Share

Bohong Yang Baik

Masa paceklik melanda desa yang aku pimpin. Sawit nyaris tidak laku. Pabrik  kelapa sawit yang ada tidak bisa menampung hasil panen yang melimpah. 

“Bagaimana sih pemerintah ini, Bu Kades, masa ekspor gak boleh?” kata seorang warga, warga tersebut pemilik kebun sawit yang cukup luas. Saat itu dia datang protes ke kantor desa. 

“Maaf, Pak, saya tidak tahu tentang itu,” jawabku kemudian. 

“Begitu jawaban pejabat, hanya tidak tahu?” 

“Saya hanya kepala desa, Pak, tidak punya kuasa menentukan harga sawit,” kataku sedikit kesal. 

“Kepala desa juga pemerintah kan? Untuk apa kami pilih Ibu jika tidak bisa memperjuangkan hak kami,” katanya lagi. 

Aku tahu beliau ini kesal dengan harga sawit yang turun gila-gilaan, tapi dia protes salah tempat, aku memang perwakilan pemerint

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Sitihasanah Titi
hihihihi parlin emang jagonya
goodnovel comment avatar
Kiki Sulandari
Tenang saja ...walau tak ekspor,harga sawit rakyat di jamin pemerintah Dan negara kita tak krisis minyak goreng lagi...Semoga....
goodnovel comment avatar
fifi suryani
Urun pendapat nih Bang Parlin, pemerintah larang ekspor guna memenuhi kebutuhan minyak goreng dalam negeri terlebih dahulu agar harga stabil. Perusahaan yg sdh penuhi kuota yang disyaratkan baru diizinkan ekspor.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status