Share

Sawit di Masa Sulit

Desa Sawit Nauli makin maju, satu-satunya desa di kabupaten ini yang dipimpin seorang perempuan. Warga desa yang mayoritas petani makin damai dan makin sejahtera. Pembangunan di desa pun merata, kini sudah ada WC umum di setiap sudut desa. Dulu masalah WC ini sering jadi penghalang jika orang luar desa datang.

Sekolah mengaji Bang Parlin pun makin jaya. Kini sudah ada tiga ruangan. Gurunya tetap anak angkat Bang Parlin. Keseharian Bang Parlindungan tidak berubah, dia tetap seperti dulu, masih mengangon sapi, padahal saat ini, dia adalah orang terkaya di desa. Aku tahu karena pajaknya bumi dan bangunan milik kami paling besar untuk seluruh desa.

“Mak, Niyet hamil,” lapor Ucok ketika mereka pulang dari kebun sore itu.

Aku masih terkejut jika anakku menyebut nama Niyet, menyesal juga kenapa nama sapi kami harus Niyet. Padahal di desa ini tak ada yang tahu itu nama panggilanku, paling hanya kakak dan suami yang tahu.

“Hamil?” tanyaku seraya melirik Bang Parlin.

“Iya, Dek, senang kali
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Sitihasanah Titi
Selalu ada jalan buat orang2 jujur dan ikhlas. keren thor
goodnovel comment avatar
Kiki Sulandari
Semakin cerdas nih bang Parlin.....
goodnovel comment avatar
Loeka Koe Karnamoe
alhamdulilah uodate lagi, i loveparlin dan niyet
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status