Share

Bab 106

Aku segera menghampiri dokter yang menangani Mas Pram. Padahal mereka masih berada di ujung pintu. Namun, rasa tak sabaran menyelimuti diri ini.

"Gimana, Dok?" tanyaku dengan penuh antusias. Chika juga menyusulku dan berdiri tepat di sebelahku.

"Alhamdulillah, pasien sudah melewati masa kritisnya, kalian boleh menemuinya," ucap dokter membuatku spontan menoleh ke arah Chika. Yang aku heran, responnya tidak seperti yang aku harapkan, dia begitu datar dan seperti orang tidak menyukai.

"Sungguhan, Dok?" Aku meyakinkan.

"Iya, suami Ibu selamat dari racun yang mematikan itu, lalu gimana polisi sudah menemukan pelaku belum?" tanya dokter.

"Lagi dicari, Pak, insyaallah hukum akan ditegakkan," jawabku sambil melirik ke arah Chika. Dia tampak membuang mukanya ke lain arah. Chika semakin mencurigakan saja.

"Oke, kalau gitu saya permisi, satu jam lagi pasien bisa dipindahkan ke ruangan rawat inap," tutur dokter sambil menepuk bahuku.

Kemudian, setelah dokter pergi, aku pun menemui Mas Pram di da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Siti_Rohmah21
Iya juga si Kak. Tapi Inggit laper Kak belum makan ...
goodnovel comment avatar
Pepi Arastya
Klu Inggit curiga dgn Chika, harusnya si suami ditungguin terus bukan ditinggal ke kantin. Aneh ya? ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status