Sayap Felysia

Sayap Felysia

By:  Muhammad Fikriy Almas  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
38 ratings
104Chapters
15.2Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Felysia Aurora, atau biasa dipanggil Fely. Seorang perempuan yang bisa dibilang genius dalam semua hal, kecuali fisika. Pada saat kenaikan kelas VII, ia kehilangan sahabat laki-lakinya. Entah apa alasan sahabatnya itu meninggalkannya, yang pasti semenjak kepergiannya, Fely sangat terpukul. Semuanya berubah saat ia sudah menjadi murid di SMA Nusa Bangsa, ia jatuh cinta lagi dengan pria bernama Brian Cahya Erlangga. Semuanya berjalan dengan lancar, ia berpacaran dengan laki-laki itu, dan melupakan segala kenangan masa lalunya. Tetapi, saat kelas XI, ia harus berurusan dengan murid pindahan yang secara tiba-tiba ditunjuk oleh kepala sekolah untuk menjadi guru les fisikanya. Tak hanya sampai di situ, saat ia pulang ke rumah, tiba-tiba Reno mengatakan padanya, kalau dirinya mempunyai pengawal pribadi. Setiap Fely menanyakan tentang identitas pengawalnya kepada Reno, pasti Reno menjawab. "Dia adalah sayap kamu." Karena Fely penasaran, ia dan Reno pun membuat sebuah kesepakatan, kalau Fely mendapatkan nilai fisika di atas rata-rata, dan ia datang ke acara pertemuan orang tua sebagai wali Nindy, Reno akan memberikan segala informasi tentang identitas pengawal pribadinya. Saat semuanya sudah mulai jelas. Ia sudah bisa menebak satu orang. Tiba-tiba ada sebuah fakta yang harus membuatnya merelakan laki-laki yang selama ini menjadi alasannya tuk tersenyum. Dan, perlahan, ia mulai mengingat tentang laki-laki yang pernah mengisi hidupnya pada saat SMP. "Felysia atau Laura. Gua nggak bisa milih salah satu."~Brian Cahya E. "Apa ketulusan itu beneran ada?"~Laura Clara Adelista. "Gua nggak nyangka kalau selama ini lo yang jadi sayap gua."~Felysia Aurora. "Jangan pernah bikin kekasih gua sedih. Sekali saja lo bikin dia sedih, gua jamin lo nggak bakal ada di dunia ini lagi."~Ardiansyah. "Sampai kapanpun, aku akan membantumu. Karena, aku adalah sayapmu."~Elvano.

View More

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Bianca Syalara
bagus ceritanya
2022-06-02 11:21:40
1
user avatar
Rara Aprilia
keren sekali
2021-10-05 12:39:33
2
user avatar
Krucilfer Aurora
bagusssssss
2021-09-04 11:51:56
3
user avatar
Viola Aurora
baguss ceritanya
2021-07-16 12:24:53
2
user avatar
Mizuki Nana7582
Tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata
2021-05-23 07:55:43
1
user avatar
Mizuki Nana7582
Tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata
2021-05-23 07:55:43
1
user avatar
Mizuki Nana7582
Tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata
2021-05-23 07:55:43
1
user avatar
Mizuki Nana7582
Tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata
2021-05-23 07:55:43
1
user avatar
Mizuki Nana7582
Tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata
2021-05-23 07:55:43
2
user avatar
Mizuki Nana7582
Tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata
2021-05-23 07:55:43
1
user avatar
Mizuki Nana7582
Tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata
2021-05-23 07:55:12
1
user avatar
Pluto Pen
Baguss, ceritanya menarik
2021-05-23 07:50:25
1
user avatar
Pluto Pen
Baguss, ceritanya menarik
2021-05-23 07:50:25
0
user avatar
Pluto Pen
Baguss, ceritanya menarik
2021-05-23 07:50:25
1
user avatar
Pluto Pen
Baguss, ceritanya menarik
2021-05-23 07:50:25
1
  • 1
  • 2
  • 3
104 Chapters

