Share

Bab 81

"Itu putriku. Namanya Chika Aulia, dan itu___" Papa mertuaku menggantungkan ucapannya karena Mas Pram yang melarang untuk bicara.

"Kita mulai lagi, Pak," suruh Mas Pram.

Kemudian, penghulu pun memulai ijab qobul.

Proses pernikahan berlangsung khidmat. Mas Pram melafalkan ijab qabul dengan lancar. Hingga akhirnya semua bersorak dan menyatakan pernikahan kami sah.

Mas Pram menandatangani buku kecil. Begitu juga denganku. Kemudian kami sungkeman pada orang tua masing-masing. Saat ini Mas Pram hanya tersisa sang papa. Sementara aku hanya tersisa seorang ibu. Namun tiba-tiba saja Pak Satria meminta Mas Pram untuk sungkeman juga pada wanita yang kini duduk di sebelahnya.

Aku lihat Mas Pram tidak langsung mengindahkan ucapan papanya. Justru dia mematung seketika.

"Kami turut berbahagia atas pernikahan kalian," ucap wanita itu tersenyum simpul.

"Pram," suruh laki-laki yang kini sudah resmi menjadi mertuaku. "Inggit, kamu mulai duluan ya," tambahnya.

Aku pun tidak bisa menolak perintah papa m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status