Share

Bab 92

"Jadi kami akan memeriksa semuanya, hingga tiap aktivitas, bahkan perjalanan kalian akan kami iringi," ucap Rudi. Rasanya canggung sekali memanggil pria yang sama persis namanya dengan bapakku.

"Oh kami pikir akan menggantikan seseorang," timpal Mas Pram.

"Oh nggak begitu, kalau kita melakukan seperti yang Pram utarakan, itu akan mencelakakan orang lain, jadi lebih mawas atau istilahnya waspada aja, saya akan bawa tim. Pokoknya kalian tenang aja," ungkapnya lagi.

Sekarang aku tenang. Meskipun kami semua tidak boleh berprasangka buruk terhadap Chika, tapi aku dan Mas Pram sepakat untuk lebih waspada saja.

Akhirnya kami menyudahi pertemuan. Aku dan Mas Pram berencana untuk membeli sesuatu untuk Jingga. Ya, anakku harus bahagia, dia tidak boleh merasa kasih sayangku padanya berkurang setelah memiliki Mas Pram.

Kami berangkat ke sebuah swalayan kecil tapi lengkap mainan di sana. Semua ada, bahkan perlengkapan bayi sekalipun tersedia di tiptop, sebuah swalayan di Jakarta Timur yang sering
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status