Share

Chapter 22

"Uhuuukk"

"Ayah, ayah gak papa? Lia carikan air mineral, ya." tawar Lia khawatir melihat mertuanya yang tiba-tiba tersedak.

"Gak perlu, Lia. Gak perlu. Ayah baik-baik aja, kok." cegah Dr. Mahendra kemudian.

Dari kejauhan Lio menyeringai melihat ayahnya yang tiba-tiba tersedak.

"Ayah pasti kaget dan bingung mendengar pertanyaan Lia." batin Lio.

Sesaat kemudian Dr. Mahendra kembali bertanya pada Lia.

"Kenapa Lia bertanya seperti itu?"

"Lia hanya ingin tahu saja, yah. Karena ibu tidak pernah bercerita tentang Ayah sebelumnya. Bahkan sekedar menyebut nama Ayah pun tidak pernah." ucap Lia heran.

"Mungkin informasi itu di anggap tidak penting untuk kamu ketahui oleh ibumu Lia." Dr. Mahendra mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Tapi menurut Lia tidak seperti itu, Yah. Karena ibu sering menceritakan tentang teman-temannya pada Lia.

Kalau sampai ibu menitipkan Lia pada Ayah, itu kan artinya Ayah adalah orang penting dalam hidup Ibu, dan seharusnya, ibu menceritakan hal itu pada Lia. Tapi kenyat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status