Apartemen yang Rachel sewa memang terletak di daerah yang cukup terpencil, tetapi ada pasar, pusat perbelanjaan dan supermarket di dekatnya. Justru karena Rachel sudah melihat semua itu saat datang melihat keadaan apartemen makanya dia akhirnya menyewa apartemen itu.Sekarang bulan Mei, bulannya bunga botan bermekaran.Bunga botan tumbuh di Kota Bansar dan mekar sempurna. Pemandangan yang cantik terlihat ke mana pun mata memandang.Bunga botan melambangkan ketulusan dan kesetiaan. Dalam bahasa bunga, bunga botan bermakna cinta yang penuh dengan kasih sayang.Perhatian Rachel pun teralihkan karena sibuk memandangi bunga-bunga di pinggir jalan.Waktu Michael mengajaknya menikah baru-baru ini, Michael memberitahunya betapa cantiknya bunga botan di Kota Bansar. Michael juga mengatakan pertunangan mereka kelak akan diadakan di taman bunga botan di Kota Bansar dan Rachel pasti akan menjadi pengantin tercantik saat itu.Rachel sudah begitu mendambakan hidup di Kota Bansar, tetapi tidak disang
Sementara itu, Rachel sibuk di dapur. Dia mencuci semua bahan makanan sambil memandangi pemandangan di luar jendela.Rachel tersenyum kecil melihat pemandangan yang cukup cantik.Sekarang, Rachel tidak merasa pernikahan dadakannya dengan Darian sulit karena pria itu benar-benar seorang pria sejati.Omong-omong .... Kenapa sepertinya Darian lama sekali memasang sprei itu?Rachel pun menyeka tangannya hingga bersih, lalu berjalan ke kamar untuk memeriksa.Ternyata Darian sedang berdiri di depan tempat tidur sambil mengernyit dan bergelut dengan sprei di tangannya. Dia terlihat lucu dan konyol, terlihat seperti sedang menghadapi masalah berusia seabad.Rachel berjalan menghampiri, lalu bertanya, "Kamu nggak bisa pasang sprei?"Darian tidak menjawab apa-apa.Rachel berpikir sesaat. Yah, wajar juga seorang pria tidak pernah melakukan hal semacam ini."Sudah, sana ke dapur saja," usir Rachel.Beberapa saat kemudian, terdengar bunyi sesuatu yang pecah di dapur.Prang!Rachel segera berlari ke
Rachel duduk di tempat tidur sambil mendengarkan bunyi gemericik air dari kamar mandi. Dia mendadak teringat apa yang terjadi di rumah Keluarga Hanjaya waktu itu.Dia teringat kembali tubuh Darian yang sempurna dan pipinya terasa sedikit panas.Tepat pada saat itu, dering masuk pesan di ponselnya membuyarkan lamunan Rachel.Dia mengangkat ponselnya dan membaca pesan yang masuk. Pesan itu dari Sarah. "Rachel, gimana persiapanmu? Kamu tahu nggak cara menggunakan benda-benda itu? Mau kuajari nggak?""Rachel, coba pikirkan baik-baik. Kalau kamu membuatnya kenyang lahir dan batin, itu sama saja dengan memberikannya pukulan ganda! Dia mutlak dan instan akan bertekuk lutut ...."Rachel mengirimkan emotikon yang menyuruh Sarah untuk berhenti ikut campur.Sementara itu, Darian sedang bermuram di dalam kamar mandi sambil memijat keningnya. Dia baru saja selesai mandi dan baru menyadari bahwa tidak ada piyama di antara tumpukan barang yang Rachel berikan kepadanya!Dia jadi bertanya-tanya apakah
Keesokan harinya, Rachel bangun pagi-pagi.Tengah malam kemarin, Darian akhirnya tidur dengan sedikit lebih tenang. Dia berhenti menekan Rachel dan tertidur pulas.Setelah mandi, Rachel mulai sibuk di dapur.Dulu, sebagian besar pesanan mural yang dia terima ada di area vila, ada pula orang desa yang memesan jasanya untuk menggambar di tembok rumah orang lain. Karena tidak leluasa untuk makan, Rachel pun sering membawa bekal.Karena sekarang ada Darian, dia menyiapkan bekal untuk dua orang.Begitu Rachel menutup tutup kotak makan siang, dia berbalik badan dan melihat Darian yang sedang berdiri di depan pintu dapur. Pria itu menatap lekat ke arahnya, entah apa yang ada dalam benaknya."Oh, sudah bangun? Ayo sarapan."Rachel menghidangkan sarapan ke atas meja. Dia membuat sarapan ala Barat biasa. Ada daging goreng, telur mata sapi, susu dan roti lapis."Aku harus beli cat. Kamu tahu nggak di Kota Bansar ada toko cat akrilik di mana?" tanya Rachel kepada Darian, dia tidak tahu tempat di K
Lama sekali Rachel berbelanja di Jalan Kelena. Dia memesan beberapa kotak cat yang dia butuhkan, lalu meminta pemilik toko cat untuk mengirimkannya ke Grup Haryan.Saat waktu makan siang tiba, Rachel membeli minuman di salah satu kedai minuman dan meminta pelayan di sana untuk memanaskan makan siangnya. Dia menikmati makan siangnya sambil duduk di kursi di luar.Saat Rachel hendak makan, tiba-tiba dia mendengar suara yang tidak asing dari belakangnya."Michael, di dekat sini ada restoran pribadi yang terkenal enak sekali. Kita cobain makanannya sama-sama, yuk?"Suara itu ... benar-benar menghantui.Rachel sedikit mengernyit. Dia sudah tahu siapa yang bicara tanpa perlu menoleh. Jesslyn si muka dua. Rachel sengaja mengalihkan pandangannya karena tidak mau memperhatikan mereka.Namun, Jesslyn menyadari kehadirannya yang sedang memasukkan sepotong kembang kol ke dalam mulut. "Loh, Rachel? Kenapa kamu ada di sini?"Rachel terpaksa menoleh. Sesuai dugaannya, Jesslyn datang bersama Michael.
