Bab 1

Rachel Praja sama sekali tidak menyangka akan melihat sesuatu seperti ini!

Bisa-bisanya tunangannya menyelingkuhinya!

Hawa panas memenuhi ruangan itu dengan sepasang sejoli yang saling bertindihan dalam kenikmatan. Si wanita tidak bisa berhenti mendesah dan mengerang.

"Engh .... Michael, pelan sedikit! Kamu hebat sekali ...."

Wanita itu adalah sahabat Rachel, Jesslyn Praja, sementara pria itu adalah pacar Rachel selama tiga tahun ini, Michael Hanjaya. Bisa-bisanya mereka berdua berselingkuh!

Rachel tersenyum getir menatap dua orang yang asyik sendiri itu. Padahal dia sudah memutuskan untuk menetap selamanya di Kota Bansar dan bahkan berencana untuk menikah dengan Michael, tetapi ternyata pacarnya itu memberikannya kejutan mendadak seperti ini.

Rachel pun membanting pintu hingga terbuka dengan kencang, sontak menyadarkan sepasang sejoli yang sedang dimabuk asmara itu.

"Michael, Jesslyn! Berani-beraninya kalian!"

Michael refleks melepaskan Jesslyn dan menutupi tubuhnya dengan selembar selimut tipis. Dia menatap Rachel yang terlihat marah itu sambil mengernyit. "Kenapa kamu ada di sini?"

Ekspresi Michael itu membuat Rachel hanya bisa tersenyum getir, matanya mulai tampak berkaca-kaca.

Michael bahkan tidak merasa bersalah dan tidak ingin berusaha menjelaskan apa pun kepadanya!

"Rachel, kita putus saja," kata Michael dengan santai seolah-olah dia sedang membuang sampah.

Jesslyn yang mengenakan kemeja Michael pun bergerak mendekat, lalu menggandeng lengan Michael dengan ekspresi seolah-olah sudah menang. "Rachel, kami sudah akan tunangan. Kamu harus hadir, ya!"

Rachel marah sekali, matanya tampak menyalang dengan murka.

"Beberapa hari yang lalu kamu baru bilang mau menikah denganku! Apa ucapanmu itu hanya asal bicara?" tanya Rachel kepada Michael dengan marah.

"Itu supaya kamu mau kutiduri saja. Kamu pikir aku serius mau menikahimu? Kamu pikir kamu bisa menjadi menantu Keluarga Hanjaya? Jangan terlihat seputus asa itu. Nih, kukasih biaya perpisahan sebesar satu miliar. Mulai sekarang, jangan ganggu aku lagi."

Michael mengambil buku cek di sampingnya dengan tidak sabar, lalu menuliskan nominal yang dia sebutkan dan menandatanganinya sebelum akhirnya melemparkan sehelai cek itu ke wajah Rachel dengan kasar. "Tuh, ambil cek itu dan keluar sana. Jumlah segitu seharusnya sudah cukup buatmu."

Rachel hanya balas tersenyum dengan mata yang berkaca-kaca.

Bagi Michael, Rachel hanyalah seorang wanita miskin nan melarat. Memberikan selembar cek itu kepada Rachel sama saja dengan mengusir Rachel selayaknya seorang pengemis.

Amarah, rasa tidak rela, serta rasa benci membuat dada Rachel terasa sesak dan sakit.

"Aku sebenarnya sudah muak denganmu dari dulu. Kamu nggak mau kutiduri, keluargamu juga bukan siapa-siapa, bahkan hidupmu terbelenggu dengan ibumu yang sakit-sakitan. Mana mungkin wanita sepertimu bisa layak menjadi menantu keluarga kaya raya?"

Rachel merobek cek itu dan menginjak-injaknya, lalu berbalik badan dan langsung berjalan pergi.

Malam harinya, Rachel pergi minum-minum di Bar Bansar untuk meluapkan kepedihan dalam hatinya bersama Sarah Hanjaya.

Ada dua buah akta nikah di hadapan Rachel.

