Share

Kakak Ipar Mengajak Korupsi

Aku akhirnya bisa menegakkan kepala di hadapan Naomi dan Doli, rasa sakit itu sedikit berkurang. Tak ada lagi air mata ketika kulihat mereka bersanding di pelaminan. Ibunya Doli yang justru menangis. Ketika kami pamit pulang, ibunya Doli terus memelukku, dia masih saja ucapkan kata, " Yang sabar ya, Ayu, bagaimana mau dibilang, tidak jodoh,", padahal aku sudah bilang kalau aku baik-baik saja. 

"Hei, Ayu," teriak seseorang, ketika kami hendak masuk ke mobil, aku menoleh, ternyata temanku yang juga teman Doli. 

"Hai juga, baru datang kalian?" tanyaku basa- basi.

"Siapa ini?" tanyanya seraya melirik Bang Torkis. 

"Oh, kenalkan ini calon suamiku," 

"Waw, belum apa-apa sudah dapat yang baru kau ya,"

"Hehehe,"

"Kau dapat di mana itu?" katanya seraya melihat kaki Bang Torkis, Bang Torkis memang memakai sepatu bot kulit, mungkin temanku ini merasa lucu melihat penampilan Bang Torkis. 

"Dapat di Dumay,"

"

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status