Share

Bab 4

Wajah Rachel sontak memucat. Jangan-jangan ada yang salah dengan buku nikahnya sewaktu Sarah urus?

Otak Rachel langsung berputar.

Awalnya, Rachel meminta Sarah mengurus buku nikah palsu semata-mata agar dia tidak diremehkan oleh Jesslyn dan Michael. Sekarang, permintaannya itu malah menjadi bumerang dan dia benar-benar sudah menikah. Rachel merasa seperti sedang bermimpi.

Tepat saat Rachel sedang terkejut dan kebingungan, ponselnya yang ada di atas meja pun bergetar. Jesslyn mengirimkan pesan.

Tampilan layar kuncinya adalah fotonya yang tampak bahagia mengenakan gaun pengantin dan sedang bermesraan dengan Michael.

"Pertunanganku dan Michael diadakan tanggal 15 bulan depan, kamu harus datang, ya."

Begitu membaca isi pesan yang masuk, Rachel pun mencibir.

Hanya karena Rachel tidak mau memberikan keperawanannya kepada Michael sebelum resmi, Michael memutuskan untuk berselingkuh dan meniduri sahabatnya. Mereka berdua bekerja sama mengkhianati Rachel dari belakang dan tidak memberi tahu Rachel apa-apa sampai mereka berdua bertunangan.

Tiga hari yang lalu, Michael mengajaknya menikah. Michael bermaksud menipu Rachel, tetapi Rachel malah percaya dan benar-benar ke sini untuk menikah dengan Michael.

Akting mereka berdua hebat sekali!

Berkat provokasi dari Jesslyn dan Michael yang sama-sama bajingan itu, sorot tatapan Rachel pun perlahan terlihat tegas. Dia sudah salah mengira, jadi memangnya kenapa jika dia meladeni mereka sekalian!

Rachel tidak mau sampai tertindas oleh kedua orang itu!

Biasanya, Rachel bukanlah tipe orang yang mau mengambil risiko dengan menikah dadakan.

Akan tetapi, Sarah-lah yang menentukan pria di hadapannya ini. Lagi pula, pria ini juga bekerja untuk Keluarga Hanjaya dan tidak perlu takut dengan apa pun. Buku nikah mereka juga asli, jadi Rachel tidak perlu cemas rencananya terbongkar.

Rachel menatap Darian, lalu mengumpulkan segenap keberaniannya dan berkata, "Oke! Karena kita sendiri yang secara nggak sengaja menikah, ayo buat kesepakatan!"

Lima menit kemudian, Darian menyerahkan selembar surat kesepakatan kepada Rachel.

Darian duduk di depan Rachel dengan santai, auranya terasa bermartabat dan berwibawa. Dia menunggu Rachel selesai membaca surat kesepakatan itu dengan sabar.

Makin membaca setiap ketentuan yang tertera, makin Rachel mengernyit.

Pada akhirnya, Rachel menunjuk salah satu ketentuan yang tertera sambil bertanya, "Apa maksudnya aku harus memenuhi kewajibanku sebagai seorang istri apabila diperlukan?"

Apa kewajiban yang dimaksud ini berarti berhubungan intim secara sah?

Darian menatap Rachel dengan tenang dan tajam, lalu menjawab dengan nada datar, "Ya itu artinya. Kamu harus memenuhi kewajibanmu sebagai nyonya muda dari Keluarga Hanjaya."

Bisa saja kakeknya Darian itu datang atau meminta seseorang untuk datang ke sini dan menyelidiki. Walaupun pernikahan mereka hanya pura-pura, tetap saja Rachel harus menjalankan kewajibannya sebagai istri Darian dan menghadapi kakeknya.

Jawaban Darian itu seolah membuktikan dugaan Rachel.

Pria satu ini memanfaatkan surat kesepakatan ini untuk menidurinya secara sah!

Sebelumnya, Rachel juga sudah membuat kesepakatan dengan Michael untuk berhubungan intim setelah menikah dikarenakan faktor keluarga dan psikologis.

Masalahnya, Rachel tidak terlalu mengenal pria di depannya itu. Mereka bahkan baru pertama kali bertemu. Walaupun mereka memang menikah secara tidak sengaja, tetap saja Rachel merasa terlalu cepat tiba di titik ini. Dia merasa tidak sanggup.

Rasanya Rachel ingin mundur saja.

Dia pun meletakkan surat kesepakatan itu. "Gi ... gimana kalau kita lupakan saja soal semua ini? Besok ayo kita ke kantor Catatan Sipil untuk membatalkan pernikahan konyol ini."

Sepertinya, bukan hal mustahil juga jika Rachel ingin menemukan orang lain untuk berpura-pura menjadi Darian Hanjaya.

"Kenapa?" tanya Darian.

Rachel pun langsung memutar otaknya untuk mencari alasan. "Menurutku, kita ini belum saling mengenal dekat, kita juga nggak punya perasaan apa-apa. Terlalu terburu-buru menikah begitu saja seperti ini."

Sebenarnya, alasan terutama Rachel adalah karena dia takut memberikan keperawanannya.

"Di dunia ini juga ada banyak pasangan yang awalnya menikah tanpa punya perasaan apa-apa. Perasaan itu 'kan bisa dipupuk," bujuk Darian dengan sabar, ekspresinya tetap terlihat tenang dan biasa saja.

Lagi pula, yang mereka sepakati itu hanyalah status pernikahannya. Ada banyak sekali wanita yang ingin menjadi istri seorang Darian Hanjaya. Darian tidak mengerti apa yang membuat Rachel khawatir.

Darian pun terdiam sesaat, lalu bertanya dengan nada mengajak diskusi, "Apa ada yang membuatmu merasa khawatir?"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status