Sangkar Emas Sang Putri Tawanan

Sangkar Emas Sang Putri Tawanan

Oleh:  Nosaetre  Baru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
7Bab
37Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Sebagai putri terpilih Suku Mhthyr, Kaiâ ditakdirkan untuk hidup penuh kehormatan. Namun, penculik dari tanah asing menghancurkan segalanya dan Kaiâ dimasukan ke dalam sangkar emas milik Hunter Riviéra, pria yang merenggut kebebasannya. Hal itu membuat Kaiâ sangat membenci Hunter. Mungkinkah menemukan cinta di pelukan musuh atau akankah perlawanan Kaiâ menghancurkan mereka berdua? Bahkan jika itu berarti menantang pria yang memegang kendali hidup dan matinya.

Lihat lebih banyak
Sangkar Emas Sang Putri Tawanan Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
7 Bab

Chapter 01: Suku Mhthyr

Gadis muda itu bergerak segesit mungkin tanpa suara di antara pepohonan. Dengan sebelah tangan membekap mulut, dia menahan napas, sementara mata secerah safir kuning mengawasi sekeliling. Dia memastikan tempat persembunyiannya aman dan posisinya tidak diketahui oleh siapa pun. Setelah memastikan dengan teliti selama beberapa detik, gadis itu bersembunyi di antara semak berduri yang terlindung oleh pohon besar yang kokoh dan megah seperti pagar raksasa. Pohon tersebut memberikan perlindungan alami dari mata sang pencari, sehingga gadis itu merasa aman dan terlindung. Kaia mengintip dengan hati-hati, menguping percakapan di seberang jalan dengan telinganya yang sangat peka. Suasana di sekitar menjadi sangat tenang, hanya dihuni oleh suara-suara alam, pertemuan rahasia, dan desahan kabut. Di sana, ada sebuah pertemuan rahasia kecil yang disebut hazásit, sebuah ritual tahunan Suku Mhthyr. Kaia melihat Tetua Rosalie bersama dua saudari sesukunya yang mengikuti hazásit. Dikelilingi wan
Baca selengkapnya

Chapter 02: Mimpi

Persis tiga jam sebelum Suku Mhthyr berubah menjadi lautan darah, Kaiâ menyelinap keluar dari rumah. Malam pemberkahan sudah dekat, tapi dia tidak ingin terjebak dalam persiapan yang terasa membosankan. Diam-diam, dia menyelinap keluar dari jendela kamar. Rumah sukunya terbuat dari perpaduan tanah liat dan batang kayu, diapit oleh pohon besar kauri raksasa setinggi 50 meter yang berfungsi sebagai pagar alami antar bangunan rumah warga suku. Bentuknya yang besar menyerupai sebuah menara tinggi mampu untuk menyembunyikan tubuh kecilnya dari mata sang pengawas. Niatnya hanya keluar sebentar, mencari ketenangan sebelum melewati malam pemberkahan. Paling-paling hanya tiga puluh menit, lalu kembali sebelum ada yang menyadarinya. Kemungkinan kecil Serèia tahu karena ibunya itu sedang mengikuti pertemuan dengan para tetua di rumah utama, kecuali seseorang mengadukannya kepada ibunya. Maka dari itu, tidak ada yang boleh melihatnya saat keluar rumah. Titik! “Kaia?” Ah, sial. Baru saja dia me
Baca selengkapnya

Chapter 03: Malam Tragedi

Di tengah porak porandai kobaran api, segelintir manusia saling berlarian menyelamatkan diri. Ada pun sedikit orang yang nekat menerjang ke depan, mencoba menghalau lidah api yang menjalar ke atap rumah dengan ganas. Ada pula yang sudah tergeletak tak bernyawa dengan anggota tubuh terpisah. Beragam jenis raungan saling bersahutan di tengah kekacauan pada malam tragedi. Anak-anak yang tak salah apa-apa meraung ketakutan tatkala di hadapkan malapetaka. Berjuang pun sia-sia belaka sebab mereka sudah hancur semenjak menyaksikan dengan mata kepala kematian tragis sang ibu dan para saudari. Tak ada lagi harapan. Para orang dewasa telah meninggalkan mereka dengan egois berlari sendirian menjauh dari kekacauan. “YÀRA!” Sang pejuang wanita terpukul telak menyaksikan kematian saudarinya. Kepala gadis muda itu terkena tembakan api—senjata andalan para pencuri dari tanah asing. Semangat juangnya pupus sudah. Sekujur tubuhnya menegang dan si pencuri memanfaatkan kesempatan itu dengan melontark
Baca selengkapnya

Chapter 04: Who Needs Diana?

