Share

204

"Beraninya kau!"

Dia langsung berdiri dan mengambil tasnya.

"Lihatlah betapa kau tidak mampu mengendalikan dirimu, Mbak. Dulu ibuku juga korban poligami dari suaminya bahkan dia dimadu tanpa alasan dan ketika seorang suami membawa pulang pengantin baru ibuku tidak bersikap arogan sepertimu. Dia berusaha menerima wanita itu dan sabar atas semua tindakannya, Bunda adalah sosok wanita pemaaf yang ingin aku teladani. Kau ... pantas saja Mas Tama meninggalkanmu!"

"Beraninya kau ada di antara pernikahan dan rumah tangga kami!" Untungnya saat itu suasana cafe sedang lengang karena pengunjungnya hanya ada aku dan dia saja. Yang sedang mengelap-ngelap meja dan berdiri di depan mesin kasir melihat kami, tapi mereka tidak begitu terlalu peduli.

"Ini mungkin sudah takdir Tuhan. Tuhan mempertemukan dan penjodohkan kami itu artinya mungkin diri ini adalah jawaban dari doa-doa Mas Tama agar dia mendapatkan pasangan terbaik dalam hidupnya!"

"Tetap saja aku adalah istri pertama dan yang pertama pasti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status