Share

Bab 87

"Pram, tolong jangan ngajak Papa ribut, hanya dua malam aja kami di sini, kebetulan Papa lagi renovasi dikit di bagian kamar," ucap papa mertuaku. "Pram, dewasa dikit lah, rumah di sini kan hanya sementara, Papa dan Mama sambungmu ini akan tinggal di Kalimantan, kalau tidak, siapa yang urus usaha Papa di sana?" tambahnya berusaha membujuk.

Mau heran, tapi itulah yang kudengar barusan. Seharusnya memang mertuaku tidak serta-merta mengajak mereka ke sini. Apalagi kondisinya aku dan Mas Pram ini pengantin baru. Namun, di sini aku hanya menantu.

Aku terdiam beberapa saat, begitu juga dengan Mas Pram. Dia masih belum bisa berikan jawaban pada papanya.

"Pram, kok diam?" tanya sang papa.

"Pa, tolong hargai keputusanku, ajak istri dan anak Papa bermalam di hotel aja ya," ucap Mas Pram.

Wanita yang kini menjadi pendamping papa mertuaku seutuhnya pun merangkul bahunya. "Pa, kita ke hotel aja ya, benar yang dikatakan oleh Pram, kan tadi aku juga udah saranin gitu," ungkapnya.

"Nggak bisa, tujua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status