Share

TIDAK BERARTI

318

Samudra muncul di ambang pintu, wajahnya merengut, seolah membawa beban dunia di bahunya. Bastian dan Nuri yang semula tengah terlibat perdebatan terpaksa memasang topeng tenang, berpura-pura tidak terjadi apa-apa. Keduanya kompak menyambut saat tahu Samudra yang menekan bell.

“Hai, Om Sam,” sapa Bastian dengan senyum tipis, meski di dalam hatinya, rasa sakit di kakinya akibat terjatuh tadi masih terasa nyeri. Ia duduk di sofa dengan kaki yang ditopang bantal, berusaha tampak lebih rileks daripada yang sebenarnya.

Samudra, tanpa banyak bicara, melangkah masuk dan menghempaskan tubuhnya ke kursi di seberang mereka. Matanya mengamati keduanya dengan tajam sebelum akhirnya membuka mulut. “Kalian jangan terlalu memikirkan urusan Yulia.”

Nuri sejak tadi duduk diam, matanya tetap terarah ke lantai, menghindari kontak mata dengan siapa pun di ruangan itu. Ingin rasanya mengadu pada Samudra betapa keras kepalanya Bastian hingga tak mempedulikan perasaannya. Namun, ia tak berani. Siapalah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (11)
goodnovel comment avatar
Rima Verita
jadi ini sdh bab trahir kah ? lanjut mbak,, masih kangen..
goodnovel comment avatar
Nyai Neny
pengen mewek kalau jadi Nuri ...
goodnovel comment avatar
Yuni Wahyu
sakit ati banget gak si..........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status