Share

Bab 10

Darian pun mengernyit menatap Rachel, sosok ramping perempuan itu tampak kesulitan membawa kopernya. Entah ke mana Rachel berniat pergi.

Darian mendadak tidak tahan lagi.

Setelah mengetahui bahwa Rachel adalah mantan pacar keponakannya, Darian memblokir nomor telepon Rachel dan berencana mengakhiri pernikahan dadakan mereka.

Tidak disangka dia malah bertemu Rachel di sini dalam perjalanan pulang.

Lagi pula, kenapa pula Darian harus marah dengan Rachel? Rachel hanyalah seorang gadis malang yang ditipu, Michael-lah yang mengkhianatinya.

Pernikahan mereka memang tidak terduga, tetapi tetap saja mereka harus mendiskusikan berakhirnya kontrak pernikahan dadakan mereka sekarang.

Di saat Rachel masih berusaha sekuat tenaga untuk mengangkat kopernya, sebuah tangan yang kuat dan kekar tiba-tiba muncul dan menggantikannya mengangkat koper itu.

Rachel refleks mendongak, lalu melihat wajah Darian yang tampan dan terlihat agak dingin.

"Darian?" tanya Rachel dengan bingung. "Kenapa kamu tahu aku di sini?"

"Kamu mau ke mana?" Darian balik bertanya.

Rachel menunjuk apartemen di puncak lereng sambil berkata, "Ke sana. Aku baru saja menyewa apartemen itu hari ini."

Darian pun mengangkat koper Rachel.

Tiba-tiba, terdengar bunyi "Klik" dari kunci koper. Koper itu pun langsung terbuka, pakaian serta barang-barang lainnya yang disimpan di dalam berhamburan ke atas jalanan.

Terdengar suara gemerincing, motif bunga bermekaran di mana-mana, lalu ada sesuatu seperti lonceng berbentuk bola berwarna emas yang menggelinding menuruni anak tangga.

Rachel sontak tertegun menatap semua benda itu.

Piyama dengan model tali yang tipis dan seksi, celana dalam renda, tanktop tipis, stoking jala, serta beberapa mainan mesum yang bercampur dengan pakaian dalamnya ....

Apa-apaan ini?

Kenapa ada semua benda ini di dalam kopernya? Barang kepunyaannya hanyalah pakaian dalam biasa.

Tiba-tiba, Rachel teringat akan antusiasme dan senyuman misterius Sarah barusan yang seolah memberikannya jawaban.

Aduh, Sarah ini!

Darian ikut menatap barang-barang yang berserakan di atas jalan, sorot tatapannya menjadi lebih tajam.

Apa Rachel menyiapkan berbagai macam barang memalukan ini untuk merayunya agar Darian mau menghamilinya?

Sorot tatapan Darian pun berubah menjadi dingin, wajahnya yang tampan terlihat menegang.

Suasana di sekitar mereka pun terlahan terasa lebih dingin, wajah Rachel sontak menjadi merah padam hingga ke leher dan ujung telinganya.

Orang-orang yang lewat refleks menatap barang-barang di atas jalan, lalu saling berbisik sambil tersenyum penuh arti, "Aduh, mainan anak muda zaman sekarang."

Rachel bergegas memungut semua barang itu dan memasukkannya kembali ke dalam koper.

Beberapa saat kemudian, Darian menyerahkan sebuah choker kepada Rachel sambil berkata dengan ekspresi dingin, "Nih, barangmu."

Rasanya Rachel mau mati menahan malu.

Jangan bilang Darian juga mengira Rachel menyiapkan semua ini demi malam pertama mereka?

Rasanya Rachel ingin menyembunyikan wajahnya dan menangis. Dia merasa sangat tertindas karena Sarah-lah yang memberikan semua barang ini tanpa seizinnya.

Dia berlutut sambil memasukkan barang-barang itu ke dalam koper. "Ng ... nggak, bukan begitu .... Dengarkan penjelasanku dulu ...."

Akan tetapi, Darian sudah berjalan pergi sambil menjinjing koper Rachel. "Ayo."

Ya, baiklah, Rachel terima kesalahan ini.

Rachel rasanya ingin menangis saat menatap punggung Darian yang tegap, tetapi pada akhirnya dia hanya mengikuti pria itu dengan kepala yang tertunduk. Dia juga memelototi koper itu agar jangan sampai terbuka lagi.

Rachel pun mengeluarkan ponselnya dengan marah, lalu mengirim pesan kepada Sarah untuk mempertanyakan perbuatan jahat wanita itu.

"Sarah! Apa-apaan yang kamu masukkan ke dalam koperku!"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status