Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman

Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman

last updateLast Updated : 2025-04-21
By:  Shofi Nur HidayahUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
4 ratings. 4 reviews
111Chapters
2.3Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Ditengah perburuan siluman, Ye Xuanqing justru harus menyembunyikan identitasnya sebagai pemburu siluman sekaligus Adipati Kekaisaran. Hal itu dia lakukan demi mengungkap rahasia besar Kekaisaran Sheng. Akan tetapi Xuanqing malah bertemu dengan Jung Jinsi yang terluka parah serta kehilangan ingatan. Untuk mempermudah rencana Xuanqing, dia malah memanfaatkan keadaan dengan membuat skenario bahwa Jinsi dan dirinya sudah menikah. Seiring berjalannya waktu, Xuanqing mengetahui bahwa Jinsi merupakan siluman rubah ekor sembilan yang diburu pihak kekaisaran. Keadaan bertambah pelik ketika cinta mulai bersemi di hati Xuanqing dan Jinsi. Sang Adipati dilema besar, Xuanqing harus memilih antara tugas yang harus dia emban atau cintanya pada Jinsi sang siluman yang seharusnya menjadi musuhnya. Serta bagaimana cara Xuanqing membayar kesalahan fatal kepada Jung Jinsi?

View More

Chapter 1

Bab 1 Perburuan Siluman

"Perketat penjagaan, pasang formasi sihir untuk melindungi Kota Shinjing!"

"Jangan biarkan para siluman ini lolos!"

Ye Xuanqing berteriak garang pada para pemburu siluman yang datang bersamanya hari ini. Tepat hari ini pula mereka telah melakukan perburuan siluman secara besar-besaran selama tiga belas hari.

Sinar matahari masih sangat lembut ketika Xuanqing dan para rekannya menjejakkan kaki di Gunung Jiaguan, tempat yang dihuni para siluman. Ye Xuanqing merupakan pemburu siluman kelas lima serta Adipati muda Kekaisaran Sheng. Dia terkenal sangat cakap dalam melakukan tugas-tugasnya.

Akan tetapi kali ini Xuanqing merasa berbeda, dia merasa tidak nyaman dan dadanya terasa sesak ketika menjalankan tugasnya.

"Kenapa seperti ini, harusnya Kekaisaran tidak memburu semua siluman bukan?" Xuanqing bergumam sendiri, dia benar-benar gelisah.

Hal itu didengar oleh Fen Rou, penasihat serta rekan kultivasinya. "Ada apa Adipati, kenapa anda menanyakan perintah resmi dari Ibu Suri? Perintah darinya merupakan perintah mutlak selaku Ibu Negara, sebab saat ini Kaisar tidak ada ditempat."

"Aku tahu itu Fen Rou, tapi kenapa apa alasannya? Kau tahu bukan kalau siluman dan manusia itu sama. Ada yang baik dan juga jahat, kita tidak bisa memburu semuanya tanpa terkecuali!" Xuanqing geram, dia merasa tidak berdaya atas perintah itu.

"Aku tahu Adipati, tapi beginilah adanya. Kita adalah pemburu siluman dan terikat oleh perintah resmi Kekaisaran. Jika kita menolak, apa itu bukan bentuk pemberontakan?" Tanya Fen Rou yang juga merasa dilema.

Apa yang dikatakan oleh Fen Rou memang benar adanya, Xuanqing tidak bisa menjawab lagi. Dia dan semua orang yang ada disini tidak bisa berbuat lebih dihadapan perintah resmi Kekaisaran Sheng. Terutama dirinya yang kini menjadi pemegang Plat Giok Liong Lie, plat giok milik Keluarga Ye yang merupakan pemburu siluman paling disegani sepanjang sejarah daratan timur.

Keluarga Ye sudah lama mengabdi pada keluarga Kekaisaran Sheng.  Melindungi, mendukung, dan patuh pada perintah kekaisaran sudah menjadi tugas utama setiap anggota Keluarga Ye. Xuanqing tidak bisa merusak hubungan yang sudah dibangun bertahun-tahun oleh para leluhur keluarga.

"Sekarang anda adalah kepala Keluarga Ye, sudah seharusnya anda mematuhi perintah ini tanpa banyak berpikir lagi Adipati." Fen Rou kembali berujar sambil menepuk pundak sang Adipati.

