Share

Bab 90

"Sesuai keinginan kamu, dia beri tiket ke Jogjakarta," ucap Mas Pram.

Aku tersenyum mengembang. Akhirnya keinginan untuk ke kota Jogjakarta tersampaikan. Meskipun sebenarnya orang yang bulan madu jarang pilih tujuan ke sana, tapi aku lebih suka ke kota tersebut.

Ibu mendengar kami bicara. Kemudian, mendekatiku dan Mas Pram. Pelukan hangat menyentuh bahu kamu berdua seraya merangkul.

"Kalau menurut Ibu, nggak ada salahnya terima pemberian Chika, tapi__" Ibu menggantungkan ucapannya.

Aku dan Mas Pram saling menatap. Dua alis kami kompak saling bertautan.

"Tapi?" Aku mengangkat alis seolah-olah penasaran dengan apa yang ingin ibu sampaikan.

"Tapi kalian harus hati-hati dan waspada pada pemberiannya," jawab ibu.

Aku masih belum bisa mencerna ucapan ibu. Namun, sosok wanita yang telah melahirkanku itu mengajak kami berdua duduk di ruang keluarga. Dia ingin bicara pada kami berdua.

Ibu duduk di sofa lebih dulu, Mas Pram menyusul duduk di sebelah kanannya. Sementara aku kini disuruh duduk di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status