Share

Bab 84

"Sudahlah, untuk sementara kita nggak usah pikirkan itu dulu, lagian barang di rumah nggak ada yang hilang, kan?" Aku mencoba menenangkan Mas Pram.

"Iya juga sih, kamu benar," timpalnya. Kemudian dia menutup laptop dan merangkulku untuk keluar dari ruangan kerja.

Terdengar suara ramai dari teras rumah. Jingga kalau lagi becanda dengan bibi sangat kedengaran celotehannya. Dia benar-benar anak periang, memang menggemaskan.

"Kita samperin ke teras, sepertinya Jingga pulang," ajak Mas Pram.

Belum sempat kami membuka pintu, tiba-tiba bibi yang tengah menggendong Jingga pun masuk. Tidak ada Chika yang katanya tadi bersama mereka di taman. Aku sudah lihat ke depan teras pun tidak ada orang.

"Ke mana Chika, Bi?" tanyaku padanya.

"Nggak ada, tadi dia langsung pulang," jawab bibi.

"Kenapa nggak mampir dulu?" tanya bibi.

Tiba-tiba Jingga turun dari gendongan bibi, dia lari dan aku lihat masuk ke dalam kamar. Hal aneh terjadi, biasanya Jingga selalu menyapaku, tapi tidak untuk sore ini, sejak mas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status