Share

Bab 2

Rachel dan Sarah yang mabuk pun pulang ke rumah Keluarga Hanjaya.

Sarah menarik Rachel ke lantai atas, lalu membuka pintu kamar sambil berkata, "Rachel, malam ini kamu tidur di sini, ya. Ini ... Kamarku ...."

Rachel didorong masuk ke dalam kamar dengan keadaan yang setengah sadar.

Ruangan itu gelap gulita, Rachel harus meraba-raba tempat tidur dengan mata setengah tertutup. Setelah ketemu, dia langsung menjatuhkan diri ke atas kasur.

Setengah jam kemudian, pintu kamar pun terbuka.

"Ctak!" Darian menekan saklar lampu, lalu berjalan masuk dengan ekspresi acuh tak acuh. Dia melepas jasnya dan langsung melemparkannya ke atas tempat tidur. Dia tidak melihat tubuh mungil Rachel yang meringkuk di atas sana.

Darian melepas dasinya, lalu masuk ke kamar mandi. Beberapa saat kemudian, bunyi gemericik air pun terdengar.

Rachel yang sedang bergelung di atas tempat tidur pun tiba-tiba memutar tubuhnya dan keluar dari balik selimut sambil bergumam, "Mau ke toilet ...."

Rachel berusaha untuk bangkit dari tempat tidur selama beberapa saat, lalu akhirnya turun dari atas kasur sambil mengusap-usap matanya yang masih setengah terpejam. Dia tersandung mencari kamar mandi, lalu langsung membuka pintu.

Hawa panas air memenuhi kamar mandi, sesosok tubuh yang tinggi berdiri di bawah pancuran. Air yang mengaliri tubuh jangkung itu membuat perutnya yang seksi dan berlekuk terlihat dengan jelas.

Rachel membuka pintu begitu saja, dia tidak menyangka ada orang di dalam kamar mandi. Uap yang memenuhi kamar mandi pun langsung lenyap, membuat sesosok tubuh yang telanjang dan tampak kekar itu langsung terlihat.

Meskipun Rachel masih setengah mabuk, tetap saja matanya sontak terbelalak lebar dengan takut.

Dia sontak melangkah mundur, tetapi kakinya terpeleset sehingga tubuhnya tersungkur ke depan. Rachel yang panik pun refleks berpegangan.

Dua jenis suara yang berbeda pun langsung terdengar secara bersamaan.

"Ugh," erang pria itu.

"Aahh!" jerit Rachel yang terjatuh.

Seluruh tubuh Darian sontak menegang, begitu pula dengan wajahnya yang tampan. Bagaimana tidak, ada seorang wanita asing yang mendadak muncul di kamarnya dan bahkan menyerbu wilayah pribadinya!

Darian menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri, lalu menatap Rachel dengan dingin sambil berujar dengan gigi yang bergemeretak, "Keluar!"

Akan tetapi, paha Rachel tergores oleh benda yang jatuh. Wajahnya berkerut kesakitan dan dia mengaduh, "Aduh! Sakit!"

Darian segera mengambil handuk mandi di sampingnya dan melingkarkannya di pinggangnya, lalu menatap Rachel dengan kesan merendahkan sambil berkata dengan dingin, "Berdiri."

Begitu mendengar suara pria yang rendah itu, otak Rachel mendadak berhenti berpikir.

Kenapa bisa ada seorang pria di sini?

Dia pun menengadah menatap Darian.

Tubuh Darian terlihat kekar dan tegap, handuk itu bahkan nyaris tidak bisa menutupi bagian-bagian penting tubuh Darian. Di bagian atas tampaklah perut Darian yang berotot, garis bagian dalam pahanya memanjang ke balik handuk. Tubuh Darian tampak sesempurna tubuh model, membuat hasrat siapa pun yang melihatnya pasti terangsang.

Walaupun tubuh Darian tampak menawan dan sempurna, tetap saja Rachel hanya diam termangu menatap pria asing yang telanjang dan mendadak muncul di hadapannya itu.

"Ka ... ka ... kamu siapa? Kenapa bisa ada di sini?" tanya Rachel dengan suara gemetar.

Wajah pria yang berdiri di hadapannya itu tampak familier, sepertinya Rachel pernah melihatnya entah di mana.

"Ini kamarku. Kalau tidak, kenapa aku ada di sini?" Darian balas menyindir dengan sorot tatapan yang terlihat sinis.

Barulah otak Rachel kembali berputar.

Dia ingat apa yang terjadi sebelumnya dan siapa orang ini!

Rachel menerima pesanan untuk membuat mural di sebuah vila di Kota Bansar. Rachel yang datang dari Kota Darsa pun memutuskan untuk menemui Michael dan memberikan pacarnya itu kejutan, tetapi dia malah memergoki pria itu sedang asyik bermesraan di atas ranjang dengan sahabatnya. Rachel akhirnya minum-minum untuk melupakan patah hatinya, sementara Sarah mengaturkan sebuah pernikahan palsu untuknya.

Rachel teringat akan wajah yang terpampang pada foto buku nikahnya. Jantungnya sontak berdebar kencang.

Pria ... pria ini 'kan ....

"Apa kamu sopir Keluarga Hanjaya, si Darian palsu?" tanya Rachel dengan ragu.

Darian sedikit mengernyit, dia langsung menyadari siapa wanita asing ini.

Ini adalah istri barunya yang Sarah nikahkan untuknya.

Sarah bukan hanya menikahkan Darian dengan wanita asing, tetapi bahkan membawa wanita itu pulang dan memasukkannya ke kamar Darian.

Karena Darian hanya diam, jadi Rachel pikir pria itu mengiyakan pertanyaannya.

Wah, keluarganya Sarah memang kaya raya. Kamar sopirnya saja semewah ini.

Darian pun menunduk menatap kaki Rachel yang terluka, lalu berkata dengan suara pelan, "Lukamu harus diobati."

Rachel pun sontak merasakan rasa sakit pada kakinya. Dia refleks menunduk dan menyadari ada luka yang cukup dalam di pangkal pahanya dan terus mengucurkan darah.

Rachel bergegas bangkit berdiri, tetapi tidak menyangka pahanya sesakit itu. Dia sontak kehilangan keseimbangan dan terhuyung ke samping.

Rachel yang panik pun sontak meraih benda yang berada paling dekat dengannya, dia menarik benda terakhir yang melindungi kepolosan tubuh Darian.

"Hah!"

Wajah Rachel langsung menjadi merah padam, dia bahkan secara tidak sengaja melihat bayangan itu. Rachel buru-buru memalingkan pandangannya, dia tidak tahu harus melihat ke mana.

Ya ampun, rasanya dia ingin tinggal di planet lain saja.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status