Share

118. Tak Pernah Sembuh 1

RINDU YANG TERLUKA

- Tak Pernah Sembuh

Dada Pak Farhan terasa sesak dan pengap. Kesedihan luar biasa mendera dan menyiksa. Diimpit rasa bersalah demikian dalamnya. Timbul ketakutan bahwa ia bisa kehilangan Bu Tiwi dalam waktu yang tidak disangka.

Wanita di sampingnya duduk tenang dengan tatapan tanpa beralih dari luar kamar. Lewat jendela kaca ia melihat siluet tanaman bunga kesayangannya bergoyang diembus angin malam.

Sudah hampir sebulan ini tidak turun hujan. Musim kemarau dengan hawa bediding yang dingin di tengah malam telah tiba.

"Maafkan papa, Ma." Pak Farhan berucap lirih sambil memandang Bu Tiwi. Bingung hendak bicara apa. Tidak ada kata yang bisa diucapkan untuk menunjukkan penyesalannya.

"Sudah lama aku memaafkanmu, Pa. Setelah aku tahu semuanya aku tetap memaafkan. Dan tidak selangkah pun aku meninggalkan rumah ini."

Dada Pak Farhan kian sesak. Nafas seolah hanya tertinggal di tenggorokan saja. Dia benar-benar malu berhadapan dengan wanita yang begitu tenang dan tegar di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Denovanti
Sungguh bu Tiwi.....ruarrrr biasyaaa
goodnovel comment avatar
Ani Maryani
Hebaaat bangeet Bu Tiwi,bisa setenang itu mengetahui semuanya,,,,
goodnovel comment avatar
Nurmila Karyadi
berat sekali jd bu tiwi,luar biasa
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status