Share

Chapter 24

Arumi dan Lia kini tengah duduk di Taman depan ruang rawat Mawar. Tepat di bangku tempat Lia dan Ibunya terakhir bercakap-cakap dan berpelukan.

"Bunda ingin ngobrol apa sama Lia?" tanya Lia mengawali percakapannya.

Arumi memandang Lia disisinya. Wajah Lia memang mengingatkannya pada Almarhumah Rani. Namun ketulusan yang terpancar darinya perlahan menghilangkan rasa sakit dan lukanya berganti dengan kebahagiaan.

"Bunda ingin minta maaf sama Lia, atas sikap Bunda beberapa hari lalu saat Lia baru menginjakkan kaki di kediaman keluarga Mahendra." sesal Arumi pada Lia.

"Gak apa-apa kok, Bunda. Lia bisa paham. Pasti bunda merasa syok dan kaget lihat anak Bunda pulang-pulang udah bawa istri. Hehe" jawab Lia santai.

Arumi tersenyum.

"Iya, Bunda minta maaf, ya. Saat itu Bunda reflek saja bersikap sesuai kondisi hati Bunda."

"It's okey, Bun. Lia mengerti."

"Selain minta maaf, Bunda juga ingin tahu bagaimana kehidupan kalian saat ini. Bukan Bunda ingin ikut campur. Tapi Bunda hanya memastikan an
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status