Share

Bab 95

"Hm, ngapain Papa ke sini? Pasti sama Chika dan istrinya," bisik Mas Pram tidak suka.

Aku hanya menoleh, kemudian menghampiri papa mertuaku yang sudah memarkirkan mobilnya.

Dia turun bersama anaknya, Chika. Aku pun mengulurkan tangan ke arahnya. Lalu mencium tangan papa.

"Kalian mau berangkat ya? Papa ke rumah mau memastikan kalau kalian menggunakan hadiah yang diberikan oleh putriku," tutur papa.

Chika menyunggingkan senyuman. Dia melirik ke arah Mas Pram dengan wajah yang tidak biasa. "Itu ada polisi juga, dikawal?" tanya Chika.

"Ya, benar, kamu keberatan?" Mas Pram seakan-akan menantang adik tirinya itu.

Chika diam, dia menatap sang papa. Sementara aku hanya meneliti sikap dan perilaku Chika saja, memang sangat mencurigakan dari gelagatnya.

"Eyang, aku pergi dulu ya, mau liburan," celetuk Jingga mencairkan suasana yang tadi sempat sedikit beku.

"Jingga jangan nakal ya, selamat senang-senang," pesan papa.

Chika terus menerus menyoroti kami. Sampai akhirnya kami naik kendaraan soro
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status