"Rachel, nih sudah selesai kuurus!" kata Sarah dengan ekspresi bersemangat. "Buku nikah ini benar-benar dipalsukan dengan sempurna, bajingan itu pasti tertipu."

"Orang ini nggak akan ketahuan, 'kan?"

"Enak saja! Memangnya aku terlihat seperti orang yang akan menjebak sahabatku?" bantah Sarah sambil menepuk-nepuk dadanya dengan yakin. "Dia ini sopir keluargaku, dewasa dan sangat bisa diandalkan. Michael bilang 'kan nggak mungkin ada yang menginginkanmu? Jadi, kamu harus segera menikah biar dia tahu rasa!"

Setelah mengetahui betapa bajingannya Michael dan bagaimana Jesslyn tanpa rasa malu mengundang Rachel ke pesta pertunangan mereka, Sarah pun mengusulkan kepada Rachel untuk memberikan ganjaran kepada kedua sejoli itu, yaitu dengan berpura-pura menikah dadakan!

Yang terpenting adalah si pria bisa berpura-pura menjadi kakak laki-laki Sarah yang seorang triliuner itu.

Tujuannya supaya Rachel bisa menghancurkan hari pertunangan Michael dan Jesslyn!

Secara garis keturunan, Sarah berada satu tingkat di atas Michael walaupun perbedaan usia mereka tidak terlalu jauh.

Keluarga Hanjaya memiliki silsilah yang rumit. Michael adalah keponakan Sarah, tetapi hubungan kedua keluarga mereka kurang baik karena dendam masa lalu. Katanya Michael juga belum pernah bertemu dengan kakaknya Sarah, Darian Hanjaya.

Lagi pula, Sarah bilang kakaknya itu sedang dinas ke luar negeri dan tidak akan pulang dalam waktu dekat. Rachel tidak perlu takut rencana ini ketahuan, jadi dia bisa bertindak dengan berani dan percaya diri.

Michael dan Jesslyn mengundangnya ke pesta pertunangan mereka?

Baik, Rachel akan pergi!

Dia bahkan akan unjuk gigi kepada sepasang sejoli sialan itu!

Malam pun menjadi makin gelap. Sudah ada beberapa botol anggur kosong di hadapan Sarah dan Rachel.

Sebuah TV besar di atas kepala mereka pun menampilkan sebuah berita hiburan terkini.

"Jadwal penerbangan Tuan Muda Darian bocor, sehingga dia dikejar dan dicegat oleh sejumlah besar reporter di bandara ...."

"Sejak tahun lalu, Darian Hanjaya menjabat sebagai CEO Grup Hanjaya di Kota Bansar. Tidak ada yang bisa menandingi kepopulerannya. Rumor mengatakan bahwa dia bolak-balik Kota Darsa selama beberapa waktu belakangan ini adalah untuk mengambil alih bisnis Keluarga Hanjaya yang sudah berusia satu abad."

"Dia benar-benar misterius, bahkan belum ada satu pun fotonya yang bocor. Apakah kali ini para reporter bisa memotretnya sehingga wajah aslinya terlihat jelas?"

Di ruang VIP bandara Kota Bansar.

Seorang pria bertubuh tinggi dengan wajah yang tampan sedang duduk di salah satu bilik. Wajahnya tampak tampan paripurna dengan hidung yang mancung. Dia terlihat anggun dan berwibawa. Aura yang terpancar dari tubuhnya terkesan dingin dan bermartabat.

Jefri Nicola, asisten khusus pria itu melangkah maju dan berbisik, "Pak Darian, sekarang Bapak sudah boleh pergi karena para reporter di luar sudah ditangani. Lalu, ada satu hal lagi ...."

Darian menengadahkan pandangannya menatap Jefri.

Jefri berdeham sebentar. "Aku baru saja dikabarkan kalau Nona Sarah diam-diam menikahkan Bapak dengan seseorang. Jadi, sekarang ... status Bapak sudah menikah."