Prolog

Deburan ombak membasahi kaki seorang laki-laki dan seorang perempuan yang sedang berlarian di pinggir pantai. Sinar matahari yang mulai redup, menjadi saksi kebahagiaan mereka. Dua murid SMP yang masih belum mengenal apa itu arti cinta. Tetapi, sudah saling berjanji untuk selalu bersama. Mereka adalah Elvano dan Felysia. Langkah mereka berhenti, saat matahari sudah terbenam seutuhnya. Mata mereka mulai memandang ke arah pantai. Menikmati, hembusan angin malam. Dan, tersenyum bahagia. "Kita pisah di sini, ya," ucap Elvano. "Iya, besok kita main ke sini lagi, ya," ucap Felysia dengan antusias. "Bukan itu maksudku." "Terus apa dong?" Elvano mulai mengumpulkan keberaniannya. Jantungnya mulai berdetak kencang. Semua kata-kata yang tadi sudah ia siapkan, secara tiba-tiba hilang dari ingatannya. Sehingga, ia harus memikirkan ulang, kalimat apa yang bisa ia ucapkan, tanpa membuat Felysia bersedih. "Sayonara," ucap Elvano. 
Read more

Murid Baru

Suasana hening mendominasi di kelas XI MIPA-1, semua siswa di kelas itu memperhatikan Denis yang sedang mengajar mata pelajaran matematika. Guru laki-laki yang terkenal dengan kecuekannya terhadap siswa itu, masih sibuk menulis beberapa rumus di papan tulis. Mata para siswa memang menatap papan tulis. Tetapi, pikiran mereka sedang memikirkan urusan mereka masing-masing. Felysia menghembuskan nafas panjang. Tempat duduknya berada di paling belakang dan dekat dengan jendela. Jadi, ia bisa melihat ke arah luar kelas. Ia memandang beberapa murid yang sedang olah raga di halaman. Ia mulai merasakan rasa bosan. Dan, ia tidak suka menikmati rasa itu.Pandangannya beralih ke arah Brian. Lelaki itu adalah kekasihnya. Ia dan Brian sudah pacaran sejak kelas X. Brian lah, alasan Felysia bisa melupakan sosok laki-laki yang pernah menjadi alasan buat tertawa semasa SMP. Bahkan, ia sudah tidak ingat, siapa nama asli sosok lelaki yang telah mengisi kisah hidupnya saat masih SMP.
Read more

Sayap

Felysia berjalan santai memasuki daerah pekarangan rumahnya. Rumah berwarna biru bercampur hijau itu, ia tinggali bersama ayah dan adiknya. Rumah yang bisa dibilang cukup megah, dengan sebuah taman yang cukup luas, dan sebuah kolam renang di samping rumah.  Perlahan, ia membuka pintu rumahnya. Kakinya mulai melangkah masuk ke dalam ruang tamu. Dan di sofa, ia melihat lelaki paruh baya, berumur 58 tahun. Lelaki itu adalah Reno, ayahnya terkenal sebagai mantan angkatan laut. Dengan tampangnya yang sangar, dan nada suara yang sedikit tinggi, selalu bisa membuat semua teman laki-laki Felysia lari saat berniat untuk main ke rumah perempuan tersebut.  "Oh, kamu udah pulang. Gimana sekolahmu?" tanya Reno. "Biasa aja. Nggak ada yang spesial dan nggak ada yang jelek," jawab Felysia sambil duduk di samping Reno. "Masih belum bisa pelajaran fisika?" tanya Reno. Fisika adalah mata pelajaran yang paling dibenci oleh Felysia. Tetapi, untung saja p
Read more

