Share

Bab 31

"Aku mandi duluan," ucap Pak Pram. Kemudian dia melangkah ke arah kamar mandi. Aku terpaku sambil mengulurkan tangan.

Belum ada obrolan apa-apa ketika tadi Pak Pram memotong pembicaraanku dengan beranjak ke kamar mandi.

"Saya ke depan dulu, mau telepon rekan," ucap Pak Satria sambil pamit pada istrinya.

Kemudian, aku yang masih ketakutan melihat sorotan mata ibu besar pun menunduk.

"Panggil saya, Mama ya, ingat, Mama, jangan ada embel-embel apapun," celetuk wanita yang berparas cantik, aku menoleh ke arahnya secara spontan, tubuhnya yang jenjang membuatku agak sedikit mendongak, iya, ibunya Pak Pram sangat tinggi sekali.

Namun, ada yang masih aku cerna dari ucapannya barusan. Mama dia bilang? Aku disuruh panggil dengan sebutan mama? Apa ini tidak salah dengar? Aku dianggap anak?

"Mama? Itu artinya aku diangkat sebagai anak?" tanyaku penasaran.

"Nggak usah pura-pura tidak tahu, Pram sudah bicara dengan kamu, kan?"

Aku bergeming, seketika pikiran ini langsung mengingat obrolan tadi mal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status