Share

Bab 13

“Sudah kubilang, aku nggak ingin mengurusi orang lain. Lagi pula, kamu masih terlalu muda untuk membahas tentang pacaran.”

Ningsih menatap Ardila kesal, “Nggak seharusnya kamu bicara begitu pada Rosa, apa jangan-jangan kamu ada sesuatu sama pria itu sehingga nggak mau membantu adik iparmu sendiri.”

Ardila menghela napas jengah, “Aku sudah selesai, aku akan istirahat.”

“Ardila! Nggak punya sopan santun kamu, ya! Orang tua lagi bicara malah di tinggal pergi!” teriak Ningsih marah.

“Jangan-jangan benar lagi apa yang Ibu katakan, Mas,” timpal Sinta.

“Bisa masuk rumah sakit terus kalau Ibu punya menantu seperti dia,” ucap Ningsih dengan geram.

“Sabar ya, Bu, mendidik istri yang pembangkang memang harus ekstra sabar,” sahut Sinta seraya mendekati Ningsih, mengusap bahu ibu mertuanya mencari simpati.

“Cuma kamu Sinta yang menjadi menantu kesayangan Ibu,” Sinta tersenyum lebar mendengar perkataan ibu mertuanya.

Perhatian Ningsih beralih pada Firman yang sedari tadi diam, “Kamu ini gim
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status