Share

Bab 86

"Hm ... itu, Ma, hm ...." Terlihat sekali bahwa Jingga tengah berada dalam pengaruh orang lain. Dia gugup mengatakan siapa orangnya, aku pun tidak mungkin bisa memaksa.

"Hm, kamu lagi bohong ya sama Papa dan Mama?" Mas Pram mengejeknya sambil mensejajarkan dengan cara duduk setengah jongkok. Lalu kedua bahu Jingga dipegang oleh Mas Pram. Mereka kini saling beradu pandang. Namun, hal yang sangat menyentuh terjadi. Tiba-tiba Jingga memeluk papanya. Tangannya yang mungil melingkar di leher sang papa.

"Pa, tetap sayang Jingga ya, jangan tinggalin Jingga," ucapnya membuat Mas Pram yang menghadap ke arahku pun menatapku dengan sempurna.

"Ini ada apa? Dari tadi ngomongnya jangan tinggalkan aku terus, tadi ngomong sama Mama juga gitu, takut ditinggal, padahal Papa tidak pernah bicara seperti itu," tutur Mas Pram.

Aku tersenyum dan memberikan satu jempol untuknya.

"Pa, Tante Chika yang bilang," terang Jingga.

Sudah kuduga ada provokator di balik ini semua. Ternyata Jingga jujur bahwa Chika ya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status