Share

Bab 78

"Mama nggak apa-apa aku perlakukan Mama layaknya pembantu?" tanyaku padanya sambil mengedarkan pandangan ke arah cctv. "Itu cctv, di sana juga ada, semua dipantau oleh Safitri, Ma," tambah Inggit.

"Nggak apa-apa, Nggit, Mama udah ikhlas, mungkin ini caranya mengembalikan kepercayaan Safitri terhadap Dimas, dia juga tidak mengeluhkan soal ini," jawab Mama Dewi.

Aku tersenyum sambil menyorot ke arah ibu yang tengah berdiri di ujung dapur, ibuku mengedipkan mata seolah-olah memberikan satu isyarat.

"Ini bukan karma, tapi hanya satu timbal balik perbuatan," susul ibuku yang kini ikut nimbrung. "Dimas di mana? Ibu boleh ya nyuruh dia melakukan aktivitas seorang istri," tambah ibu lagi.

Aku sedikit menautkan kedua alis. Entah kenapa malah ibu menginginkan Mas Dimas yang menggantikan tugas itu, bukan ke Mama Dewi.

"Saya aja, Bu. Jangan Dimas," jawab Mama Dewi.

"Sudah kuduga, seorang Ibu pasti akan melakukan hal itu, sama seperti saya dulu, ingin sekali menggantikan posisi Inggit jika itu bis
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status