Hunter Rivièra turun dari jet pribadinya di tengah suasana kota yang terbungkus oleh warna-warna senja. Langit jingga keemasan membentang luas, memantulkan kilauan di atas hamparan kota yang tak pernah tidur. Bandara itu sibuk, pesawat-pesawat jet pribadi bertengger di landasan seperti serigala yang menunggu mangsanya. Di sana, Hunter tak punya waktu untuk menikmati sejenak angin malam yang menyegarkan. Udara dingin yang menusuk kulitnya mengingatkan pada kenyataan—dia bukan orang yang bisa bersantai begitu saja. Dia menghela napas panjang, memandang langit yang berubah dari jingga ke ungu pekat sebelum memusatkan kembali perhatiannya pada deretan limosin yang menunggu. Bandara ini mungkin salah satu simbol kebesaran dunianya: dunia di mana segala sesuatu bergerak cepat dan setiap momen diukur dalam nilai tukar uang dan kekuasaan. Tanpa buang waktu, dia segera memasuki salah satu mobil mewahnya, ditemani sang pengawal setia, Finley. Waktu sudah berjalan sempit. Pertemuan dengan klien
Baca selengkapnya

Chapter 05: Help Us!

“Kaiâ ...!”Astrìd berteriak sekali lagi, suaranya menggema di tengah hutan yang sunyi. Rasa lelah mulai menguasainya. Dia mengira Kaiâ bersembunyi di balik pohon-pohon kauri raksasa atau di antara semak belukar, tapi setelah memeriksa tempat-tempat itu, dia hanya menemukan kekosongan. Bahkan gua rahasia yang biasa menjadi tempat bermain Kaiâ pun kosong. Hari semakin sore, dan langit di atas kanopi pohon mulai memudar, dari biru cerah menjadi jingga yang pudar. Cahaya matahari yang tersisa menembus dedaunan seperti sinar tipis yang memudar, menandakan malam segera tiba.Astrìd mulai cemas. Hutan ini, meskipun akrab baginya dan penduduk suku Mhthyr, tetap penuh dengan bahaya yang mengintai di kegelapan. Tidak baik bagi seorang anak-anak berkeliaran sendirian di dalam hutan tanpa marcàig dewasa. Ada banyak binatang buas di hutan dan mereka sangat berbahaya. Salah satu anak Suku Mhthyr pernah terluka diserang seekor babi hutan yang besar, meski tidak sampai tewas, ana
Baca selengkapnya

Chapter 06: Too Good To Be True

Luke merasa seolah telah memenangkan lotere hidup ketika seseorang yang begitu berpengaruh dan tak terduga muncul di kediamannya di Monako. Bayu laut yang biasanya menyapu tenang melalui jendela kaca villa megahnya kini terasa lebih hangat, seolah merayakan kedatangan tamu yang luar biasa ini. Luke menyambut hangat kedatangan sang tamu terhormat—Hunter Rivièra. Sang taipan muda yang namanya selalu menghiasi halaman depan majalah-majalah bisnis ternama, kini melangkah ke dalam ruangannya, membawa serta aura misteri dan kekayaan yang hanya dimiliki sedikit oranv di dunia. Ketika pengawal pribadinya dengan nada bergetar menginformasikan bahwa Hunter Rivièra telah tiba, Luke tanpa ragu membatalkan semua janji temunya. Dia lebih mengutamakan bertemu dengan Hunter Rivièra daripada putra seorang presiden yang harusnya dia temui siang ini. Luke enggan menyiakan kesempatan emasnya bertemu pria yang dianggap sebagai dewa finansial oleh majalah Forbes. Terlebih lagi, si Taipan Muda R
Baca selengkapnya

Chapter 07: Whos He Actually?

Kenapa dia hanya diam? Pikiran itu bergema di benak Kaia. Apa ada yang salah dengan permintaanku? Tangan gemetarnya masih terasa dingin setelah meraih pria itu, tapi yang dia dapatkan hanyalah tatapan kosong dan sikap tak acuh yang menembus jauh ke dalam dirinya. Kenapa dia tidak merespon? Apakah dia tak mengerti kata-katanya?Dia tidak tahu bagian mana yang salah dari meminta bantuan orang yang baru ditemuinya. Kaia pikir dia sudah melakukan dengan cara yang benar. Apa mungkin pria ini tidak mengerti bahasanya? Kaia memutar ulang kata-katanya dalam benaknya, mencari kesalahan. Dia berbicara dalam bahasa yang diajarkan Astrid—bahasa yang digunakan orang-orang dari tanah asing. Astrid pernah berkata bahwa orang-orang dari tanah asing memiliki banyak bahasa yang berbeda-beda. Di antara banyaknya bahasa yang mereka punya, ada satu bahasa yang paling sering mereka pakai untuk berkomunikasi. Itulah bahasa yang dia gunakan tadi. Tapi kenapa pria ini tak menjawab?Tatapan
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status