Lama sekali Rachel berbelanja di Jalan Kelena. Dia memesan beberapa kotak cat yang dia butuhkan, lalu meminta pemilik toko cat untuk mengirimkannya ke Grup Haryan.Saat waktu makan siang tiba, Rachel membeli minuman di salah satu kedai minuman dan meminta pelayan di sana untuk memanaskan makan siangnya. Dia menikmati makan siangnya sambil duduk di kursi di luar.Saat Rachel hendak makan, tiba-tiba dia mendengar suara yang tidak asing dari belakangnya."Michael, di dekat sini ada restoran pribadi yang terkenal enak sekali. Kita cobain makanannya sama-sama, yuk?"Suara itu ... benar-benar menghantui.Rachel sedikit mengernyit. Dia sudah tahu siapa yang bicara tanpa perlu menoleh. Jesslyn si muka dua. Rachel sengaja mengalihkan pandangannya karena tidak mau memperhatikan mereka.Namun, Jesslyn menyadari kehadirannya yang sedang memasukkan sepotong kembang kol ke dalam mulut. "Loh, Rachel? Kenapa kamu ada di sini?"Rachel terpaksa menoleh. Sesuai dugaannya, Jesslyn datang bersama Michael.
Tentu saja tidak akan Jesslyn biarkan pesanan itu dibatalkan. Jika sampai batal, bagaimana mungkin dia bisa menindas Rachel dan membuat hidup wanita itu sengsara?Jesslyn segera mengubah topik dan berujar menenangkan dengan lembut, "Jangan marah, Rachel. Kayaknya kami memang salah paham denganmu ....""Aku nggak marah, malah kayaknya kalian yang lebih marah," sahut Rachel sambil tersenyum.Ekspresi Jesslyn sontak menjadi lebih kaku, lalu dia segera menatap kotak bekal Rachel dan bertanya dengan ragu, "Kenapa kamu makan bekal? Gimana kalau kami traktir makan siang saja?"Hubungan pertemanan Jesslyn dengan Rachel sudah berakhir semenjak Jesslyn merebut Michael. Rachel tidak mungkin sudi duduk dan makan bersama mereka berdua."Nggak usah, aku ini agak fobia sama kuman. Aku malah nggak bisa makan kalau lihat sesuatu yang kotor," tolak Rachel sambil tersenyum lebar.Jesslyn tidak menyangka Rachel sesinis ini.Memang benar Jesslyn dan Michael-lah yang sekarang sedang merasa marah. Namun, Jes
Rachel awalnya berencana datang ke Grup Haryan besok, tetapi karena Sarah sudah sengaja menyiapkan pertunjukan yang bagus untuknya hari ini, tentu saja Rachel ingin menontonnya secara langsung.Rachel bergegas ke Grup Haryan. Sesampainya di sana, dia melihat mantan pacar Michael sedang menyerang Michael dan Jesslyn seperti orang gila.Wanita itu mencakar pipi Michael hingga berdarah, sementara rambut Jesslyn habis dia jambak hingga acak-acakan.Rachel refleks tertawa. Mereka berdua pantas mendapatkannya!Mereka bertiga sedang ribut di depan pintu masuk perusahaan."Lepaskan aku! Cepat pergi saja sana!" bentak Michael dengan marah, wajahnya yang tampan terlihat murka."Nggak akan! Aku itu lagi hamil anakmu, tapi kamu malah mencampakkan kami begitu saja .... Kamu ini manusia yang punya hati nurani nggak sih? Aku sudah nggak tahu lagi harus bagaimana! Huhuhu ...."Ekspresi Michael terlihat sangat serius. Padahal dia hanya tidur satu kali dengan wanita ini, tetapi ternyata malah hamil.Wak
"Apa maksudmu?" tanya Rachel dengan marah.Amarah Darian kembali tersulut saat mengingat bagaimana dia melihat konfrontasi antara Michael dan Rachel sewaktu datang tadi."Mulai sekarang, jangan pernah menemui Michael lagi," kata Darian sambil mengernyit."Tenang saja, aku sudah nggak punya hubungan apa-apa dengannya," sahut Rachel sambil mendengus dengan kesan menghina.Rachel memang sudah bisa menerima kenyataan bahwa sebelumnya dia tidak tahu betapa bajingannya Michael. Karena sekarang dia sudah tahu, mana mungkin dia masih sudi bertemu pria itu?Janji Rachel itu mampu meredakan amarah Darian.Pokoknya, Darian akan berusaha sebisa mungkin agar tidak ada yang tahu tentang hubungan Rachel dan Michael. Darian berharap Rachel tidak menimbulkan masalah baginya.Darian awalnya berencana mengajak Rachel ke rumah sakit untuk membereskan masalah kehamilan Rachel, tetapi sekarang dia terpikir ide baru.Mungkin kakeknya akan benar-benar jera jika Rachel tetap hamil.Nanti setelah Darian berhasi
