Share

216

*

“Kamu yakin dengan keputusan ini, kamu gak gila kan saat memutuskan itu?” tanya teman kerjaku Vina saat kuberi tahu apa yang telah kuputuskan. Kuberi tahu dia saat keesokan harinya aku berangkat kerja dan menemuinya.

“Entahlah…” Aku menggeleng lesu dan bingung.

“Kayaknya kamu juga bingung, jangan plin-plan dong, sekalinya kembali, sekalinya cerai, dan yang terakhir ini agak berlebihan deh, kamu sampai ngembaliin suamimu ke aira.”

“Aku bingung dan takut bahagia diatas luka orang lain. Aku takut kena karma dan azab Allah, VIn.”

“Lho… memangnya nikah itu haram? nikah itu dosa? yang menakdirkan kamu berjodoh dengan Tama adalah Allah sendiri. Kok kamu jadi parno gak jelas gini, mana kamu lagi hamil lagi," ucap teman kerjaku dengan wajah prihatin,

"… kok bisa kamu ngambil keputusan bodoh hanya karena drama ekstrem istri suamimu. Boleh jadi ia hanya pura-pura depresi untuk membuat tama bingung dan kasihan, juga menyudutkan perasaanmu agar terus merasa bersalah."

“Entahlah….”

“Entah apa kep
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status