Idola

Bel istirahat sudah berbunyi dari lima menit yang lalu. Brian dan Felysia langsung memutuskan untuk pergi ke kantin. Dengan langkah kecil, mereka berdua berjalan menuju pintu kelas. Sebelum benar-benar keluar dari kelas, Brian sempat menatap Ardiansyah yang sedang mencatat sebuah materi fisika.Ia masih bingung dengan kejadian kemarin, sebenarnya siapa laki-laki itu? Kenapa laki-laki itu sangat peka dengan perasaan seseorang? Dan, kenapa laki-laki itu selalu tampil dengan mata sayu?Ia menghilangkan semua pemikirannya, saat sudah berada di luar kelas. Ia menggenggam erat tangan kiri Felysia, lalu tersenyum kecil. Seakan menunjukkan kalau dirinya sedang bahagia.Tak begitu lama, akhirnya mereka sampai di kantin. Mereka melihat banyak murid yang sudah mengantri memesan makanan. Bahkan, Brian tidak yakin, kalau dirinya bisa memesan makanan sebelum bel masuk berbunyi. "Gimana?" tanya Felysia."Istirahat kedua aja," jawab Brian.Brian dan Felysia
Read more

Hubungan Palsu

Laura menghentikan langkahnya, saat laki-laki yang berada di depannya berhenti. Sekarang, mereka berdua sedang berada di taman sekolah. Matanya memandang wajah laki-laki itu. Wajah yang tidak membuat orang bosan, saat menatapnya. Semuanya sempurna. Kecuali, mata yang selalu terlihat sayu. Mengenai kejadian tadi, ia sendiri tidak menyangka, kalau lelaki itu membantunya berbohong."Siapa nama lo?" tanya Laura.Laura mendengus kesal. Karena, ia tak kunjung mendapatkan sebuah jawaban. Laki-laki yang di hadapannya sekarang, hanya diam sambil menatap ke arah langit."Hei, siapa nama lo?" tanya Laura."Terserah lo mau manggil gua apa. Yang penting, jangan nama asli gua," jawab laki-laki itu.Laura yang kesal, langsung menarik tubuh laki-laki itu. Sekarang, laki-laki itu sudah menghadap ke arahnya. Jadi, ia bisa melihat name tag laki-laki itu."Ardiansyah," gumam Laura.Nama yang tidak buruk. Tetapi, kenapa laki-laki itu tidak ingin dipa
Read more

Hubungan Palsu(2)

Bel pulang sekolah berbunyi. Tanda, kalau semua pembelajaran hari ini sudah selesai. Dengan perasaan senang, semua murid pun, langsung menuju ke parkiran. Di parkiran, sudah banyak murid yang sedang mencoba mengeluarkan sepeda motornya dari keramaian yang ada. Terlalu banyak yang mengendarai sepeda motor, sampai-sampai parkiran sekolah penuh.Tiba-tiba, aktivitas mereka terhenti,  saat melihat ada sepasang kekasih memasuki parkiran. Mereka menatap sepasang kekasih itu dengan tatapan tajam. Sepasang kekasih itu adalah Ardiansyah dan Laura. Berita tentang mereka resmi berpacaran sudah menyebar ke seluruh murid yang bersekolah di SMA Nusa Bangsa. Tentu saja, semua murid laki-laki langsung kecewa setelah mendengar itu. Bidadari yang selama ini mereka idam-idamkan,  sudah menjadi milik orang lain. Tetapi, masih banyak beranggapan, kalau itu hanyalah gosip belaka. Karena, tidak mungkin, seorang murid baru, bisa mendapatkan bidadari idaman mereka.&nb
Read more

Guru Les

Semua murid kelas XI MIPA-1 sedang tegang. Karena, hari ini, adalah hari pembagian hasil ulangan harian yang diadakan kemarin. Jam sudah menunjukkan pukul 08.45, yang berarti sebentar lagi Vito akan masuk ke dalam kelas. Vito adalah guru yang mengajar mata pelajaran fisika. Sebuah mata pelajaran yang paling dibenci oleh seluruh murid. Suasana langsung hening saat Vito memasuki kelas dengan membawa setumpuk kertas. Di kertas tersebut, ada sebuah jawab masing-masing murid, dan tentu saja, ada nilai mereka. "Selamat pagi," ucap Vito sambil menaruh setumpuk kertas yang tadi ia bawa ke atas meja."Pagi, Pak," jawab seluruh murid."Karena, kemarin kita habis ulangan harian. Bapak pikir, hari ini lebih baik kalian santai-santai sambil ngambil hasil nilai kalian," ucap Vito.Vito berbeda dari guru lainnya. Cara mengajarnya lebih santai. Tetapi, saat ada salah satu muridnya mendapatkan nilai di bawah rata-rata. Ia pasti akan langsung menghukum murid
Read more

