Share

120. Tak Pernah Sembuh 3

Turun dari mobil, Rinjani diam sejenak untuk menghirup udara di halaman rumah yang sudah berbulan-bulan ditinggalkan.

Mereka disambut suka cita oleh Mak Sum. Lastri menangis bisa memeluk perempuan tua yang sudah dianggap seperti ibunya sendiri. Mak Sum juga mengendong Noval sebentar. Rinjani memberikan oleh-oleh khas Malang pada wanita yang sudah lama mengabdi pada keluarganya.

Noval masuk ke kamarnya bersama Lastri. Bocah itu kangen dengan mainannya di sana.

"Kenapa nggak naik bis patas?" tanya Daffa setelah Rinjani selesai mandi dan salat zhuhur.

"Kami ketinggalan beberapa menit tadi. Sebab sampai terminal Arjosari sudah siang. Kalau nunggu bis patas berikutnya, kelamaan. Makanya naik yang ada saja. Lumayan tiga orang cuman bayar 60 ribu."

"Astaga. Bikin mas cemas saja. Di telepon nggak ada yang ngangkat."

"Ponselnya Lastri ketinggalan di rumah, Mas. Kalau ponselku memang ada di tas. Tapi aku silent. Mas, bilang tadi pagi ada meeting, kan? Kupikir nggak bisa jemput. Mas, juga ngasi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (31)
goodnovel comment avatar
istriyangdisyng
kayaknya ntar langsung 9 bab...
goodnovel comment avatar
jatmikowati
tumben ini kak ga update 2 hari, maka di cek terus tiap sore, ternyata ga muncul
goodnovel comment avatar
Ummatul Khoiriyah
kok belum up ya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status