Share

Sandal Jepit

Warga desa mulai ada kesibukan baru, lidi sawit dibersihkan dan dikumpul. Bang Parlin berani menampung tiga ribu perkilo, jauh lebih besar dari harga buah sawit itu sendiri. Baru tiga hari, rumah kami sudah penuh dengan lidi. Aku mulai resah dan bingung. Untuk diapakan Bang Parlin lidi sebanyak ini? 

“Bang, sudah ada penampung lidinya?” tanyaku pada Bang Parlin di suatu malam. Setelah anak-anak tidur memang waktu berkualitas kami, kami akan  bicara membahas apa saja. 

“Sudah, Dek, tapi mereka tak bisa jemput, katanya terlalu jauh.” Jawab Bang Parlin. 

“Emang di mana, Bang?”

“Di Belawan, Dek, lidi ini barang ekspor, India dan Bangladesh sangat butuh lidi,” 

“Oh, jadi bagaimana, Bang?”

“Entahlah, Dek, Abang juga masih berpikir ini,” kata Bang Parlindun

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Heroe Nnzz
saran, sepertinya bagus dibuat sinetron ...
goodnovel comment avatar
Sitihasanah Titi
rapet.. rapet
goodnovel comment avatar
Kiki Sulandari
Rapi kewalahan....harus menjamu warga sekampung.........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status