Ardi & Brian

Brian duduk di pinggir lapangan basket. Ia menatap jaring ring yang sejak tadi bergerak karena hembusan angin yang cukup kencang. Rasanya, sudah lama sekali, ia tidak bermain basket. Ia tersenyum, saat melihat jam tangannya. Sekarang sudah jam 15.00, berarti waktunya untuk pulang ke rumah. Ia berdiri lalu berbalik. Ia kaget, saat melihat Ardiansyah berada di hadapannya."Kenapa? Apa lo mau main basket?" tanya Brian."Pengen, tapi nggak boleh sama dokter," jawab Ardiansyah sambil memandang ring basket.Dokter? Apa laki-laki yang ada di hadapannya ini punya penyakit? Tetapi, ia terlihat sangat sehat. Dan, Brian sama sekali, tidak pernah melihat laki-laki itu minum obat. "Antara Felysia dan Laura. Lo pilih yang mana?" tanya Ardiansyah. "Felysia lah. Dia kan pacar gua," jawab Brian."Kalau gitu, nggak ada masalah, kalau gua pacaran sama Laura."Brian langsung terdiam. Benar juga, laki-laki yang berada di hadapannya ini, s
Read more

Kesepakatan

Felysia sedang menikmati sebuah cemilan di ruang tamu. Hari ini adalah hari minggu. Jadi, ia tidak perlu belajar, maupun pergi ke sekolah. Setiap hari minggu, pasti ia habiskan untuk memakan cemilan, menonton TV, tidur, dan membaca novel. Selalu saja begitu. Kencan dengan Brian? Tentu saja tidak. Reno selalu melarang Felysia untuk keluar rumah saat hari minggu tiba. Mata perempuan itu fokus menatap TV. Ia sedang melihat film kesayangan. Pandangannya beralih menatap jam dinding. Dan, ternyata jarum jam sudah menunjukkan pukul 09.00. Yang berarti, film kesayangannya sebentar lagi akan berakhir. Dan, ia akan kembali merasa bosan.Pandangannya beralih lagi, menatap seorang pria paruh baya yang sedang membaca koran. Siapa lagi kalau bukan Reno. Sang Ayah yang terlalu mengekangnya. "Ayah pernah bilang, kalau aku punya bodyguard pribadi. Tapi, aku belum pernah ngelihat dia," ucap Felysia."Belum saatnya kamu tau identitas dia," ucap Reno.Felysia m
Read more

Ardi & Laura

Ardiansyah sudah masuk ke dalam area parkiran SMA Nusa Bangsa. Ia mencari area yang kosong, untuk memarkirkan sepedanya. Matanya menatap sebuah area kosong di paling ujung. Dengan cepat, ia mengayuh pedal sepedanya. Matanya langsung melotot kaget, saat melihat ada perempuan yang tiba-tiba berdiri di jalan yang akan ia lewati. Dengan cekatan, ia langsung menarik rem sepedanya, lalu kakinya dengan cepat menginjak lantai, supaya badannya tidak terjatuh. Ia menghembuskan nafas panjang. Ia bersyukur karena tidak menabrak perempuan itu."Mata lo buta!" bentak Ardiansyah sambil turun dari sepedanya."Ya elah, kalem aja kali. Nggak kena juga, 'kan," ucap perempuan itu.Ardiansyah menatap perempuan itu malas. Perempuan yang sangat ingin ia bentak. Tetapi, ia ingat, kalau perempuan itu adalah pacar Brian. Jadi, ia urungkan niatnya itu. Ia tidak mau, karena ia membentak gadis itu, pertemanannya dengan Brian jadi rusak."Apa mau lo?" tanya Ardiansyah.&nb
Read more
DMCA.com Protection Status