Tentu saja tidak akan Jesslyn biarkan pesanan itu dibatalkan. Jika sampai batal, bagaimana mungkin dia bisa menindas Rachel dan membuat hidup wanita itu sengsara?Jesslyn segera mengubah topik dan berujar menenangkan dengan lembut, "Jangan marah, Rachel. Kayaknya kami memang salah paham denganmu ....""Aku nggak marah, malah kayaknya kalian yang lebih marah," sahut Rachel sambil tersenyum.Ekspresi Jesslyn sontak menjadi lebih kaku, lalu dia segera menatap kotak bekal Rachel dan bertanya dengan ragu, "Kenapa kamu makan bekal? Gimana kalau kami traktir makan siang saja?"Hubungan pertemanan Jesslyn dengan Rachel sudah berakhir semenjak Jesslyn merebut Michael. Rachel tidak mungkin sudi duduk dan makan bersama mereka berdua."Nggak usah, aku ini agak fobia sama kuman. Aku malah nggak bisa makan kalau lihat sesuatu yang kotor," tolak Rachel sambil tersenyum lebar.Jesslyn tidak menyangka Rachel sesinis ini.Memang benar Jesslyn dan Michael-lah yang sekarang sedang merasa marah. Namun, Jes
Rachel awalnya berencana datang ke Grup Haryan besok, tetapi karena Sarah sudah sengaja menyiapkan pertunjukan yang bagus untuknya hari ini, tentu saja Rachel ingin menontonnya secara langsung.Rachel bergegas ke Grup Haryan. Sesampainya di sana, dia melihat mantan pacar Michael sedang menyerang Michael dan Jesslyn seperti orang gila.Wanita itu mencakar pipi Michael hingga berdarah, sementara rambut Jesslyn habis dia jambak hingga acak-acakan.Rachel refleks tertawa. Mereka berdua pantas mendapatkannya!Mereka bertiga sedang ribut di depan pintu masuk perusahaan."Lepaskan aku! Cepat pergi saja sana!" bentak Michael dengan marah, wajahnya yang tampan terlihat murka."Nggak akan! Aku itu lagi hamil anakmu, tapi kamu malah mencampakkan kami begitu saja .... Kamu ini manusia yang punya hati nurani nggak sih? Aku sudah nggak tahu lagi harus bagaimana! Huhuhu ...."Ekspresi Michael terlihat sangat serius. Padahal dia hanya tidur satu kali dengan wanita ini, tetapi ternyata malah hamil.Wak
"Apa maksudmu?" tanya Rachel dengan marah.Amarah Darian kembali tersulut saat mengingat bagaimana dia melihat konfrontasi antara Michael dan Rachel sewaktu datang tadi."Mulai sekarang, jangan pernah menemui Michael lagi," kata Darian sambil mengernyit."Tenang saja, aku sudah nggak punya hubungan apa-apa dengannya," sahut Rachel sambil mendengus dengan kesan menghina.Rachel memang sudah bisa menerima kenyataan bahwa sebelumnya dia tidak tahu betapa bajingannya Michael. Karena sekarang dia sudah tahu, mana mungkin dia masih sudi bertemu pria itu?Janji Rachel itu mampu meredakan amarah Darian.Pokoknya, Darian akan berusaha sebisa mungkin agar tidak ada yang tahu tentang hubungan Rachel dan Michael. Darian berharap Rachel tidak menimbulkan masalah baginya.Darian awalnya berencana mengajak Rachel ke rumah sakit untuk membereskan masalah kehamilan Rachel, tetapi sekarang dia terpikir ide baru.Mungkin kakeknya akan benar-benar jera jika Rachel tetap hamil.Nanti setelah Darian berhasi