Darian melangkah maju untuk merampas barang yang dipegang Rachel, lalu bertanya sambil mengerutkan kening, "Apa yang kamu lakukan?"Rachel mengangkat kepalanya, menatap Darian dengan sedikit kebingungan.Tadi Rachel melihat barang itu sedang diskon. Jadi, dia mengambilnya untuk melihat-lihat. Kenapa pria ini bertingkah seolah-olah dia melakukan sesuatu yang sangat serius?"Ada apa? Apa kamu nggak suka makan ini?" tanya Rachel.Rachel tiba-tiba teringat bahwa beberapa orang memang tidak bisa menerima bau daging kambing. Apakah Darian begitu emosional karena dia tidak mau makan ini?Hidup dengan orang asing memang perlu memahami semua kesukaan satu sama lain. Rachel terlalu terburu-buru, tidak bertanya dulu apakah pria itu suka atau tidak.Rachel pun meminta maaf dengan tulus, "Maaf, aku nggak tahu kalau kamu nggak suka makan ini."Darian menyeringai dingin sambil menatap wanita di hadapannya dengan penuh penghinaan.Sejak Rachel tertangkap olehnya, wanita ini mulai mengalah, juga memint
Darian tidak menyalahkan Rachel.Sudah terlanjur dipukul, apakah dia harus membalas?Matanya tertuju pada sketsa milik Rachel, lalu dia bertanya, "Apa ini mural untuk dinding luar Grup Haryan?""Iya, bagaimana menurutmu?" tanya Rachel sambil memperlihatkan buku sketsanya."Lumayan," puji Darian dengan tulus.Standar Darian selalu tinggi. Jadi, mendapatkan kata pujian ini berarti sudah sangat baik.Wajah kecil Rachel tampak murung, dia sedikit tidak senang. Dia merasa bahwa jika Darian hanya mengatakan lumayan, berarti hasil karyanya tidak terlalu istimewa.Padahal kemampuannya sangat bagus, semua orang juga selalu memujinya. Ternyata benar bahwa seorang sopir tidak memiliki jiwa seni, tidak bisa menghargai karya seni sama sekali.Rachel meletakkan buku sketsanya, lalu berencana untuk mulai memasak. Dia berbalik masuk ke dapur, mulai menyiapkan makan malam hari ini.Darian menatap punggung Rachel dengan ekspresi yang tak bisa dijelaskan, dengan sedikit mengerutkan kening.Apa wanita itu
Rachel tidak menyembunyikan apa pun. Dia mengangguk sambil berkata, "Ya, kami pernah pacaran selama tiga tahun."Darian mencibir, matanya menunjukkan ejekan saat dia berkata, "Butuh tiga tahun untuk menyadari kalau dia adalah seorang bajingan? Penglihatanmu benar-benar buruk."Awalnya dia pikir Darian ingin mengobrol dengannya, tapi ternyata pria itu langsung mulai dengan ejekan.Apakah mulut pria ini penuh dengan racun?Rachel berkata dengan kesal, "Itu karena dulu aku nggak tahu. Sekarang setelah aku tahu, aku sudah menjauhinya!"Menjauhi Michael?Di dalam hati, Darian mendengus. Jika benar-benar menjauhi pria itu, hari ini Rachel tidak akan pergi ke Grup Haryan mencari Michael, sampai membuat seluruh Grup Haryan mengetahuinya. Apakah Rachel tidak merasa malu?Rachel melihat ekspresi ejekan di wajah Darian, seolah-olah pria itu tidak percaya dengan apa yang dikatakannya.Rachel merasa agak kesal, lalu berkata dengan tidak puas, "Bukankah sangat normal kalau dalam hubungan percintaan
Apakah Rachel diam-diam meletakkan sesuatu pada makanan malam ini?Jika tidak, mengapa dia merasa tergoda padanya?Darian mengerutkan kening. Makin dia mencoba menekan perasaan panas dan gairahnya, makin dia merasa pikirannya terbakar.Darian menarik napas dalam-dalam, lalu kembali ke kamar mandi untuk mandi air dingin.Setelah selesai mandi air dingin, panas di tubuhnya pun mereda.Darian berbaring di samping Rachel dengan kesal, tidur dengan tubuh kaku, menjaga jarak jauh darinya. Dia tidak menyentuh Rachel sama sekali.Dalam keadaan setengah linglung, pria itu akhirnya tertidur.Satu jam kemudian, Darian membuka matanya yang dalam di kegelapan.Setiap kali dia menutup mata, bayangan Rachel dengan pakaian tali kecilnya muncul di pikirannya, membuatnya sulit tidur. Terlebih lagi, napas ringan dari orang yang tidur di sebelahnya membuatnya tidak bisa mengabaikannya.Darian tiba-tiba bangkit dari tempat tidur sambil menggertakkan gigi, lalu berjalan ke ruang tamu.Keesokan paginya, keti