Share

211

"Akhirnya kamu pulang juga, aku khawatir nungguin kamu di rumah."

"Kenapa?" tanyaku memandang wajahmu, menelisik perasaan dan apa yang dia sembunyikan selama ini. Sayangnya, aku kurang mengerti apa rencana suamiku.

"Setelah mengambil keputusan tadi, penting bagiku untuk tahu pendapat dan perasaanmu." Dia memandang mataku dan menggenggam tanganku dengan penuh perasaan. Kupikir aku akan menghindarinya, perasaanku masih tidak menentu setelah dia memutuskan untuk meninggalkan Mbak Aira dan memilihku. Ingin menjauh tapi respon tubuh ini malah semakin dekat padanya. Dia merangkulku, mencium kepala dari balik jilbab ini.

"Sayang, aku mengkhawatirkanmu," bisiknya.

"Terima kasih karena kamu sudah ambil keputusan," ucapku.

"Kamu setuju gak dengan keputusanku?"

"Aku bahagia, tapi tidakkah kau merasa bersalah meninggalkan istri dan anak anak yang masih membutuhkanmu? Aku mungkin hamil, tapi aku bisa mengatasi masalahku, sementara istrimu, dia sudah bersamamu selama ini, dia mencintai dan membutuh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status