"Kau benar," balas Xuanqing datar.

Setelah itu Xuanqing menggenggam erat pedang ditangannya, dia menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan. Pandangan sang Adipati itu tertuju pada jalan setapak yang menanjak menuju puncak Gunung Jiaguan.

"Baiklah kita memang tidak bisa mundur dari perintah perburuan siluman. Jadi selesaikan ini dengan baik menggunakan caraku," ucap Xuanqing dengan tatapan yang tajam ke arah Fen Rou.

Sang penasehat mengerutkan keningnya dan berbalik untuk menghadap ke arah Adipati Muda itu.

"Cara apa yang akan anda gunakan Adipati?" Tanyanya.

"Kita tetap akan memburu para siluman jahat yang bisa membahayakan para penduduk. Tapi lepaskan para siluman kecil, mereka tidak berbahaya dan juga pantas memiliki kehidupan." Xuanqing berkata dengan tenang tapi lugas.

Hal itu membuat Fen Rou semakin gelisah. "Tapi Adipati, perintah Ibu Suri tidak seperti itu. Bagaimana jika—"

"Jika apa Fen Rou? Ibu Suri tidak akan tahu apa yang terjadi di tempat ini jika tidak ada orang yang memberitahunya. Lagi pula apa kau tega menghabisi semua siluman yang ada di sini, meskipun mereka tidak berbuat salah?" Xuanqing masih pada prinsipnya.

Kepala Keluarga Ye itu memang berhati lembut, dia memandang para siluman dan manusia dengan sama.

"Hanya karena mereka dari klan siluman, bukan berarti mereka hina dan pantas untuk dimusnahkan. Sekarang ikuti aku untuk memburu siluman ganas, sisanya pasang formasi untuk menyegel para siluman kecil agar tidak ada yang keluar dari Gunung Jiaguan!"

Itu adalah perintah mutlak dari Xuanqing, Fen Rou pun tidak bisa membantahnya. Dia hanya mengangguk patuh kemudian berjalan cepat menaiki gunung untuk memberitahukan perintah ini kepada para pemburu lain yang ikut bersama mereka.

Ye Xuanqing berjalan dengan langkah yang lebar-lebar, dia juga memasang jimat pelacak untuk mengetahui lokasi dimana para siluman jahat berada. Sepanjang jalan suasana Gunung Jiaguan sangat sepi, hal itu dikarenakan aura si pemilik Plat Giok Liong Lie itu.

Pemegang Plat Giok Liong Lie memang sangat disegani oleh semua kalangan, termasuk para siluman. Mereka tahu kalau tingkat kultivasinya sangat tinggi. Ye Xuanqing memang belum mencapai pemburu siluman tingkat langit.

Akan tetapi namanya sudah tersohor ke seluruh daratan timur berkat kemampuannya mengalahkan para siluman jahat. Sampai saat ini belum ada yang bisa menandingi Ye Xuanqing.

"Tempat ini sangat sayang jika harus menjadi medan pertempuran," gumam Xuanqing sembari terus berjalan lurus.

Kemudian dari arah barat daya serangan dari elemen api menyerang Xuanqing. Untung saja reflek pria itu cukup bagus, Xuanqing menghindar dengan cepat.

"Siapa di sana, tunjukkan dirimu!" Xuanqing berteriak, dia ingin tahu siapa yang sudah menyerangnya tiba-tiba.

Tak ada jawaban yang Xuanqing dengar, hanya saja serangan-serangan itu terus saja bermunculan. Banyak panah dari elemen api menyerang Xuanqing layaknya hujan.

"Sial, rupanya ada yang ingin bermain-main denganku!"

Xuanqing menangkis serangan anak panah api itu.

Xuanqing mengeluarkan senjata sihirnya, yaitu pedang Huoguang atau pedang kilat api. Dengan gerakan yang tangkas Xuanqing melindungi dirinya.

Akan tetapi rasanya tidak puas jika hanya bertahan, Xuanqing lalu menajamkan intuisinya dia memperhatikan gerak angin. Kemudian pandangannya tertuju pada sesuatu di balik pohon besar tak jauh dari tempatnya berdiri.

