Share

203

Kuputuskan untuk tidak memberitahu Mas Tama yang sebenarnya, biarlah takdir sendiri yang akan membawa dia untuk tahu, aku tak perlu terlalu banyak mengambil aksi untuk merumitkan keadaan. Karena jika Mas Tama tahu aku hamil maka dia tidak akan dengan mudah mengizikan diri ini untuk lepas darinya. aku agak gentar untuk jadwal mediasi minggu depan, namun aku berharap semoga da tidak usah datang agar prosesnya berjalan cepat.

“assalamualaikum,” ucapku pada rekan kerja dan dokter yang ada di ruangan USG. Mereka agak terkejut dan heran melihatku datang tanpa membawa pasien atau laporan.

"Ada apa, bidan raisa?'

“Saya ingin periksa kehamilan,” jawabku dengan tenggorokan sedikit tercekat, aku tahu bahwa kabar tentang diriku yang menikahi suami orang sudah tersebar hampir ke seluruh rumah sakit sehingga secara tidak langsung aku tahu mereka mengghibahi diri ini.

“Jadi kau hamil?” tanya salah seorang bidan yag mendampingi dokter.

“Ya.”

"Astaga, kami dengar rumor tentang dirimudan kami turut pri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status