Share

Bab 34

"Ikut saya aja!" Pak Pram langsung menarik pergelangan tanganku.

Aku pun mengekor di belakangnya. Kami masuk di dalam satu mobil. Pak Pram ada di depan bersama sopir, aku duduk di belakang.

Sepanjang jalan, aku lihat matanya mencuri pandang dari kaca spion. Sesekali ia melemparkan pandangan ke arah ponselnya.

"Pak, kondisi Jingga sampai saat ini gimana? Sejujurnya saya sangat mencemaskannya," ucapku sambil mengusap telapak tangan yang beradu menjadi satu.

"Belum ada kabar, aku lagi mantengin handphone," jawab Pak Pram.

Tiba-tiba ponselku yang berdering. Ada panggilan masuk dari ibu. Aku pun segera mengangkat teleponnya.

"Halo, Bu. Ada apa?" tanyaku padanya.

"Ibu bikin sup ayam nih, kamu ambil di jam makan siang ya, titip buat Jingga," tutur ibu.

"Bu, Jingga kondisinya lagi ngedrop, kayaknya untuk asupan makanan belum tentu bisa diterima tubuhnya," jawabku.

"Ya Allah, Ibu doakan dari sini ya, kasihan Jingga masih kecil dah sering masuk ke rumah sakit," imbuh ibu.

"Iya, aku juga ikut se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status