Share

205

Pagi ini mendung begitu kelabu menutupi langit, semendung perasaanku yang sama sekali tidak menemukan alasan lagi untuk berdiri dan menjalani hidup ini.

Meski hamil, kehadiran bayi ini tidak menggerakkan jiwa antusiasku sama sekali. Aku makin bermuram durja dan kian tenggelam dalam kesedihan. Tidak pernah lagi terukir senyum dalam tiap bait doa yang kuuntai ke hadapan Tuhan. Hanya rintihan dan air mata penyesalan mewarnai hari hari dan ibadahku. Sebenarnya aku tahu, Tuhan tak akan meletakkan beban di atas bahu yang salah, tapi kadang aku merasa aku tak layak untuk ujian ini. Aku terlampau rapuh untuk cobaan demikian berat.

Ya Allah, aku ingin mati saja rasanya.

*

Kusiapkan kopi dan makanan di meja, setelah itu aku bersiap untuk berangkat kerja, kukenakan sepatu dan jilbab dengan benar.

Saat hendak membuka pintu suamiku ternyata sudah bangun dari tidurnya. Ia membuka pintu kamar depan, dengan wajah yang masih mengantuk dia bertanya padaku,

"Sudah mau berangkat?"

"Seperti yang kau lih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status