Share

171. Biarlah Berlalu 3

"Sudah. Tadi malam Iren ngasih tahu kalau Mas Yansa diopname. Livernya kambuh lagi. Kamu mau nyambangi?"

"Kayaknya nggak, Mbak. Rin juga lagi sakit."

"Sakit apa?"

"Masuk angin."

"Jangan-jangan istrimu hamil lagi?"

"Nggak. Hanya masuk angin. Beberapa hari ini memang sibuk di klinik sampai malam karena rekannya ada yang cuti. Minggu kemarin, tiga hari Rin juga bolak-balik ke Batu untuk seminar."

"Nanti mbak ke rumahmu."

"Oke. Kalau gitu aku berangkat dulu, Mbak."

"Kamu nyetir sendiri?"

"Iya. Ibnu sudah berangkat pagi tadi ngantar proposal ke Surabaya."

Daffa bangkit dari duduknya. Menyapa sebentar pada Bu Murti yang sedang memetik sayuran di halaman samping, lantas masuk mobil dan pergi.

Ika masuk ke dalam rumah dan langsung ke dapur. Sebelum mulai sibuk dengan pekerjaannya, dia selalu menyempatkan untuk membantu memasak.

Sambil memotong sayuran, ia teringat dengan sepupunya. Mereka pernah membesar bersama di dalam keluarga besar Joyo Winoto. Itu nama kakek mereka.

Disaat masih sekola
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (18)
goodnovel comment avatar
Rina Nuraeni
Mbak Lis,, saya suka semua karya anda. Tapi yang paling saya suka, Embun, Bukan Pernikahan Biasa, setelah lima Tahun, setelah dia hadir & Rahasia 3 hati.... Ceritanya komplek tapi relate.... hampir semua sudah saya baca karya mbak Lis... saya tunggu kisah selanjutnya ...
goodnovel comment avatar
Yanyan
jangan dulu berakhir..5 bab lagi mbak Lis ...
goodnovel comment avatar
PiMary
Akhir yg bahagia buat Rin dan Daffa,masih penasaran sama Bre lho mba Lies....moso Bre gak ada jodohnya heheh..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status