"Ah, disitu rupanya!"

Xuanqing naik ke udara dengan kemampuan kultivasi milikinya.

Setelahnya dia tersenyum miring, pria itu telah menemukan siapa lawannya hari ini.

"Kilat bunga api, hancurkan!"

Xuanqing membaca mantra sembari melepaskan sihirnya. Seketika pohon besar itu meledak dengan keras. Disaat yang sama seseorang terjatuh begitu saja dari ketinggian.

"Siluman tingkat empat rupanya," ucap Xuanqing saat tahu siapa lawannya.

Adipati Muda itu turun, tapi dia tetap memasang kewaspadaan. Didepannya memang hanya siluman tingkat empat, tapi kekuatannya cukup besar terbukti dari hawa dendam dan kebencian disekelilingnya yang menyerupai kabut hitam.

"Kau! Pemburu siluman dari Keluarga Ye, mengapa kau selalu mengusik para siluman?" tanya siluman api itu.

Ye Xuanqing tersenyum mengejek, lalu mengerutkan keningnya dengan ekspresi terkejut yang dibuat-buat.

"Oh begitu kah? Keluarga Ye selalu mengusik kalian."

"Tentu saja, kalian selalu memburu kami padahal tidak ada satu hal pun yang kami lakukan pada kalian!" Siluman itu berdiri, bersusah-payah agar tetap berdiri dengan seimbang.

"Kalian memang tidak melakukan apa-apa terhadap Keluarga Ye. Tapi kalian menyerap energi hidup para manusia lemah, menjadikannya sumber kekuatan kalian untuk meningkatkan kultivasi. Apa alasan itu cukup untuk membuatmu diburu?"

Xuanqing menggertakkan rahangnya menahan diri.

"Apapun yang kami lakukan bukan urusanmu, atau bahkan seluruh anggota Keluarga Ye. Jadi enyahlah!"

Siluman itu mendelik tajam, dia bahkan mengeluarkan asap tebal disertai angin kencang yang membuat jarak pandang Xuanqing terbatas.

Xuanqing menutup hidungnya dengan lengan hanfu panjang yang dia kenakan. Setidaknya ini cukup untuk membuatnya bertahan.

"Jika kau masih ingin hidup, lebih baik menyingkir lah. Jauhi Gunung Jiaguan!" Seru siluman itu lagi.

"Jika pun harus mati, aku tetap akan melakukannya demi menghentikan siluman seperti mu!"

