Share

Bab 30

[Nggak usah merasa tersakiti, Mas. Itu karma buat kamu, telan aja.]

Aku balas pesan darinya dengan berani, sebab sesekali ia harus diberi pelajaran, aku memang sering ditindas, tapi untuk sekarang, aku tidak mau lagi diinjak-injak olehnya. Kata-kata kasar yang sering dilontarkan untukku dan keluarga akan berbalik padanya. Aku yakin itu.

[Sialan, wanita miskin tetaplah miskin, jangan berharap jadi orang kaya mendadak, itu mustahil.]

Kata-katanya selalu menyakitkan hati, meskipun hanya dengan bentuk pesan, tapi tetap saja menorehkan luka yang terdalam.

Aku menghela napas sebagai bentuk menahan diri dari emosi. Sebab, Jingga menatapku keheranan.

"Tante, aku ngomong dicuekin," protes Jingga. Aku tidak mengerti apa yang ia bicarakan saat aku berbalas pesan dengan Mas Dimas.

"Maaf, Sayang. Tadi kamu ngomong apa?" tanyaku penasaran.

"Tante, aku mau tidur, biasanya dielus-elus keningku," pinta Jingga.

Aku pun melakukan permintaan anak dari Pak Pram itu. Sejenak aku melupakan apa yang Mas Dim
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status