Adik perempuan

    Pagi-pagi sekali sebelum berangkat ke rumah sakit, dokter yoga mendapat telepon dari sekolah axel, hari ini wali kelasnya hendak membicarakan evaluasi belajarnya.Enam bulan yang lalu, di sekolahnya. Axel dalam tahap pengawasan, dia sering berkelahi dengan teman-teman sekelasnya. Bahkan tidak pernah mengerjakan setiap soal-soal yang diberikan guru-guru di sekolahnya.Bu orin yang yoga kenal sebagai wali kelas axel tampak sudah Menunggunya di ruang guru."Silahkan duduk pak dokter, maap saya sudah mengganggu waktu bapak ""Tidak apa-apa ""Baiklah, saya mulai saja. Setelah selama enam bulan ini saya dan guru-guru mengawasi belajar axel, saya cuma mau memberikan ucapan selamat "Pembicaraan bu orin terhenti sejenak, dia membuka satu map yang tergeletak di mejanya."Perubahan belajar axel sangat bagus, bahkan saya bisa menyebutnya luar biasa. Sikap axel pun menjadi lebih terbuka dan bisa berteman dengan teman sekelasnya. Saya harap axel bisa mempertahankannya""Syukurlah " dokter Yoga me

  • HOSPITAL Playdate   Lemah

    Yoga yang baru saja pulang dari tempat prakteknya, mendapati nita yang tengah serius membaca buku diruang tamu.Nita hanya menatap sekilas ke arahnya, dan memfokuskan kembali matanya ke arah buku yang dibacanya.Dia merasakan ada sesuatu yang tidak baik-baik pada istrinya itu, lalu memutuskan menghampirinya dan duduk disampingnya." Kamu kelihatan kesal " yoga memainkan jari-jari tangannya menyapu rambut nita yang berjajar cantik di keningnya. "sepertinya aku harus minta maap, karena tadi mengijinkan elsa mengantarmu ke sekolah tanpa meminta persetujuanmu lebih dulu ""Itu saja? " nita masih fokus pada bukunya"Apa yang kalian bicarakan? " yoga mulai merasakan kecurigaan tidak biasanya nita sampai bicara seperti itu.Nita menutup bukunya, menatap yoga tajam, dan berkata"Dokter gak bilang, dokter elsa sedang stase residen di sini, dia tinggal dirumah kenangan kalian yang dulu, dan dia yang mengatur supaya dokter memilih aku untuk melakukan pernikahan ini! "Nita berbicara seperti laj

DMCA.com Protection Status