Share

Bab 104

Ibu aku suruh masuk duluan, aku putar badan untuk keluar dan bicara fokus pada polisi.

"Halo, Pak, iya ada apa?" tanyaku padanya saat sudah sangat yakin itu Pak Rudi.

"Bu, kami sudah menemukan siapa yang telah meletakkan penyadap suara di kantin itu, tapi dia masih tutup mulut siapa yang telah membayarnya," ungkap Pak Rudi.

"Oh jadi mereka dibayar oleh seseorang?" tanyaku penasaran.

"Iya, Bu, mereka masih bungkam, mau nyecar tapi mereka wanita, tidak bisa dengan kekerasan atau lainnya, kita tunggu ya Bu," jawab Pak Rudi.

"Apa orang yang nyadap suara dengan yang menukar nasi sama, Pak?" tanyaku lagi.

"Beda, Bu. Kami juga tengah menyelidiki nenek tersebut. Tadi ke rumahnya, menurut warga setempat dia belum pulang bekerja, sayangnya tetangganya tidak tahu lokasi kerjanya, jadi team masih nunggu," jawabnya lagi.

Setelah itu panggilan telepon pun terputus ketika polisi sudah memaparkan semuanya. Aku langsung menutup telepon dan menuju tempat tidur di mana ada Jingga yang tengah berbaring.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status