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Miura
seruu bangett ceritanya, ditambah visual karakter yg udah kaka bikin di tiktok, sukaa sama ceritanya......... semangat kakk!
2025-04-18 13:41:09
1
user avatar
Nuril Azmi
ceritanya menarik untuk dibaca
2025-03-05 21:56:30
2
user avatar
Shofi Nur Hidayah
Hai pembaca 'Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman' mulai besok aku akan update setiap jam 1 siang ya! so, jangan lupa baca!
2025-01-16 16:26:16
2
user avatar
Shofi Nur Hidayah
Hai untuk semua pembaca "Redemption: Karma dan Rasa Sang Pemburu Siluman" ini adalah novel kolosal yang pertama kali aku buat. Aku harap kalian suka, dan bisa membaginya dengan orang lain
2025-01-04 18:01:06
1
111 Chapters
Bab 1 Perburuan Siluman
"Perketat penjagaan, pasang formasi sihir untuk melindungi Kota Shinjing!""Jangan biarkan para siluman ini lolos!"Ye Xuanqing berteriak garang pada para pemburu siluman yang datang bersamanya hari ini. Tepat hari ini pula mereka telah melakukan perburuan siluman secara besar-besaran selama tiga belas hari. Sinar matahari masih sangat lembut ketika Xuanqing dan para rekannya menjejakkan kaki di Gunung Jiaguan, tempat yang dihuni para siluman. Ye Xuanqing merupakan pemburu siluman kelas lima serta Adipati muda Kekaisaran Sheng. Dia terkenal sangat cakap dalam melakukan tugas-tugasnya. Akan tetapi kali ini Xuanqing merasa berbeda, dia merasa tidak nyaman dan dadanya terasa sesak ketika menjalankan tugasnya. "Kenapa seperti ini, harusnya Kekaisaran tidak memburu semua siluman bukan?" Xuanqing bergumam sendiri, dia benar-benar gelisah. Hal itu didengar oleh Fen Rou, penasihat serta rekan kultivasinya. "Ada apa Adipati, kenapa anda menanyakan perintah resmi dari Ibu Suri? Perintah dar
last updateLast Updated : 2024-11-15
Read more
Bab 2 Bertemu Dewi Penolong
Xuanqing geram, dia menggenggam erat pedang ditangannya. Senjata sihir itu sudah siap untuk menebas apapun dihadapannya. "Hari ini kita lihat siapa yang akan mati," desis Xuanqing dengan seringainya.Setelah itu dia berlari untuk menyerang si siluman, gelang logam ditangannya dengan cepat terlepas dan salah satu senjata sihir lainnya muncul, yakni rantai besi yang diselimuti sengatan listrik. Xuanqing dengan cepat menebas udara kosong didepannya, menciptakan percikan api yang segera menghantam siluman itu. Siluman teratai hitam itu mundur beberapa langkah, serangan tidak langsung itu sudah bisa membuatnya terluka. Disaat itulah Xuanqing mulai mengangkat pergelangan tangannya, memutar dan dengan kecepatan kilat mengayunkan rantai besi miliknya. Rantai itu membidik targetnya dengan tepat. Pergelangan tangan si siluman teratai hitam langsung terjerat dalam rantai besi. Membuat pergerakan siluman itu terbatas sebab diikat oleh Xuanqing. "Jika untuk menghabisi satu siluman tingkat empa
last updateLast Updated : 2024-11-16
Read more
Bab 3 Menjadikanya 'Istri'
Fen Rou mengerutkan keningnya tidak mengerti, baru saja dia hendak membuka mulut untuk bertanya. Xuanqing justru sudah menjauh dan masuk ke dalam kereta kuda. Ye Xuanqing membawa si perempuan muda ke dalam kereta kuda. Dengan telaten dia mengobati luka-luka ditubuh perempuan itu. Hal pertama yang ada di kepala Xuanqing saat ini hanyalah menyelamatkan nyawa perempuan didepannya. "Luka-luka separah ini, dia masih hidup saja sudah sangat beruntung." Xuanqing menatap miris ke arah perempuan yang sekujur tubuhnya penuh luka itu. Setelah menghabiskan waktu kurang lebih dua jam lamanya, akhirnya Xuanqing berhasil menghentikan perdarahan pada luka-luka perempuan tadi. Dia juga memastikan kalau perempuan tadi masih bernafas dengan baik. "Kita berangkat menuju Kota Shinjing sekarang!" seru Xuanqing begitu dia keluar dari kereta kuda. "Kota Shinjing, tapi kenapa Adipati? Kita harus segera kembali ke Kota Fanlan bukan?" Tanya Fen Rou memastikan kembali perintah sang Adipati. Ye Xuanqing men
