Share

Ipar Memang Maut

Acara lamaran jadi kacau, Doli terus meracau, dia memegang bibirnya yang sudah berdarah.

“Akan kulaporkan kau ke polisi,” teriak Doli.

Sementara Bang Torkis sudah lebih baik, dia tak emosi lagi, Pak Parlin memeganginya.

Doli pergi, sebelum pergi masih sempat dia ucapkan kata ancaman, akan tetapi Bang Torkis tetap tenang. Setelah Doli pergi kami lanjutkan lagi pembicaraan lamaran. Semua sudah disepakati. Maharku seratus juta dan dua puluh gram emas. Tak ada yang menyinggung soal panjar tersebut.

Acara dilanjutkan dengan makan bersama, ketika aku menyiapkan makanan di dapur, datang Bu Nia.

“Ayu, bisa bicara bentar,” kata Bu Nia.

“Boleh, Bu, boleh,” jawabku seraya memberikan tempat duduk untuknya.

“Begini, Ayu, Torkis itu punya karakter yang unik, kalau orang tak memahaminya, cenderung tidak suka, dia benci orang sombong, itu kelemahannya, aku bilang kelemahan karena di kota ini akan banyak bertemu orang sombong. Coba bayangkan jika setiap hari bertemu orang seperti mantan pacarmu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (10)
goodnovel comment avatar
Sitihasanah Titi
bikin si doli dan yanthi sakit perut thor
goodnovel comment avatar
Tisiti Khodijah
ini karakternya masing2 kuat banget Thor.. kamu cocok jadi penulis handal
goodnovel comment avatar
Neng Linda
yanti nanti sakit perut
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status