Share

Bab 83

Mas Pram memakai baju dan celana, karena khawatir Jingga yang mengetuk pintu. Namun, betapa terkejutnya dia ketika buka pintu tidak ada siapa-siapa.

"Nggak ada orang? Kenapa tadi terdengar ada yang ketuk?" Mas Pram mengeluh di balik pintu.

"Coba teriakin Bibi," suruhku.

Dia pun keluar, dan menanyakan hal ini pada Bibi. Lalu Mas Pram kembali lagi dengan wajah aneh.

"Nggak ada orang, satpam bilang Bibi dan Jingga lagi ke taman," ucap Mas Pram. "Tapi satpam bilang Bibi pergi dengan seorang wanita, siapa ya? Dia nggak kenal," tambah Mas Pram.

Aku menggeser tubuh seperti orang ketakutan. Lalu mendekat dengan Mas Pram.

"Jangan nakutin aku, Mas," celetukku. Dagu ini berada di bahunya seakan-akan tengah bersembunyi. "Padahal satpam bilang dengan seorang wanita ya, tapi aku malah jadi takut," lanjutku.

"Apa dia saudaranya Bibi?" tanyaku lagi. Rasa penasaran membuatku benar-benar banyak tanya.

"Hm, mungkin perasaan kita aja," jawab Mas Pram. "Lanjut dulu yuk, nanti aku cek cctv setelah melanjut
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status