last updateLast Updated : 2024-11-17
Read more
Bab 4 Panggilan Ke Ibu Kota
Tiga hari telah berlalu, Ye Xuanqing masih tetap berada di Kota Shinjing bersama dengan para rombongan pemburu siluman. Saat ini dia tengah duduk di halaman kediaman, Xuanqing tampak sangat santai dan nyaman berada di kota kecil tersebut. "Adipati!" Satu panggilan dari Fen Rou membuat Xuanqing menolehkan kepalanya. "Ada apa?" Tanyanya dengan nada yang datar. Fen Rou mendekat, dia memberi salam terlebih dahulu dengan menangkupkan kedua tangan lalu membungkukkan badannya. Itu sudah menjadi tradisi yang dilakukan secara turun-temurun, lebih-lebih lagi Fen Rou adalah bawahan Keluarga Ye. "Saya sudah mendengar dari para pelayan di kediaman ini. Kabarnya anda memanggil perempuan itu dengan sebutan istri. Apa itu benar Adipati?" Tanya Fen Rou yang terkesan menyelidik. Xuanqing menatapnya datar, dia tidak merasa bersalah atas tindakannya. "Itu benar," jawabnya. "Tapi kenapa Adipati? Bukankah anda sudah melakukan kebohongan besar di sini. Bagaimana anda akan menjelaskan ini pada Tuan Bes
last updateLast Updated : 2024-11-18
Read more
Bab 5 Mengelabuhi Ibu Suri
"Xuanqing apa kau akan pergi cukup lama?" Tanya Jinsi yang ada dibelakang Xuanqing. Kini mereka berdua ada didalam kamar utama kediaman. Xuanqing tengah menulis surat dan juga mempersiapkan barang yang akan dia bawa ke Ibu Kota. Pemimpin Keluarga Ye itu tidak bisa terus menghindar dari perintah Ibu Suri, karena itu hari ini juga dia putuskan untuk kembali. "Tidak akan lama, ku harap Ibu Suri tidak banyak mencecar hasil pekerjaan ku." Xuanqing membalikkan badannya dan tersenyum ke arah Jinsi. Xuanqing menggandeng tangan Jinsi dan membawanya duduk. Kondisi perempuan itu masih belum stabil, jadi Xuanqing benar-benar memperlakukannya layaknya barang pecah belah. Dia begitu hati-hati terhadap perempuan yang dia bawa dari Sungai Qilin itu. "Jinsi, selama aku pergi kau tetaplah berada dikediaman. Dengarkan apa kata tabib, dan—"Ucapan Xuanqing langsung terpotong, hal itu terjadi karena Jinsi yang menaruh jari telunjuk dibibir Xuanqing. "Kau terlalu banyak bicara suami ku, tentu saja ak
last updateLast Updated : 2024-11-19
Read more
Bab 6 Ulah Kepala Keluarga Ye
Mata Xuanqing mengedip sebentar, seiring dengan senyuman penuh arti yang muncul di wajahnya. "Kalau begitu tunjukkan, tapi jika kau gagal memenuhi apa yang aku inginkan. Kau harus tetap menikahi Tuan Putri Daiyan!" Ibu Suri Zhao Weini berkata tegas. Wanita dengan sanggul rambut yang tinggi berhiaskan berbagai perhiasan dan giok mahal itu menatap remeh ke arah sang Adipati Muda. Fen Rou dan Ming Tian sudah keringat dingin, mereka yang berdiri dibelakang Xuanqing pun saling tatap. Seolah-olah tengah berdiskusi tentang nasib Tuan mereka saat ini. Sebab keduanya tahu, apa yang diinginkan Ibu Suri Zhao Weini tidak dapat dipenuhi oleh Ye Xuanqing. "Baiklah, tapi jika aku bisa menunjukkan hasil pekerjaan ku. Kau harus membiarkan ku hidup tenang," balas Xuanqing penuh teka-teki. Ibu Suri Zhao Weini diam sebagai bentuk persetujuan. Kemudian Xuanqing mengeluarkan Pagoda Penahan Sembilan Siluman dari balik hanfu hitam yang kini tengah dia kenakan. Pria itu menunjukkan benda pusaka milik Kelu
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more
Bab 7 Perlu Alasan Untuk Kebohongan
