Share

Bab 96

"Mas, kita dalam bahaya ya?" tanyaku penasaran.

Jingga pun mendengar, dia langsung memelukku, bahkan minta pangku.

"Nggak kok, udah kalian tenang ya," jawab Mas Pram sambil memantau mobil di belakang polisi, juga di samping kami.

Mata Mas Pram tampak memantau sambil terus menerus menenangkan kami. Hingga akhirnya setelah cukup jauh, suamiku baru tenang dengan helaan napas yang terdengar panjang.

"Alhamdulillah," ucapnya mensyukuri. Dia bicara sambil memegang dadanya.

Aku yang tengah memangku Jingga pun langsung menciumi keningnya.

"Tidur yuk, Nak!" Aku memerintahkan anak tiriku itu untuk memejamkan matanya.

Jingga pun menuruti perintahku. Dia anak baik meskipun sempat ada kesalahpahaman.

***

Jalan tol di luar hari libur nasional sangat lancar. Sehingga kami tiba di Jogjakarta sebelum waktu Maghrib tiba. Padahal prediksi Mas Pram tadi kami akan singgah ke satu masjid di jam salat Maghrib. Namun, dikarenakan lihainya sopir dan lancarnya perjalanan, kami tiba sebelum waktu estimasi.

Jin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status