Share

208

Aku terhenyak degan perlakuan kakak madu yang arogan, dia membalikkan botol selai tanpa ba,bi,bu, dan perasaan. Kalau dipikir apa kesalahan botol selai itu pada dirinya, haruskah ia memberiku pelajaran dengan cara menumpahkan makanan? aneh sekali.

Segera kuambil serbet untuk mengelapi makanan manis yag tumpah ke meja, saat sibuk melakukan itu, suamiku lewat dan mnyambangi diri ini. Melihat botol selai yang berantakan dia seolah memahami bahwa sedang terjadi sesuatu.

“Apakah kau baik-baik saja?'”

“Kau tak penasaran ini perbuatan siapa?”

“Maafkan ya….” wajah suamiku memelas, dia tahu itu perbuatan Mbak Aira. Parahnya, dia membelanya dan memintaku memaklumi. Ah, ya Allah, aku makin lelah.

"Ya, selalu aku yang akan mengalah dan disalahkan, jadi tolong lepaskan aku dari dilema ini, tolong ceraikan aku Mas." Air mataku jatuh begitu saja di pipi, Mas Tama hendak mendekatiku untuk menyeka mata ini, tapi Mbak Aira sudah berteriak dan memanggil suaminya dari mobil.

“Aku pergi ya, aku bisa terla
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status