"Ada baiknya ayah tetap tenang sampai tujuan ku tercapai. Ini semua demi kepentingan ku dan juga rakyat Kekaisaran Sheng," ucap Ye Xuanqing dengan tenang. Saat ini sang Adipati Muda dan Tuan Besar Ye tengah berbincang di salah satu paviliun kediaman besar keluarga Ye. "Xuanqing, seharusnya kau ingat pesan mendiang ibu mu. Jangan pernah mengorbankan orang lain demi kepentingan pribadi." Ye Qingyu bicara dengan nada yang lebih tenang meski masih tetap saja tegas. Ye Xuanqing memalingkan wajahnya ke arah taman bunga, wajah mendiang ibunya kembali terlintas diingatan berkat ayahnya yang menyebut kembali perihal sang ibu. "Aku tidak pernah lupa nasihat Ibu, tapi untuk kali ini aku terpaksa melanggarnya.""Termasuk dengan mengorbankan hidup seseorang?" tanya Ye Qingyu dengan wajah yang serius. Hal itu tentu membuat Xuanqing terdiam, dia segera menyangkal hal tersebut. "Tentu saja tidak ayah!" Xuanqing dengan tegas mengelak. Ye Qingyu lalu tersenyum tipis, dia sempat minum teh yang ter
last updateLast Updated : 2025-01-03
Read more
Bab 8 Kecurigaan Ye Xuanqing
"Fen Rou, siapkan kereta kuda. Kita akan kembali ke Kota Shinjing besok pagi!" Perintah Ye Xuanqing ketika hampir tengah malam. Fen Rou mengerjapkan matanya, berusaha tetap tenang meski terkejut dengan perintah Ye Xuanqing yang terkesan terburu-buru. "Besok pagi? Bukankah kita baru saja tiba di Kota Fanlan hari ini Adipati. Apa tidak terburu-buru?" Ye Xuanqing yang tengah berjalan langsung berhenti, dia menoleh ke arah Fen Rou yang berdiri dibelakangnya. "Oh rupanya kau masih ingin berada di Ibu Kota rupanya. Tidak masalah, aku akan pergi sendiri.""Bu-bukan begitu Adipati! Saya hanya merasa anda terlalu memaksakan diri, anda baru saja melakukan perburuan siluman besar-besaran. Jadi saya pikir anda perlu beristirahat lebih dulu di sini," jelas Fen Rou yang tidak mau Xuanqing salah paham. "Aku tidak perlu berlama-lama berada di Kota Fanlan. Lagi pula, di sini masih ada ayahku yang bisa mengurus tugas seorang Adipati. Aku akan pergi ke Kota Shinjing untuk melakukan penyelidikan," u
last updateLast Updated : 2025-01-03
Read more
Bab 9 Identitas Jung Jinsi
"Tapi Tuan Adipati, semua ini tidak penting. Kita hanya perlu membuat Nyonya Muda sadar terlebih dahulu. Baru setelah itu anda bisa menghukum saya atas kelalaian ini." Tuan Hao memohon. Ye Xuanqing hanya bisa mengangguk, dia kemudian memberi waktu pada Tuan Hao untuk memberikan pengobatan. Adipati Muda itu juga secara khusus meminta para anak buahnya membantu Tuan Hao mencari penawar untuk obat tersebut. "Jadi Nona Jinsi mengalami efek samping dari Mochus?" Fen Rou yang memang tengah menemani Ye Xuanqing pun terheran-heran. Saat ini keduanya memang tengah menunggu kabar keselamatan Jung Jinsi. Mereka berdua ada di depan kamar utama kediaman. Ye Xuanqing mengangguk singkat, sebab memang begitulah adanya. Beberapa pemeriksaan sudah dilakukan, dan hasilnya tetap sama. Jung Jinsi tidak sadarkan diri karena penggunaan kantung sekresi kijang atau mochus. "Ya, aku juga heran kenapa ada manusia yang bisa mengalami efek samping dari mochus." "Biasanya mochus digunakan untuk bahan baku pe
last updateLast Updated : 2025-01-04
Read more
Bab 10 Siapa Jung Jinsi
"Adipati!" Satu panggilan membuat Ye Xuanqing yang baru saja keluar dari kamar utama kediaman menoleh ke sumber suara. Rupanya Ming Tian lah yang datang padanya malam ini. "Ada apa Ming Tian?" tanya Ye Xuanqing dengan nada yang tenang. "Maaf Adipati, tapi saya hendak menemui Fen Rou. Hanya saja sejak tadi saya tidak menemukannya di mana pun," jelas Ming Tian dengan sopan. "Coba kau cari dia di kamarnya, jika tidak ada tandanya kau harus pergi ke rumah Tuan Hao. Ku rasa Fen Rou ada di sana malam ini," jelas Ye Xuanqing. "Baik Adipati, kalau begitu saya pamit." Setelah mengatakan itu Ming Tian undur diri dan benar-benar pergi menuju rumah Tuan Hao. Perlu berjalan kaki cukup jauh dari kediaman Ye Xuanqing ke rumah Tuan Hao, karena itu Mung Tian berjalan dengan langkah yang lebar-lebar. Disepanjang jalan, Ming Tian menyadari ada kejanggalan di Kota Shinjing. Pria itu berjalan kaki belum pada jam malam, tetapi suasana kota sudah sangat sepi. Hanya ada beberapa penduduk yang masih te
last updateLast Updated : 2025-01-04
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status